Share

Bab - 08. Mandor Aji yang sombong & suka korupsi

Lin yang sedang duduk di kejauhan,dia terus saja memoerhatikan Mili dan Bowo,mata nya menatap tajam dari kejauhan,seakan dia iri dengan Mili yang begitu dekat dengan Bowo.

"Lin,lo ngapain sih ngeliatin mereka terus?"seorang gadis tomboy menghampiri Lin dengan sebotol minuman di tangan nya,gadis yang selalu memakai topi,kaos oblong dan celana panjang dengan sederet kantong di celana nya itu bernama Reta,dia teman satu kelas Bowo dan juga Lin.

"Gue penasaran aja,ada hubungan apa sih Bowo sama gadis nyebelin itu?"jawab Lin yang mulai sewot.

"Yaelah Lin,biyar aja kalik mereka ada hubungan,atau..jangan-jangan lo naksir sama si Bowo!"Reta tanpa basa basi lagi langsung menuduh Lin.

"Ih..apaan sih,gue itu selera nya tinggi,bukan pria seperti Bowo itu!"jawab Lin dengan tatapan jijik pada Bowo dan Mili.

"Bowo kan tajir Lin!"

"Dari mana elo tau Ta?"tanya Lin serius.

"Elo liat aja mobil yang doi bawa,bukan mobil biasa,tapi mobil mewah dengan harga tidak main-main!"jawab Reta dengan santai nya seraya dia kunyah cemilan yang dia beli tadi di kantin.

"Pantesan aja si gadis nyebelin itu nempel terus sama Bowo."

Karena ketidak tauan mereka,jadi timbullah prasangka buruk dalam diri Lin atas kedekatan Bowo dan Mili.

****

POV AJI

"Roni,untuk apa kamu fitnah Mas Bowo?"tanya Parto yang sedang beristirahat siang.

"Gak ada Mas,siapa yang bilang kalau aku Fitnah Mas Bowo?"jawab Roni yang mulai salah tingkah.

"Mandor Aji yang bilang,"jawab Parto serius.

"Bohong itu Mas,dia kan memang Mandor yang kejam,kalau Mas Bowo di pecat,itu kan bukan salah ku,"Roni tetap membela diri,padahal Aji sudah bilang pada Parto dan Joko kalau Roni ngadu soal Bowo pada Mandor Aji.

"Ah sudahlah,gak usah di perpanjang,lagi pula sekarang Mas Bowo sudah tidak kerja sama kita lagi,ya sudah kan,"sahut Joko yang ikut nimbrung dengan mereka.

"Iya sih Ko,aku cuman gak suka aja kalau ada hal kayak gini,masalah nya kami ini kan tetangga satu kampung Ko!"sahut Parto yang menyeruput kopi pahit di gelas nya yang hanya tinggal separo lagi.

"Tapi kira-kira sekarang Mas Bowo ada di mana ya? Nomer nya juga tidak aktif lagi sampai sekarang?"tanya Joko dengan raut wajah yang datar.

"Gak tau juga Ko,saya gak punya HP buat hubungi keluarga nya di kampung,Roni juga payah,HP doang dia punya,tapi pulsa gak ada isi nya,wes payah..payah..,"jawab Parto dengan nada lesu.

Obrolan mereka harus terhenti karena jam kerja sudah mulai lagi,Aji yang sudah mulai kebingungan lagi soal keuangan,dia mencoba mencari Proyek lain yang ingin di garap,jika dia bisa mendapatkan Proyek lain,maka Proyek yang saat ini sedang berjalan bisa dia selesaikan dengan cepat,saat ini kendala yang dia hadapi adalah kurang nya bahan bangunan dan berkurang nya juga para pekerja yang menerima gaji tidak sesuai dengan yang di janjikan.

("Di mana aku bisa mendapatkan dana cepat ya?")gerutu Aji dalam hati

("Hanya ada satu orang yang aku kenal,apa aku pinjam pada beliau ya?")gerutu nya lagi.

Di tengah lamunan nya yang asik,tiba-tiba melintas Roni di depan Aji,lamunan Aji pun terbuyarkan.

"Roni..!"panggi Aji.

"Iya Bang,"jawab Roni yang membelokkan langkah nya mendekati Aji.

"Besok kamu ikut saya ya! Kamu bisa kan naik motor?"tanya Aji pada Roni.

