Share

NINTH CHAPTER

Arra tidak bisa berkata apa-apa, di depan matanya tergeletak tubuh-tubuh yang sudah tidak bernyawa. Banyak bangunan hancur dan sekarang Arra baru sadar bahwa pepohonan di sekitar bangunan besar itu juga hancur. 

Flashback:

Setelah Yang mulia De Bond jatuh tak sadarkan diri, Reza segera naik ke atas tangga dan segera meraih Arra, Queen mereka yang nampak tidak sanggup menahan elemen yang masuk ke dalam tubuh nya. Tetua mereka segera memerintahkan Reza untuk membawa Arra kembali ke dalam kastil istana. Hal yang tidak terduga terjadi, saat acara pertukaran selesai. Tiba-tiba mereka diserang oleh para klan penyihir hitam dan klan iblis. 

Para penyihir putih segera mengerahkan tenaga mereka untuk melawan musuh. Namun, pertumpahan darah tidak bisa terelakkan. Para peyihir putih hampir gugur, namun sebelum itu terjadi. Ada orang yang membantu mereka melawan ras iblis dan penyihir hitam. Akhirnya mereka bisa memukul mundur mereka, namun banyak dari penyihir putih yang gugur saat itu.

Flashback End

"lalu, apa yang harus aku lakukan sekarang?" ujar Arra dengan nada frustasi yang ketara di nada suara nya. Arra tidak berpaling untuk sekedar melihat Reza dan beberapa pengawal yang berdiri di belakang nya. Rasanya kenyataan pahit yang selalu menimpa dirinya membuat Arra merasa bahwa 'apakah lebih baik ia tidak lahir?' Arra baru saja tiba didalam dunia aneh ini, tapi mengapa sudah ada saja korban karenanya? Sakit,  Arra tidak bisa bekata apa-apa saat ini juga. 

"Kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk sekarang Queen, yang bisa kita lakukan sekarang adalah melatih kekuatan mu!" ujar Reza 

"Kapan? Darimana aku harus belajar?" seru Arra 

"Kita bisa melatihnya jika anda sudah siap Queen!" seru Reza

"Aku mau sekarang!" seru Arra membalikkan badannya menghadap Reza yang menunduk. Arra sudah tidak lagi bisa berpikiran yang lain, hanya perintah dan saran dari Rezalah yang saat ini ia dengarkan. 

"Baik yang mulia!" seru Reza 

Arra dan Reza segera berlalu, mereka memasuki wilayah taman dari kastel itu. Sekarang Arra baru sadar bahwa kastel ini benar-benar luas dan aura sihir nya begitu terasa. "Sembari berjalan, bisakah kau menjelaskan tentang dunia ini Za?" ujar Arra yang berjalan di sebelah lelaki itu. 

"Dunia ini bernama 'Cronika world', dimana tempat para makhluk yang dianggap mitos belakang hanya lah sebuah bualan. Di sebelah utara, di lokasi yang banyak hutan itu adalah tempat para makhluk Werewolf berada Queen!" 

"Apa maksudmu manusia serigala? Aku masih belum percaya akan hal itu!" ujar Arra sambil menatap hutan lebat yang ditunjuk oleh Reza

"Anda bisa mengunjungi mereka kapan saja Queen, tapi saat ini mereka sedang di cap sebagai pemberontak karena ingin meruntuhkan penguasa dari dunia ini!" ujar Reza

"Penguasa? Apa maksud nya?" 

"Sebelum ke bagian itu, aku akan menjelaskan lagi Queen. Lalu, di bagian hutan yang tidak terlalu lebat itu adalah area kekuasaan para vampire dan kaum demon. Lalu, di sebelah timur, adalah wilayah kekuasan dari kaum putri duyung, dan sebelah barat itu adalah kekuasaan dari bangsa iblis dan sekutunya. Lalu, semua kaum memiliki penguasa, sama seperti anda Queen. Mereka juga punya raja dan ratu yang memimpin kerajaan mereka. Namun, ada satu lagi. Dan itu adalah penguasa dari dunia ini, raja dari segala Raja kaum itu. Yang mulia Keano Alexander. Beliau adalah sekutu kita, sekutu penyihir putih. Yang mulia begitu kuat dan tidak pernah ada yang bisa mengalahkannya, kejam dan ada sebuah kutukan tentang nya!" ujar Reza 

"Kutukan?" 

