Share

PENGEJARAN

last update Last Updated: 2025-08-27 18:26:35

Beberapa menit kemudian, Shen tiba di lorong belakang klub. Napasnya memburu, pandangan mata liar menyapu sekitar. Ia menemukan botol pecah berserakan, bercak darah di lantai, dan ponsel informan yang tergeletak dengan layar retak.

“Tidak mungkin …,” desis Shen, berlari ke ujung lorong. Namun yang tersisa hanyalah bau knalpot yang masih hangat. Mobil misterius itu sudah lenyap.

Shen mengepalkan tangan, memukul dinding bata dengan keras hingga kulit tangannya memerah. “Nadine!” teriaknya penuh frustrasi.

Di telinganya, suara Alexia masih terngiang—“Shen, tolong aku! Perutku kejang.” Kata-kata itu kini terasa seperti jerat licik yang menjebaknya, membuat ia telat hanya beberapa menit, cukup bagi Nadine diseret pergi.

Shen merogoh ponsel, menekan nomor cepat seseorang.

“Aktifkan jejak CCTV sekitar klub Malika! Aku butuh arah ke mana mobil van hitam itu pergi! Sekarang!”

*-*

Sementara itu, di dalam van yang melaju di jalan tol, Nadine setengah sadar. Kelopak matanya berat, tetapi samar ia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    DUA KESAYANGAN NADINE

    Brandon bilang sudah mati, tetapi Nadine tahu kebiasaan Brandon: dia suka berbohong untuk membuat orang putus asa.Yaros pernah bilang, kalau suatu saat Nadine benar-benar dalam bahaya dan tak punya siapa-siapa, ada satu cara terakhir untuk menghubunginya.Di kamar mandi penthouse, Nadine menyalakan keran wastafel hingga penuh, lalu mengangkat gagang telepon paralel hotel (yang masih terhubung ke switchboard internal). Ia menekan tombol “0” tiga kali cepat, jeda dua detik, lalu “9” sekali panjang. Ini kode darurat yang pernah Yaros bisikkan padanya, hanya untuk pemilik saham jaringan hotel tempat penthouse ini bernaung: tiga kali operator, jeda, sembilan detik. Tiga detik kemudian, suara klik halus terdengar, saluran langsung dialihkan ke nomor pribadi Yaroslav Drucki tanpa melalui resepsionis atau rekaman Brandon. “Speak." Terdengar suara khas Yaros di ujung sana, rendah dan tenang, seperti orang yang sudah menunggu panggilan ini bertahun-tahun. Nadine menutup mulutnya dengan

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    SOLUSI JALAN BANTU

    “Maaf, Celes,” bisik Alma dengan suara serak. “Ini satu-satunya cara agar aku bisa memilikimu, sekaligus melancarkan keinginan Brandon. Ia inginkan Nadine."Alma menarik kemeja Celeste hingga terbuka lebar, memperlihatkan dada bidang pria itu. Alma menurunkan celana Celeste perlahan, terlihat celana boxer dengan sedikit tonjolan di tengah.Suara napas Alma yang semakin memburu. Ia menunduk, lalu menurunkan boxer hitam itu perlahan, sampai ke pertengahan paha. Alat vital Celeste terlepas ke udara dingin kamar, masih setengah lemas karena obat.Namun bagian itu tetap terlihat berat dan penuh. Kulitnya sedikit lebih gelap di bagian itu, urat-urat halus terlihat jelas.Alma menatapnya lama, seperti orang yang baru pertama kali melihat sesuatu yang dulu hanya ada dalam mimpi buruk, atau mimpi basah.Ia menunduk, rambutnya jatuh menutupi wajah. Napasnya panas menyentuh kulit paha dalam Celeste dulu, lalu lebih ke atas. Bibirnya menyentuh pangkal batang itu pelan, hanya ciuman kecil, seperti

