Share

Lima Ratus Tahun

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2025-12-11 19:32:02

Hutan Magnolia kembali sunyi, suara alam kembali mengambil alih setelah kegaduhan. Sepuluh mayat berserakan di tanah, tergeletak tak bernyawa.

Darah masih mengalir pelan dari luka-luka yang mengerikan, membasahi tanah. Bau anyir darah bercampur dengan aroma bunga magnolia yang manis, menciptakan kontras aneh yang mengganggu indra penciuman.

Dua gadis masih berlutut di tengah lingkaran mayat, tubuh mereka gemetar hebat. Baju robek yang hampir terbuka penuh membuat mereka segera menutupi diri dengan sisa kain yang tersisa.

Tangan mereka bergerak cepat menarik kerah yang robek, mencoba menutup bahu dan dada yang terekspos. Wajah mereka memerah, antara malu dan syok, sebuah campuran emosi yang menyakitkan.

Gadis yang lebih tua bergerak lebih dulu, mencoba mengumpulkan kekuatannya. Ia menarik adik perempuannya berdiri dengan hati-hati, lalu melepas ikat pinggang dari salah satu mayat.

Ikat pinggang itu digunakan untuk mengikat bajunya yang robek agar tidak terbuka, sebuah upaya untuk menja
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin penasaran dan menarik
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Serangan Yang Terpental Balik

    Bing Ruoxue mendengar semua ejekan itu. Tubuhnya gemetar lebih hebat. Tapi ia tidak mundur. Ia tetap berdiri di tempatnya, menatap Elder Sekte Bayangan Yin dengan tatapan penuh ketakutan tetapi juga penuh tekad.Elder Sekte Bayangan Yin terdiam sebentar. Ia menatap gadis di hadapannya dengan tatapan dingin, lalu tersenyum. Sebuah senyum yang membuat lampion-lampion bergetar lebih hebat."Kesaksian yang menarik," ucapnya dengan suara yang terdengar lembut tetapi penuh ancaman tersembunyi. "Tapi aku tidak butuh kesaksian dari sekte kecil."Asap hitam di tangannya semakin menebal. Aura gelap itu mulai memadat, berubah menjadi cakar energi yang mengerikan. Bau besi dan darah menyebar di udara.Suhu turun semakin drastis. Suara serak seperti arwah tercekik bergema samar di sekeliling mereka.Beberapa murid di barisan belakang tidak tahan lagi. Mereka mundur dengan panik, beberapa bahkan jatuh terduduk dengan wajah pucat pasi."Itu Cakar Bayangan Kematian," bisik salah satu kultivator senio

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Kesaksian Bing Ruoxue

    Rong Tian masih berdiri diam. Tidak ada perubahan ekspresi di wajahnya. Ia hanya menatap Elder itu dengan tatapan datar, seperti menatap sesuatu yang membosankan.Di dalam hatinya, ia bahkan sedikit merasa lucu."Elder Jiwa Muda awal," gumamnya dalam hati sambil mengamati aura yang mengepul dari tubuh pria itu. "Lima ratus tahun lalu, kultivator sekelas ini bahkan tidak layak menjadi tetua sekte kecil. Sekarang dia berani mengancamku?"Tapi ia tidak mengatakan itu dengan suara keras. Ia hanya diam, menunggu.Bing Ruoxue melihat asap hitam yang mulai menebal di sekitar Elder Sekte Bayangan Yin. Dadanya sesak. Napasnya pendek. Ia tahu apa artinya itu."Dia akan membunuh," bisiknya dengan suara gemetar. "Dia akan membunuh pemuda itu di hadapan kita semua."Xue Lingyin menarik lengan kakak perempuannya dengan panik."Kakak perempuan, kita harus pergi," pintanya dengan air mata di pipinya. "Tolong. Kita harus pergi sekarang."Tapi Bing Ruoxue tidak bergerak. Ia menatap Rong Tian yang berdi

