Share

6 Iklan

Mereka melakukan promo di beberapa kota di Indonesia. Juga beberapa negara lain. Dafa juga mengajak bude Ning untuk mengurutnya di hotel, untuk menghilangkan rasa pegal-pegal. Kalau harus menunggu kembali ke Jakarta, rasanya badannya akan sekaku kayu dan sekeras batu. Gak sanggup rasanya.

Bayangkan saya bagaimana senangnya Bude Ning saat artis papan atas itu mengajaknya keliling Indonesia, bahkan ke luar negeri juga, tanpa dia mengeluarkan biaya sedikit pun.

Mila dan beberapa artis lainnya juga meminta jasanya. Laris manis nih, si bude.

Kenapa tidak ke salon perawatan? Ya karena tidak ada waktu, pergi dari satu kota ke kota lain. Dari satu negara ke negara lain. Tidak apa, yang penting Dafa semakin terkenal. Ya kan?

Mereka menyempatkan diri berfoto di bandara. Tentu saja Senja selalu berada di tengah antara Dafa dan Mila. Dafa terus mengembangkan senyum indah nan menawan, meskipun bibirnya sudah sangat pegal. Daya tarik gadis cantik seperti dia harus selalu terpancar.

Rony sering bilang Dafa terlalu percaya diri. Lah, kalau enggak percaya diri, bagaimana bisa Dafa menjadi pemain film, penyanyi dan model terkenal. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Ada-ada aja tuh, Rony. Emang ada artis yang minderan?

Senja saja yang tampang biasa saja sok kegantengan dan pede main film sama Dafa dan Mila. Padahal yang Dafa dengar, selama ini dia selalu menolak tawaran main film. Apa tiba-tiba jadi kere ya, dia? Pikir Dafa dalam hatinya.

Hahaha astaga, pikiranku ini. Tapi bisa jadi kan?

šŸ‚

Hari ini tayang perdana film Mr. Bodyguard, tentu saja kegiatannya adalah nonton bersama. Nonton bersama ini juga akan diadakan di beberapa kota di Indonesia dan beberapa negara. Jadi harus balik lagi ke tempat-tempat itu. Acara akan dimulai. Para pemain dan fans nonton bersama di salah satu bioskop di Jakarta.

Hampir sama dengan acara promo, setelah nonton, diadakan games kecil, pembagian sovenir dan foto-foto. Malam harinya mereka menuju Surabaya. Setelah Surabaya, lalu Semarang, Jogjakarta, Denpasar, Medan, Samarinda, Balikpapan, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Manado, Bangka, Bandung. Lalu ke Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina.

Tangan Dafa dan Mila perih karena dicakar-cakar dan dicubit-cubit oleh para fans.

ā€œDaf, akting kamu di Mr. Bodyguard dipuji-puji sama Maulana Irham. Kamu tahu kan, kalau dia itu pengamat film yang sering mengkritik pemainnya. Untung banget kan, kamu main di film ini,ā€ kata Rony dengan penuh semangat.

ā€œBanyak penonton yang senang banget sama akting kamu dan Senja. Aku yakin popularitas kamu akan meningkat.ā€

ā€œBayaran kamu pasti tambah mahal.ā€

ā€œKamu dengar aku ngomong enggak, sih?ā€

ā€œYa dengar lah.ā€

ā€œKok diam saja? Kasih komentar, dong!ā€

ā€œGimana enggak dipuji-puji, itu bukan sekedar akting. Senja mah aktingnya bagus bukan karena bakat. Aku rasa dia mau main film ini juga biar bisa nyiksa aku.ā€

Rony tertawa mendengar perkataan Dafa, yang langsung mendapatkan pelototan dari artis itu.

šŸ‚

Sudah dua minggu sejak penayangan perdana Mr. Bodyguard, dan sampai sekarang film tersebut masih menempati posisi pertama.

Followers Dafa semakin meningkat, pujian dan dukungan mereka berikan. Walau ada juga sih, yang mencibir. Sok cantiklah, sombong lah.

Sombong? Perasaan, Dafa selalu menampilkan wajah senyum tanpa dosa walau sebenarnya lelah dan pegal. Dasar haters sirik, Dafa sudah biasa dengan orang-orang seperti itu. Kalau tidak tahan banting, dia pasti tidak akan bertahan di industri hiburan ini.

ā€œDaf, kamu dapat tawaran main iklan bareng Senja.ā€ Sepupu yang merangkap sebagai manager Dafa itu berbinar.

