Home / Fantasi / De Javu : Change and Save the World / Misi Pertama : Mencari Jejak Phantom

Share

Misi Pertama : Mencari Jejak Phantom

Author: Nindi Putri
last update Last Updated: 2021-12-04 20:10:04

Terkejut dan tak menduga bahwa dalang dibalik bencana yang meresahkan adalah kumpulan phantom dan devil. Rugby sebagai pangeran memilih Azumi sebagai pemimpin karena kemampuan dejavunya lebih tinggi dibandingkan Eki. "Aku pemimpinnya?" tanya Azumi mekastikan. "Iya. Kemampuan dejavumu lebih akurat dibanding Eki," timpalnya menjelaskan. "Baiklah," pasrah gadis tersebut berusaha menerimanya. "Sekarang misi kita apa?" celetuk Hana melontatkan pertanyaan. "Mencari jejak phantom!. Kita tau markas mereka ada di taman bermain bekas gedung tua tapi , kita harus pergi kesana untuk mencaritahu info lebih lanjut," celoteh Rugby panjang lebar. "Kalo tidak bisa balik lagi gimana?" sambung Azumi mengekspresikan wajah takut. "Kita kesana pada tengah hari saat langit masih terang," ucap Eki menjawab pertanyaan temannya. 

Tengah hari pun tiba. Mereka berempat mulai menjalankan misi seraya memantau serta memastikan beberapa anak main di tempat bermain tersebut aman dan selamat. "Syukurlah mereka aman," ucap Hana sembari menghela nafas lega. "Iya benar," respon Azumi , Eki dan Rugby serempak. Saat anak-anak selesai bermain , tim rahasia mulai beraksi. Saat ingin masuk dana mencari pintu tak terlihat ada sosok gadis misterius memandang taman bermain dengan tatapan tajam. Sang pangeran menghampirinya dan bertanya, "Ada apa? Kenapa kamu menatap taman bermain seperti itu?" mulai penasaran. Gadis tersebut hanya menggeleng lalu menghilang begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata pun. "Gadis yang misterius," celetuk Eki sambil menggelengkan kepala.

Tak menghiraukan peristiwa yang baru saja terjadi Azumi , Eki , Hana dan Rugby bergegas menjalankan misi yang tertunda sebelum matahari terbenam. Usaha tidak akan mengkhianati hasil , mereka berhasil menemukan markas phantom tersebut kemudian masuk diam-diam.  Setibanya disana , alangkah terkejutnya saat melihat warga terbelenggu dalam keadaan menjadi setengah phantom. "Tempat yang menyeramkan," ungkap Hana ketakutan lekas bersembunyi dibalik tubuh sang kakak. Eki yang menyadari hal itu langsung menggandeng tangan sang adik untuk memberikan kekuatan. "Jangan takut dek , ada kakak , pangeran Rugby dan Azumi disini," ucap Eki berusaha menenangkan adik perempuannya. Hana hanya bisa membalas dengan anggukan karena tidak dapat berkata-kata. 

Tiba-tiba beberapa phantom memergoki mereka serta seketika api menyala dengan sendirinya dan setengah warga , anak-anak Halation Light mulai memudar lalu menghilang. Tim rahasia mulai membentuk formasi lingkaran untuk berjaga-jaga. "Mwahahaha , ada tamu yang tidak diundang berani datang kesini," mulai terdengar suara tanpa menampakan wujud. "Tunjukan dirimu!" tantang sang pangeran tanpa rasa takut.

Markas mulai bergetar , bayangan hitam keluar dari bawah keatas kemudian membuat pusaran dan munculah pria berkulit pucat bermata merah serta di area mata berwarna hitam. Kedua gadis menjerit saat melihat wujud phantom yang saat ini nampak secara live di hadapan mereka. "Kyaaaaaa," reflek berlindung di balik tubuh dua pria pemberani nan gagah lagi tampan. "Penakut!" ujar Phantom yang belum diketahui namanya. "Diam kau!" umpat Eki tak terima atas perkataan lawan bicara. 

Gadis berambut panjang , mengenakan masker serta jubah berwarna kuning muncul secara tiba-tiba dan melawan phantom dari belakang. Tetapi sangat disayangkan , phantom tersebut menyerang balik sampai gadis itu menahan serangan bertubi-tubi. Tim rahasia terkejut saat gadis misterius tersebut muncul secara dadakan dan memutuskan untuk membantunya.

Pertarungan perdana mulai terjadi. Hana dan Azumi berusaha memberanikan diri melawan Phantom dan dengan cerdiknya Rugby menggunakan kekuatan cahaya matahari yang otomatis merubah bola matanya menjadi kuning. Sontak phantom tersebut mulai lemah kemudian menendang mereka keluar dari markas dengan kekuatan magic.

Gadis misterius tersebut pun hanya bisa terdiam sembari mengepalkan kedua tangannya sangat erat sampai darah mulai mengalir. Azumi yang menyaksikannya mulai mendekati gadis tersebut daan mulai mengobati telapak tangannya seraya berkata, "Kamu kenapa? Apa yang membuatmu kesini?" jiwa kepo mulai meronta. "....." tidak menjawab pertanyaan gadis di hadapannya lalu menghilang namun meninggalkan sebuah kalung berhiaskan huruf A yang tak sengaja terjatuh dari kantong celena. Hana mengutik benda itu kemudian menyimpannya di saku celana. "Kita harus menemukan gadis misterius itu," tutur Rugby dengan wajah datar. "Aku yakin pasti dia tau sesuatu mengenai masalah besar ini," sambung Azumi sangat yakin. 

