Share

Bagian 20

Alan mengerjap ketika Rima belum sempat mengambil ponsel milik suaminya untuk sekadar melihat pesan yang Gayatri kirimkan.

"Jam berapa ini? Aku harus ke kantor," ucap Alan.

"Tak perlu ke kantor, istirahat saja di rumah."

"Banyak pekerjaan."

"Memangnya pekerjaanmu tidak bisa dikerjakan orang lain, Mas?"

Alan diam, dalam lubuk hatinya begitu senang mendapat perhatian dari Rima, sejenak berpikir untuk sakit lebih lama saja, agar istrinya itu tidak beranjak.

"Aku buatkan sarapan dulu, kalau siang ini belum membaik, kita pergi ke dokter."

"Tidak ... aku tidak mau ke dokter!"

"kenapa?"

"Dirawat kamu saja aku akan sembuh."

"Jangan aneh-aneh," jawab Rima kemudian memilih pergi ke dapur sekadar membuatnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status