ā€œKenapa sama dia?ā€

ā€œYa karena film kalian yang booming, lah.ā€

ā€œKenapa bukan sama Mila? Kan Mila juga main di film itu?ā€

ā€œYa bagus dong. Kamu yang ditawarin, bukan Mila.ā€

ā€œEmang iklan apaan?ā€

ā€œMinyak wangi. Oya, kamu juga dapat tawaran endorse.ā€

ā€œBerlian?ā€

ā€œBukan. Tapi sepatu dan gaun.ā€

ā€œYa elah, hari gini masih aja nawarin aku endorse sepatu dan gaun. Yang lebih elit dong.ā€

ā€œSatu sepatu kan harganya puluhan juta, gaun juga gitu. Ck, jangan mulai belagu, deh.ā€

ā€œWoi, jadi manager jangan songong. Ngatain artisnya belagu. Kesuksesan aku kan, kesuksesan kamu juga. Lagian jadi artis papan atas harus jual mahal, lah. Kamu tahu sendiri kan, para haters. ā€˜Katanya kaya, terkenal, tapi masih aja pake barang endorseā€™ pasti mereka gitu ngomongnya.ā€

ā€œYa cuekin saja.ā€

ā€œGampang ngomong, yang di bully bukan kamu, tapi aku.ā€

ā€œSejak kapan kamu peduli sama omongan orang?ā€

ā€œBaru aja. Lagi PMS.ā€

ā€œOwh, pantas. Jadi gimana endorsenya?ā€

ā€œYa udah deh, tapi cari yang paling mahal.ā€

ā€œHmm. Oya, iklan sama Senja juga harus setuju. Tiga hari lagi pengambilan gambar.ā€ Dasar manager seenaknya sendiri, Dafa kan tidak pernah bilang setuju.

Hari ini pengambilan gambar untuk iklan minyak wangi Dafa dan Senja.

ā€œLoh, bang Dodi yang jadi sutradaranya, kok bisa?ā€

ā€œYa begitulah, Daf. Oya, nanti kalian jalan berpapasan, setelah kira-kira dua puluh meter, kalian balik badan dan saling pandang yang lama.ā€

Bang Dodi memberikan pengarahan dengan serius. Lighting dan kipas angin yang besar diletakkan di beberapa tempat untuk memberikan efek yang bagus. Pengambilan gambar ini dilakukan di puncak. Ceritanya, Dafa lagi memetik buah stroberi.

ā€œOke, action!ā€

Dafa memetik beberapa buah stroberi, sebelumnya di dalam keranjang sudah dikasih stroberi terlebih dahulu biar kelihatan penuh. Setelah memetik tiga buah, Dafa berjalan dengan pelan, melihat ke depan sambil sesekali melihat kiri kanan untuk menikmati pemandangan sekitar sambil tersenyum.

Dafa berpapasan dengan senja dan tetap berjalan. Dafa berhenti dan menoleh ke belakang.

ā€œCUT!ā€ bang Dodi menggeleng-gelengkan kepalanya.

ā€œKalian gimana, sih?ā€

ā€œKenapa?ā€ tanya Senja dengan mengerutkan keningnya.

ā€œJa, ini kan iklan minyak wangi. Bukan iklan penemuan bangkai tikus. Muka kamu jangan kelihatan seperti orang nyium bau busuk gitu, dong!ā€

ā€œMasa sih?ā€

ā€œMasa sih, masa sih. Lalu kamu, Daf. Mandang Senja harus pake penghayatan, seolah terkesima pada pandangan pertama. Harus kelihatan cerah mukanya, jangan ditekuk gitu.ā€

Terkesima pada pandangan pertama? Najong!

Sudah beberapa kali video diambil, tapi bang Dodi tidak puas-puas juga.

ā€œDaf, kamu sakit?ā€ tanya bang Dodi.

ā€œEnggak, kenapa?ā€

ā€œKita sudah sering kerja sama. Biasanya kamu bagus, enggak pernah sampai diulang berkali-kali begini. Tapi sekarang kenapa?ā€

ā€œMasalahnya bukan sama aku, tapi Senja.ā€

Kedua artisnya ini memang tidak pernah akur sejak dulu. Masih menjadi misteri kenapa mereka bisa seperti itu.

Akhirnya, setelah melakukan adegan yang harus diulang-ulang entah berapa banyak, syuting hari ini selesai, tapi besok harus lanjut lagi untuk pengambilan video selanjutnya.

šŸ‚

Syuting hari ini, Dafa menggunakan gaun berwarna emas, sedangkan Senja menggunakan jas berwarna silver. Mereka melakukan dansa di sebuah restoran yang didekorasi sangat mewah.

Ini ceritanya Dafa dan Senja sedang berkhayal melakukan makan malam romantis, lalu berdansa di bawah sinar bulan.

Kok norak ya? Pikir Dafa, yang menurutnya apapun yang dilakukan dengan Senja, tidak ada bagus-bagusnya.

Hahhh, kalau ini bukan Senja tapi artis lain, boleh lah dijadikan ajang buat PDKT. Kali aja jodoh. Ngomong-ngomong, syuting malam ini sama seperti sebelumnya, tidak berjalan lancar. Ya kakinya Senja terinjak sama heels Dafa, lah. Ya gaun Dafa terinjak sama kaki Senja,lah. Ya mereka yang pelotot-pelototan, lah. Saling memalingkan muka. Benar-benar melenceng dari tema, tidak ada romantisnya sama sekali, membuat sutradara itu rasanya ingin membanting kamera.

Syuting akhirnya selesai pada jam tiga pagi.

ā€œRon, pokoknya tawaran film, iklan, atau apapun yang ada hubungannya sama Senja, aku enggak bakalan mau terima lagi!ā€

Tidak jauh dari mereka, seseorang mendengar perkataan Dafa itu, menggumamkan sesuatu yang hanya dia sendiri saja yang bisa mendengarnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status