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Elder Sekte Bayangan Yin

    Balai utama Desa Heishan adalah bangunan bergaya paviliun besar dengan tiang-tiang merah tua yang kokoh. Atapnya melengkung dengan sudut-sudut timur yang khas, dihiasi lampion-lampion merah yang berderet rapi.Tirai sutra putih bergetar pelan karena angin malam yang menyelinap masuk. Meja-meja kayu cendana dengan ukiran awan tersusun rapi di tengah ruangan, sementara lantai batu abu-abu yang halus memantulkan cahaya lampion yang redup.Tapi sekarang, keindahan itu tidak ada artinya.Saat Elder Sekte Bayangan Yin muncul, lampion-lampion gemetar hebat. Nyala api di dalamnya goyah seperti akan padam. Suara bisikan yang tadi mengisi ruangan lenyap seketika. Semua murid ortodoks menunduk dalam, napas mereka tertahan. Suasana berubah seperti aula pengadilan kuno yang baru melihat malaikat maut.Pria berjubah hitam itu berdiri tegap di tengah balai. Jubahnya terbuat dari kain gelap berkualitas tinggi, dihiasi bordiran kelelawar merah tua yang sulaman khas Sekte Bayangan Yin. Matanya dingin s

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Panggung yang Membeku

    Balai utama Desa Heishan terasa seperti sebuah kuburan yang dingin, bukan tempat pertemuan para ahli.Udara di dalamnya berat, dipenuhi keheningan yang menyesakkan, hanya sesekali dipecahkan oleh desahan samar atau gesekan kain.Suara pertemuan yang seharusnya penuh semangat justru terdengar seperti gumaman orang-orang yang menunggu ajal, setiap kata terbebani oleh keputusasaan.Para murid dari sekte-sekte besar duduk berderet, bahu mereka melorot, mata mereka redup, dan napas mereka teratur namun berat, seakan ada beban tak terlihat yang menindih setiap jiwa.Tidak ada satu pun dari mereka yang memancarkan aura jenius yang digadang-gadang untuk memimpin masa depan.Elder Feng berdiri di depan, punggungnya sedikit membungkuk, wajahnya diukir oleh kerutan-kerutan lelah yang lebih banyak bercerita tentang kekhawatiran daripada kebijaksanaan. Ia berusaha menjaga wibawanya, tetapi suaranya terdengar rapuh, nyaris berbisik.“Kita harus segera mencari cara untuk menahan serangan berikutnya,

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Pertemuan Para Jenius yang Lelah

    Rong Tian tidak menjawab, ia tidak peduli dengan bisikan-bisikan di sekitarnya. Ia hanya terus berjalan, mengamati sekitar dengan tatapan datar dan penuh analisis."Dunia ini," gumamnya pelan sambil menatap semua pemuda dan pemudi yang ramai berbicara, "benar-benar berbeda dari yang kukenal."Mereka akhirnya sampai di pojok desa, tempat yang lebih tenang. Di sana, ada tenda kecil dengan bendera putih bertuliskan "Sekte Bunga Salju".Tenda itu terlihat sederhana, jauh dari kemegahan tenda-tenda lain. Ukurannya tidak sebesar tenda-tenda sekte besar lainnya, menunjukkan status mereka."Ini tenda kami, Tuan," ucap Bing Ruoxue sambil menunjuk tenda kecil itu."Silakan beristirahat sebentar di sini, pertemuan akan dimulai sebentar lagi."Rong Tian menatap tenda itu sebentar, lalu mengangguk pelan."Terima kasih."Ia duduk di bangku kayu di luar tenda, mengamati keramaian. Bing Ruoxue dan Xue Lingyin masuk ke dalam tenda untuk merapikan pakaian mereka yang masih robek.Rong Tian menatap kera

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Kemerosotan Dunia Kultivasi

    Rong Tian langsung menyadari sesuatu yang aneh saat mengamati sekeliling. "Auranya lemah," gumamnya dalam hati sambil menatap para pemuda itu dengan tatapan tajam."Bahkan yang terkuat hanya Tahap Eliksir Emas tingkat awal. Apakah ini yang mereka sebut jenius dari sekte besar?"Ia mengamati lebih teliti setiap individu yang berlalu lalang. Sebagian besar hanya berada di Tahap Fondasi, sebuah tingkat dasar dalam kultivasi.Beberapa bahkan masih di Tahap Awal, baru menyentuh gerbang kultivasi, menunjukkan kurangnya pengalaman."Tidak masuk akal," bisiknya pelan sambil menggelengkan kepala, ketidakpercayaannya begitu nyata. "Dulu, lima ratus tahun lalu, jenius muda dari sekte ortodoks besar sudah mencapai Tahap Jiwa Muda di usia dua puluh tahun."Ia melanjutkan, "Bahkan yang biasa-biasa saja sudah Tahap Eliksir Emas tingkat menengah."Ia menatap sekitar lagi dengan tatapan tidak percaya, membandingkan masa lalu dengan masa kini. "Tapi sekarang? Tahap Eliksir Emas awal sudah dianggap jeni

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status