"Bisa bang,emang mau kemana besok bang?"tanya Roni penasaran.

"udah..besok tinggal ikut saja,tapi kamu yang bawa motor nya ya!"jawab Aji datar sambil pergi meninggalkan Roni.

"Ok bang."

Setelah Aji meninggalkan Roni,dia melanjutkan niat nya untuk pergi ke warung membeli sabun dan sampo.

****

Ke esokan hari nya Aji dan Roni berangkat ke tempat Bos besar yang ingin Aji minta tolong untuk membantu nya,mereka menuju Perusahaan besar dengan nama PT.KUSUMA ABADI KONSTRUKSI.

Mereka berdua telah sampai di pelataran PT yang megah itu,Roni mulai memarkirkan motor nya di tempat parkir Khusus,setelah itu kedua nya kembali ke Pos Satpam untuk menanyakan keberadaan Bos besar mereka.

"Selamat siang pak,"sapa Aji pada Satpam.

"Iya siang pak,ada yang bisa saya bantu?"tanya Satpam dengan wajah serius.

"Apa pak CEO nya ada?"tanya Aji yang wajah nya mengkilat karena keringat membasahi kulit nya yang kecoklatan itu.

Satpam terdiam sesaat dan memandangi Aji dari atas ke bawah dan keatas lagi,dia mulai mengkerutkan dahi nya penuh dengan tanda tanya.

"Ada urusan apa bapak ingin bertemu dengan CEO kami?"tanya Satpam yang penasaran dengan tujuan Aji.

"Bapak tidak perlu tau,itu urusan saya,"jawab Aji yang mulai jengah,sementara Roni dari tadi hanya meringis menatap megah nya gedung itu,karena sinar matahari terasa sangat terik di langit Jakarta.

"Maaf pak,mungkin sudah ada janji?"tanya Satpam lagi.

"Belum pak,"jawab Aji datar.

"Waduh,kalau belum ada janji pasti akan sangat sulit untuk bertemu dengan Bos besar atau CEO kami,"sahut Satpam itu menjelaskan.

"Kata teman saya,beliau itu orang nya baik,jadi jika ada yang ingin bertemu dengan beliau pasti akan di beri tau,nah sekarang tolong bapak bilang pada Beliau kalau saya mau ketemu pak!"ucapan Aji membuat Satpam itu terkekeh.

"CEO kami memang baik dan Dermawan,tapi kan tidak semudah itu untuk bisa bertemu pak,"sahut Satpam itu dengan nada pelan.

"Panggil saja dulu,repot banget sih kamu ini,cuma satpam aja belagu!"ucapan Aji makin kasar.

"Lho bapak kok ngeyel sih,kalau belum buat janji ya percuma pak,saya kerja di sini bukan satu dua hari pak,saya kerja di sini sudah bertahun-tahun,jadi kapan Bapak CEO bisa di temui itu saya tau,itu tadi saya bilang,bapak harus bikin janji dulu dengan beliau,"Satpam menjelaskan nya dengan gamblang.

Tanpa bicara apa-apa lagi,Aji berjalan meninggalkan pos satpam dan menghampiri Roni dengan wajah masam.

"Gimana bang?"tanya Roni yang berdiri dan duduk lagi karena Aji pun duduk.

"Satpam sialan itu tidak mengijinkan abang untuk masuk!"jawab Aji yang mulai menyalakan sebatang rokok yang sudah menempel di bibir coklat nya.

"Lho kenapa bang?"tanya Roni bingung.

"Kata nya kalau mau ketemu sama CEO nya,kita harus buat janji dulu Ron!"jawab Aji yang mulai bingung harus kemana lagi.

"Wah,sombong amat itu orang,mau ketemu aja harus bikin janji,"sahut Roni yang sok tau itu.

"Kita tunggu Saja dulu di sini,siapa tau orang nya lewat!"sahut Aji dengan bodoh nya.

Karena hari sudah siang,mereka pun pergi untuk mencari makan siang di sekitaran PT,Aji yang dasar nya pelit dan perhitungan dia mengajak Roni makan,tapi dengan uang masing-masing,karena Roni lapar dia pun makan walau hanya makan semangkum Mie instan yang dia beli di warung kopi,sedangkan Aji dengan lahap nya makan di warung nasi.

("Dasar pelit,tau gini aku gak ikut,") gumam Roni dalam hati yang kesal dengan kelakuan mandor nya itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status