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    RENCANA LICIK ALMA

    Celeste terduduk di tepi ranjang king-size, kepalanya masih pening karena obat yang Alma campur tadi. Matanya setengah terbuka, tetapi kesadarannya kembali perlahan-lahan. Dia terlahir dengan darah Belarus yang kuat. Dosis yang membuat orang biasa tertidur dua belas jam hanya membuatnya lemas, bukan pingsan total.Alma berdiri di depannya, tangan terlipat di dada. Di belakangnya, dua pria berjas hitam yang tadi di toilet, kini terlihat tanpa senjata. Yang satu memegang borgol baja, yang lain memegang jarum suntik berisi cairan bening lagi.“Kamu bangun lebih cepat dari perkiraan,” kata Alma, suaranya datar, ada getar di ujungnya. “Brandon bilang kamu istimewa. Ternyata bener.”Celeste mengangkat wajah perlahan. Matanya tajam, dingin, seperti pisau yang baru diasah.“Di mana Nadine?” tanyanya dengan tatapan mengintimidasi. Hal itu membuat udara di kamar terasa turun beberapa derajat.Alma menelan ludah. “Dia sudah di mobil. Menuju pelabuhan. Brandon mau dia balik malam ini juga. Denga

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    PLAN B ALMA

    “Mereka datang lebih cepat. Kita percepat rencana!”teriak Alma.Baik Nadine maupun Caleste terkejut. Nadine menggenggam lengan Celeste, sambil menggerutu,"Bagaimana bisa mereka dapat informasi secepat itu?"Celeste tersenyum penuh arti, lalu mengelus punggung kekasihnya. Ia berkata, "Yang penting kita bisa keluar dari sini."*-*Helikopter itu masih jauh, tetapi suaranya sudah cukup untuk membuat bulu kuduk berdiri. Alma langsung menutup pintu gudang dan menyalakan EMP portabel kecil, cukup untuk mengacaukan sinyal drone atau tracker dalam radius setengah kilometer.“Brandon pakai kontraktor swasta sekarang,” geram Alma sambil mengecek magasin senapinya. “Bukan polisi. Lebih berbahaya.”Celeste menarik Nadine ke sudut ruang kontrol. “Kita nggak tunggu lagi. Hack dimulai sekarang juga.”Nadine sudah duduk di depan laptop kedua, jari-jarinya menari di keyboard. “IP server utama Hongkong ketemu. Aku masuk lewat VPN ganda. Alma, kirim payload ke Jakarta sekarang.”Alma mengangguk, menek

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    ADA SESUATU

    Nadine mulai bergerak, pinggulnya bergoyang maju-mundur pelan dulu, seperti menikmati setiap gesekan. Matanya tak lepas dari mata Celeste, penuh cinta, dan gairah.Celeste mengangkat pinggulnya menyambut, tangannya meremas bokong Nadine, membantu ritme yang mulai mempercepat.Suara kasur lipat berderit pelan, bercampur suara basah kecil dari tempat mereka bersatu. Napas mereka kembali berat, keringat baru mulai menetes dari pelipis.Nadine mencondongkan tubuh, payudaranya menempel di dada Celeste, putingnya bergesekan dengan kulit yang panas. Ia mencium bibir Celeste dalam-dalam, lidah mereka saling mengejar, saling menjilat sisa rasa satu sama lain.“Aku mau kamu keluar di dalam lagi,” bisik Nadine di sela ciuman. Suaranya terputus-putus karena gerakan pinggulnya yang semakin cepat.Celeste hanya bisa mengangguk, matanya setengah terpejam. Pinggulnya mulai menghentak lebih keras, mengejar klimaks yang sudah dekat.Beberapa detik lagi .… Nadine menegang lebih dulu, tubuhnya kejang,

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    EPISODE RINDU

    Pintu triplek ditutup rapat. Lampu LED kecil di sudut ruangan hanya menyala separuh. Cahaya kuning pucat jatuh miring di kulit mereka. Hal itu membuat bayangan payudara Nadine terlihat lebih penuh, lebih berat dari biasanya."Sakit banget, Celes," rintih Nadine sambil meringis."Sabar, Sayang," balas Celeste.Ilmuwan tampan itu berlutut di depan Nadine. Deru napasnya sudah panas di kulit leher Nadine sebelum bibirnya menyentuh. Ia mulai dari bawah telinga, ciuman kecil yang basah. Lidahnya menelusuri garis rahang, turun ke lekuk leher yang selalu membuat Nadine menggigil."Aah ... Gak nyangka, kamu semakin mahir," ucap lirih Nadine."Dari kamu aku belajar," balas Celeste.Jaket kulit Nadine sudah terlepas, kemeja flanel terbuka kancing demi kancing hingga terlihat bra olahraga hitam yang ketat. Bagian depannya basah dua lingkaran besar.Cairan putih kental merembes perlahan, menetes satu-satu ke perutnya yang rata. Celeste menatapnya sebentar, mata gelap, napas berat.“Cantik banget k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status