Share

Bab 7 : apa itu?

Gelap disini, tak terlihat apapun mau tak mau Cindy harus merapalkan mantra pengelihatan malam untuk bisa melihat sekitar dan tak ada yang lain selain warna hitam disini. Ntah bagaimana kakinya bisa menapak disini, karena penasaran dia terus menanyakan hal itu pada serigala yang menyebut dirinya sebagai ketua suku dari serigala bayangan dan hanya menjawab "ntahlah itu memang sudah ditakdirkan, jadi tak ada alasan khusus" Cindy menyerah untuk menanyakan itu dan mengikuti Serigala itu dengan diam.

Mereka terus berjalan tanpa arah menuju depan tanpa tujuan, serigala juga tak pernah memberitahu kemana mereka akan pergi, hanya saja tubuh Cindy terasa menjadi lebih berat pada setiap langkah yang dilakukan olehnya.

"hei Serigala! ayolah jawab aku! kemana kita akan pergi?! semakin berat langkahku disini" ucap Cindy mengeluhkan perjalanan yang tak jelas ini, serigala hanya ter UUdiam sambil sedikit menyeringai puas.

Lama kelamaan Cindy mulai jenuh dan dia melihat ke sekeliling 'aah hitam lagi memangnya tak ada selain itu" ucapnya sambil mengeluh, lalu tibalah saat dia menoleh ke belakang dan melihat bahwa terdapat pemandangan indah yang bahkan tak bisa diungkapkan dalam perkataan apapun. "hei Serigala! bukankah itu adalah tempat yang kita lewati barusan? hei ayolah jawab aku" tanya Cindy yang keheranan namun serigala tetap berjalan menuju kegelapan tanpa menghiraukan Cindy.

Cindy keheranan dan menatap keindahan pemandangan yang ada dihadapannya. Namun ini aneh tubuhnya semakin terasa berat dan dia menjadi keheranan lalu...

"...."

"...."

"...."

"apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini? apa ini?."

------- sebuah gunung -------

Frie sepertinya tertidur lelap jadi aku terus berjalan sambil menggendong nya karena naga darat tadi tak berhasil kujinakkan "hah hah hah, sepertinya tinggal setengah hari lagi hingga kita bisa mencapai puncak Frie, tenanglah tak apa karna sebentar lagi kita akan menemukan petunjuk" ucapku sambil menepuk nepuk Frie hingga dia bisa tertidur lelap.

Langit sudah terlihat gelap, aku segera memasang tenda dan membuat api unggun kecil untuk menghangatkan susu yang ada dalam jarahanku sebelumnya. Api telah menyala lalu aku meletakkan panci diatas api dan memasukkan susu diatasnya lalu menunggu hingga mendidih.

"haah, kira kira bagaimana kabar Cindy dan Matty aku benar benar khawatir terutama pada Matty, dia tak bisa memutuskan apapun jika tak berada di dekatku" ucapku sambil menghela nafas "yosh! aku tak perlu khawatir karena mereka berdua bersama jadi tak ada yang perlu ku takutkan, sekarang fokus utamaku adalah mencari jalan menuju titik awal" ucapku mengembalikan semangat dan berlari menuju ke arah api yang dimana susu yang ku hangatkan telah mendidih dan segera ku dinginkan untuk kuberikan pada Frie.

------- menuju Matty yang terbangun di sebuah penginapan ------

Matty seperti yang dia lakukan di hari sebelumnya dia terbangun dari penginapan lalu memakan sarapan yang di sediakan oleh penginapan dan menjalani kehidupan seperti biasa sambil menunggu kedua sahabatnya menuju ke kota yang ia tinggali untuk sementara ini. 

Keluar dari penginapan dan menuju ke gerbang kota lalu berbincang dengan Jeff, siang hari dia kembali ke penginapan dan tidur siang lalu pada sore hari dia mencari pekerjaan di kota ini dan berpikir untuk mandiri dan mengganti uang yang diberikan oleh Jeff untuknya.

Walaupun Jeff tak menginginkan imbalan namun Matty bersikeras meyakinkan Jeff bahwa dia akan membayarnya hingga Jeff akhirnya menyerah dan mengiya kan perkataan Matty.

Saat itu Matty terlihat sangat kegirangan karena berhasil membujuk dan memasang wajah sombong "apa apaan kau ini, memasang wajah seperti itu" ucap Jeff sambil mencolek hidung untuk menggodanya

Wajah Matty memerah dan menjawab "bu- bukan apa apa, lagian apa yang barusan itu" wajahnya semakin memerah dan tiba tiba pergi berlari menjauh ntah kemana.

Jeff menghela nafas dan berkata "huh apakah semua wanita memang sepertinya? aku benar benar tak mengerti dengannya"

------ pagi di sebuah gunung -------

Aku terbangun oleh tangisan Frie yang keras dan mau tak mau aku harus bangun dan segera mengganti popoknya, kebetulan saja ada sungai aku bergegas menuju sungai sambil menggendong Frie, disaat mengganti popok aku memperhatikan sekitar dan terlihat ada bangkai seekor rusa yang sedang memangsa singa.

"oooooh kereeeeen! aku membacanya di buku tapi kukira lebih menakjubkan bila dilihat secara dekat" ucapku sambil bersemangat dengan suara pelan

"rusa itu binatang yang ramah terhadap manusia dan dia hanya memangsa singa jadi tak perlu takut pada rusa bahkan terkadang jika kalian melihatnya sedang makan dia akan menyisakan daging singa itu untuk kalian makan, itulah yang dikatakan buku pengetahuan hewan" ucapku yang masih bersemangat

Frie melihat ku yang sedang bersemangat dan terlihat kebingungan lalu dia tersenyum dan menyipratkan tangannya pada air sungai hingga berbunyi yang membuat rusa menyadari keberadaan kita. Aku segera menjauhkan Frie dan membuatnya terkejut hingga terdiam, aku pun memanfaatkan situasi ini untuk tak bergerak. Rusa itu hanya memperhatikan kita sesaat dan kemudian menyantap kembali daging mangsanya lalu pergi meninggalkan sisa daging singa yang disantapnya.

Setelah terdiam aku kembali membersihkan popok yang telah kotor yang dipakai oleh Frie lalu memasangkannya kembali pada Frie. Sudah cukup lama rusa itu pergi dan tak ada tanda tanda dia akan kembali atau apa, karena penasaran aku memangku Frie dan menyebrangi sungai yang dangkal namun deras itu dan menengok daging yang ditinggalkannya.

"heeeei! apa apaan ini?! ini daging yang banyak sekali! mungkin cukup untuk makanan hingga nanti sore, hei Frie apa kau juga senang? kita bisa makan daging hari ini! ayolah kau pasti senang kan kau sudah pasti senang!" aku kegirangan sekali melihat daging yang ditinggalkan rusa ternyata masih sangat banyak. Melihat itu Frie juga tersenyum seperti melihat orangtuanya yang sedang kegirangan.

"ha.. ha.. ha.." tawa kecil Frie benar benar menghangatkan suasana yang akhir akhir ini sedang tegang.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status