共有

Part 9

作者: Ade Tiwi
last update 最終更新日: 2020-11-26 11:39:42

"Kakak ipar Kia!" teriak Dava gembira melihat kehadiran Kia di kantor, dengan menenteng sesuatu yang bisa Dava pastikan jika itu kotak bekal makan siang.

"Dava ya?" tebak Kia tersenyum ke arah pria tampan itu.

"Ah, ternyata kakak ipar Kia mengingatku. Yeeaayy!" lagi Dava berteriak kegirangan membuat resepsionis cantik di situ tertawa.

Tanpa merasa malu karena ia bertingkah layaknya seperti anak kecil, Dava justru mengedipkan sebelah matanya pada resepsionis itu.

"Mau bertemu siapa? Aku, om Rasyid, atau Nando?" goda Dava.

Pipi Kia merona merah malu, saat Kia membuka mulutnya ingin bicara. Dava mencegahnya.

"Tidak perlu menjawabnya, karena aku yakin pasti kakak ipar Kia ingin bertemu dengan Nando. Ayo, mari kuantar kak," ajak Dava tersenyum lembut pada Kia.

Dava dan Kia berjalan bersisian menuju lift yang akan mengantarkan mereka berdua ke lantai di mana ruangan Nando berada.

"Dava?"

"Iya Kak?"

"Bisakah kita bicara sebentar?" tanya Ki
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター

最新チャプター

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Ekstra part 2

    Airaa menempelkan telinganya di daun pintu kamar mandi, setelah tadi berulang kali Dava mengetuk pintu kamar mandi serta memanggil namanya. Kini gedoran pintu sudah tak terdengar, suara menjadi sangat senyap. Karena rasa penasaran itulah Airaa menempelkan telinganya di daun pintu kamar mandi."Apakah Dava sudah keluar dari kamar?" gumamnya bertanya-tanya.Rasa penasaran Airaa begitu tinggi hingga ia pun membuka perlahan pintu kamar mandi. Airaa mengintip di balik celah pintu yang terbuka sedikit. Pelan-pelan namun pasti pintu terbuka sepenuhnya, Airaa melangkahkan kakinya dengan sangat perlahan sekali.Celingak-celinguk mencari keberadaan Dava yang sama sekali tak terlihat di dalam kamar. Benar dugaannya jika Dava pergi keluar dari kamar. Hhhh, bukankah itu bagus? Jadi Airaa tak perlu repot-repot untuk mengusir pria itu agar keluar sebentar dari kamar selama ia memakai pakaiannya.Airaa bernafas lega, dengan c

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Ekstra part 1

    "Aaaaa!" jerit Airaa karena kaget melihat Dava yang menendang pintu kamar."Kenapa menjerit sayangku?" tanya Dava heran sembari melangkah masuk ke dalam kamar."Kau gila! Kenapa kau menendang pintu kamar kita Dav? Bagaimana jika rusak?" kata Airaa gemas."Itu tidak masalah." dengan entengnya Dava berkata seraya meletakkan dengan lembut tubuh Airaa di atas ranjang yang bertabur bunga mawar.Karena asyik berdebat masalah soal pintu kamar yang rusak atau tidak. Airaa dan Dava tak menyadari bagaimana romantisnya nuansa suasana kamar mereka.Setelah meletakkan Airaa di ranjang, Dava berjalan ke arah pintu dan menutupnya. Syukurlah pintu tak rusak seperti yang di takuti Airaa, Dava mengunci pintu kamar itu serapat-rapatnya.Setelah memastikan pintu terkunci dengan aman tanpa ada celah orang dapat mengintipnya. Dava berbalik badan menghadap ke arah ranjang, Airaa berbaring telentang me

