Share

42. Fitnah Untuk Ega

Semua orang tengah terpekur dalam kesedihan. Hari ini Bian sedang menjalani operasi. Semua berharap pemuda itu bisa tertolong. Tania terus-menerus menangis. Sementara Bapak Edi memilih bermunajat di mushola rumah sakit. Meminta bantuan kepada sang Khalik. Berharap agar putra kandungnya selamat dan kembali menjadi manusia yang sehat.

Di sisi lain Mika dan Ibu Gina merasakan perut mereka keroncongan. Karena memang sewaktu berangkat keduanya belum sarapan. Namun, melihat Ega yang terus tertunduk sedih, Mika menahan rasa lapar.

Ibu Gina sendiri tidak kuat menahan lapar. Dia ingin mengisi perut. Wanita paruh baya itu menyenggol lengan sang menantu.

"Apa?" tanya Mika lirih. Kurang tidur dan tidak enak badan membuatnya malas bicara.

"Sarapan yuk!" ajak Ibu Gina sambil berbisik.

"Ayuk!"

Gayung bersambut. Mika yang juga merasakan pedih di perut langsung mengiyakan ajakan sang mertua.

"Ga, kita mau sarapan, ikut yuk!" Kini Mika mengajak serta suaminya dengan lembut.

Ega mendongak memindai wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status