Share

34. Pernikahan

"Bos, wah ... ganteng banget pakai jas begini, pangling saya," puji Ramlan saat memasuki kamar Satria yang sudah dihias begitu cantik. Satria tersenyum, lalu menepuk sisi tempat tidur yang sudah berhiaskan taburan kelopak mawar dengan maksud meminta Ramlan duduk di dekatnya. 

"Kenapa, Bos?" tanya Ramlan penasaran. 

"Gue deg-degan," kata Satria sambil memegang dadanya.

"Ini pernikahan kedelapan, masa masih deg-degan aja. Bukannya udah hapal luar kepala. Mau apa dulu yang dipelorotin? Ha ha ha ...."

Puk! 

"Aw!" Satria memukul kepala Ramlan dengan peci hitamnya. 

"Kalau itu iya, Ram, gue udah cum laude, tapi ijab sah ini loh yang bikin gue deg-degan. Mungkin ini firasat baik bahwa pernikahan gue dan Haya akan langgeng ya, Ram. Aamiin ... Masalah cinta bisa datang karena terbiasa. Gue harap setelah menikah nanti, gue bisa menyerahkan semua hati gue dan Tyrex gue hanya untuk Haya," ujar Satria serius. Namun Ramlan malah terbah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status