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 47

    Airaa menatap tak percaya pada pantulan dirinya di cermin, ia bersemu merah melihat dirinya sendiri yang sangat cantik memakai kebaya pengantin berwarna putih beserta hijab yang menutupi dan melindungi kepalanya sesuai permintaan Airaa sendiri.Pria kemayu yang mendandaninya pun ikut tersanjung melihat betapa cantiknya calon pengantin wanitanya. Suara ketukan pintu ruangan khusus pengantin wanita terdengar, si perias pria kemayu tersebut pun dengan cepat membukanya. Wajah Kia yang cantik, anggun dan bersahaja pun dengan ramah tersenyum pada pria kemayu itu. Sang perias membuka pintu lebar memberi jalan agar Kia masuk sementara dirinya keluar. Kia tersenyum menatap Airaa dari kaca cermin, Airaa juga membalas tatapan Airaa dengan tersenyum malu.Hari ini adalah hari yang sangat penting, sangat dinanti. Hari bersejarah bagi setiap pasangan yang ingin menyatukan hubungan mereka dengan di lengkapi kata halal yang setelah di dahului kata sah sebelumnya.Hari ini Airaa da

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 46

    Airaa menatap sayu sosok Dava yang duduk sendirian dalam diam di bangku taman belakang rumah sakit ini. Perlahan Airaa mendekat dan duduk di samping Dava ikut terdiam.Lama mereka berdiam diri seperti ini hingga Dava membuka suaranya. "Untuk apa kau mengikutiku? Bukankah kau tidak percaya padaku? Apapun yang aku katakan adalah kebohongan bagimu. Iya, kan?"Airaa menggeleng. "Bukan begitu Dav, kumohon mengertilah jika aku hanya sedang bimbang.""Bimbang yang didasari kecurigaan, hal itu timbul karena intinya kau tidak mempercayai orang tersebut. Itu sama saja Airaa!" sentak Dava menggeram marah."Tinggalkan aku!" kata Dava membuat Airaa melongo kaget.Dava merasa sangat cukup lelah, jika ia memang tak mempercayainya ya sudah. Dava pasrah, daripada ia memaksakan Airaa untuk menikah dengannya."Apa kau tuli? Aku bilang pergi Airaa!" titah Dava untuk kedua kalinya, kali ini dengan nada cukup kuat.Airaa menggeleng, pertanda ia tak in

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 45

    "Sayang, Nando kode kita tuh. Kapan kita menikah?"Itu suara Dava yang mengkode Airaa dengan membawa nama Nando sebagai tersangka yang bertanya.Mendengar itu, Airaa membalikkan badan sepenuhnya menghadap Dava. Tatapan matanya menyipit menatap Dava penuh selidik."Seharusnya jangan tanya aku soal kapan kita menikah. Kau sendiri saja bahkan belum bisa mengatasi wanita-wanita masa lalumu yang setiap hari datang silih berganti," geramnya agar Dava sadar apa yang menjadi pertimbangan Airaa yang hingga kini masih menggantungkan rencana pernikahan mereka.Jika saja dari jauh-jauh hari Airaa bersedia menikah dengan Dava, mungkin status mereka saat ini sudah resmi menjadi suami istri. Tapi apalah daya Airaa ketika rasa bimbang terus menghantuinya, bagaimana bisa dia tenang jika persoalan wanita masa lalu Dava masih gencar berdatangan.Airaa tahu dari sedikit banyaknya wanita itu memiliki tujuan, yaitu meminta pertanggungjawaban bujuk rayu Dava dulu yang s

  • Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia)   Part 44

    Satu bulan kemudian...Dava dan Airaa panik setelah mendapatkan kabar dari Nando, jika Kia sudah melahirkan siang tadi. Untuk itu kini mereka sedang bersiap-siap menuju ke rumah sakit tempat Kia melahirkan.Memang awalnya mereka berdua sedikit terkejut dengan kabar itu, pasalnya Kia pernah bercerita dokternya mengatakan jika ia akan melahirkan sekitar seminggu lagi.Namun di luar dugaan semua orang, Kia sudah menunjukkan reaksi tanda-tanda akan melahirkan pagi-pagi sekali tadi. Dan jangan tanyakan bagaimana reaksi kepanikan Nando melihat Kia istrinya meringis kesakitan. Nando sungguh benar-benar sosok calon bapak siaga yang langsung mempersiapkan semuanya di saat kepanikan melanda. Kini kata calon itu hilang dan menjadi kata seorang bapak.Ya, Nando sudah menjadi seorang bapak. Bapak untuk anaknya tercinta.Mobil yang ditumpangi Dava dan Airaa baru saja sampai di area rumah sakit, mereka keluar secara bersamaan. Raut keduanya pun menampilkan aura ke-kha

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status