"Beliau di kutuk untuk tidak pernah jatuh hati pada lawan jenis nya dan rumor itu seperti nya memang benar Queen. Karena sejauh informasi yang beredar, para pekerja di istana semuanya adalah laki-laki. Hanya beberapa wanita saja yang diperbolehkan untuk bekerja di sana. Namun, meskipun demikian beliau tetap menyayangi sang ibunda. Hana Alexander. Satu-satu nya wanita yang begitu mulia dan tidak tercela!" 

"Lalu, apakah dia juga pemimpin kita?" seru Arra 

"Bukan Queen, ada beberapa klan yang tidak berada di bawah kendali dari yang mulia. Dan salah satunya adalah klan penyihir putih, penyihir hitam dan klan iblis!" 

"Mengapa bisa demikian?" Ujar Arra sedikit tertarik 

"Karena kekuatan kita dan sang penguasa dunia ini hampir sama Queen. Alasan lainnya karena, klan kita tidak ikut dalam rumpun mereka. Klan kita adalah klan yang penuh dengan tipu muslihat, semacam sihir yang jelas saja tidak sebanding dengan kekuatan mereka!" ujar Reza 

"Sekarang aku mengerti, lalu mengapa para penyihir hitam dan  klan iblis itu menyerang kita? Bukankah kita adalah klan yang terpisah?" ujar Arra 

Reza merasa tidak sanggup untuk memberitahukan kebenarannya. namun biar bagaimana pun. Lebih baik ia memberitahukan alasan yang sebenarnya. Reza menatap wajah Arra yang juga sedang menatapnya. Sejak pergantian kekuasaan itu, Reza memang harus mengakui bahwa Arra yang dulu bukanlah Arra yang sekarang. Wajah Arra sekarang benar-benar begitu putih dan semakin bersih nan tirus. Arra juga semakin tinggi dan rambut Arra yang begitu putih, seputih salju membuat nya langsung terlihat berbeda dari yang lainnya. 

"Mereka ingin membunuhmu untuk membangkitkan dewa mereka!" ujar Reza sambil menatap salju dari arah sebelah utara yang turun

"Dewa mereka? Apa itu adalah dewa para klan iblis?" 

"Anda benar sekali Queen, mereka ingin membangkitkan dewa mereka yang dulu dibantai oleh yang mulia Keano Alexander yang saat itu kedua orang tua Queen juga ikut bersama yang mulia untuk membantai mereka."

"Aku ingin bertemu sosok orang tua ku!" seru Arra sambil mengalihkan perhatiannya dari Reza. Arra lebih memilih untuk menatap air danau yang mereka lewati. Langkah Arra berhenti bersamaan dengan langkah Reza yang juga sudah berhenti. Mereka tiba di lapangan yang begitu luas. 

"Aku juga tidak begitu tahu apakah orang tua anda masih hidup atau tidak, yang pastinya Queen harus melatih kekuatan anda terlebih dahulu untuk melawan mereka!" 

"Baiklah, aku siap!" ujar Arra 

"Pertama, anda harus bisa merasakan kekuatan yang mengalir di setiap darah dan nadi anda Queen. Anda bisa memejamkan mata dan berusaha untuk bersatu dengan alam bawah sadar anda!" seru Reza. Arra segera menutup kedua kelopak matanya, bersatu dengan hati, jiwa dan pikirannya. Arra bisa merasakan, aliran yang begitu kuat di dalam tubuhnya. Dengan perlahan, Arra menggerakkan tangannya  lalu menengadah ke atas. 

Arra merasa bahwa tubuh nya sedang penuh dengan air dan sangat dirngin. Dengan perlahan Arra menaikkan tangannya, lalu dengan perlahan mulai melepas air dalam tubuhnya. 

Duar.... 

Arra langsung membuka matanya, ia terkejut. Hujan lebat tiba-tiba turun dari atas langit. Ia lalu menatap Reza yang berada di sebelah nya "Anda bisa menguasai elemen air Queen, sekarang anda harus berusaha untuk menghentikannya!" ujar Reza 

Arra kembali menutup kedua sudut matanya, ia kembali untuk berkonsentrasi. Arra merasakan bahwa air yang mengalir itu mulai mereda. Arra membuka matanya lagi, hujan tadi sudah berhenti. 

"Aku yakin anda bisa Queen, see? Anda sudah bisa menguasai elemen air. Tingkat pertama dari elemen mu. Tapi, anda harus berusaha untuk mengendalikannya lebih cepat dan tanpa menutup mata anda. Aku menyarankan agar anda memakai danau itu!" 

Mereka berdua terus berlatih tanpa sadar ada sosok yang mengawasi mereka dan segera menghilang sebelum keberadaannya di sadari. 

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status