Mereka berempat memutuskan kembali ke istana dan menceritakan peristiwa hari ini. Usai bercerita raja mengirim surat untuk semua warga berinisial A diharapkan ke istana jika kalungnya hilang. Gadis misterius datang dengan tampilan yang berbeda. "Apa kalung ini milikmu?" tanya sang pangeran. "Iya benar , terimakasih," responnya dingin lalu mengenakan kalung kemudian izin meninggalkan istana. "Maaf , aku harus pergi," mulai melangkahkan kaki. "Tunggu!" celetuk Azumi menahan tangan gadis misterius. "Hmm?" tanyanya heran. "Apa kamu mengetahui soal phantom yang tadi kita lawan bersama?" tanya gadis dejavu dengan nada mendesak. Gadis tersebut kaget sampai membulatkan matanya. "Agh! Kenapa aku sangat konyol! Ini jebakan mereka!" batinnya berdecak kesal. "Tolong jawab pertanyaan Azumi," pinta sang pangeran sedikit menekan. "Maaf pangeran , yang mulia , aku tidak bisa menjawabnya," balasnya lalu menghilang. Sang raja dan keempat tim rahasia hanya bisa menatap gadis  yang telah menghilang. "Pasti dia sedang terancam," celetuk sang raja singkat. 

Beralih ke gadis misterius tengah berada di markas miliknya. "Mama , papa , Ana , Bela , aku berjanji akan menyelamatkan kalian apapun yang terjadi!" serunya seraya menatap langit mendung polos tanpa hiasan awan. Gadis berinisial A mulai menyusun rencana untuk menyelamatkan keluarga dan sahabat dari phantom yang kejam. 

Kembali ke istana yang masih heran dengan tingkah gadis misterius yang dingin serta jutek. Eki memutuskan mencari kediamannya untuk di tanyai. Azumi , Hana  , Rugby dan Eki keluar dari istana tak lupa dengan penyamaran. Mereka menusuri kota tapi tidak ditemukan. "Kita mau cari kemana lagi?" keluh Hana merasa lelah. "Kita istirahat dulu saja disini," respon sang kakak mengambil alih komando. "Oke!" seru Hana , Azumi dan Rugby serempak.

Tak lama kemudian Azumi memergoki gadis misterius lewat di depan matanya. Sontak ia bergegas berlari yang di ikuti ketiga rekannya. Hana berhasil meraih tangan gadis tersebut. "Kakak tunggu dulu," ucapnya dengan suara lembut. Saat gadis berambut panjang  menengok ke samping alangkah terkejutnya melihat mereka. "Kalian mau apa sih! Kenapa mengikutiku terus!?" umpatnya kesal. "Ikut kami sebentar. Kami ingin membicarakan hal penting," kata pangeran dengan tatapan serius. "Huft...," menghembuskan nafas secara kasar dan memutuskan untuk pasrah. "Oke oke!" bentaknya. 

Setibanya di markas tim rahasia , gadis misterius dipersilahkan untuk duduk. Sesudah itu Azumi sebagai pemimpin melontarkan pertanyaan. "Kenapa kamu menghindari kami?" seraya menggenggam tangan gadis dengan harapan bisa menenangkan hati lawan bicara. Gadis tersebut menundukan kepala , hanya bisa bungkam. "Hey , apa yang terjadi?" tanya Rugby sembari menyeka air mata gadis berinisial A dengan lembut. "Phantom....phantom itu....hiks," tidak sanggup melanjutkan perkataannya tanpa sadar air mata membasahi pipi. "Apa phantom itu menculik keluarga kakak?" celetuk Hana ikut melontarkan pertanyaan. "Bukan hanya keluarga tapi sahabatku juga," sahutnya dengan suara khas ketika tengah menangis tersedu-sedu. 

Mendengar hal barusan , tim rahasia memutuskan untuk merekurt gadis A ke dalam tim mereka. "Jika kamu berkenan , kami merekurtmu masuk ke tim kami," kata Azumi selaku pemimpin. "Oke! hanya demi menyelamatkan keluarga dan sahabatku," ketusnya lalu menghilang."Anak itu menjengkelkan!" gerutu Eki tidak menyukai gadis dingin dan ketus. Sabar Ki , dia masih terpukul akan peristwa yang menimpanya," ucap Rugby disertai perasaan cemas "Wait , kita belum tau nama gadis itu," sambung Azumi mulai mengingat. "Ah iya kak Azumi benar ," timpal Hana singkat.

Tim rahasia kembali berlatih untuk menyamai kemampuan phantom yang lebih kuat nan cepat. "Terus maju! pantang menyerah sebelum menang!" pikiran Azumi , Hana , Eki dan Rugby mulai menerapkan kalimat penyemangat tersebut.

To be continue.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • De Javu : Change and Save the World   Aichel dan Hana

    Episode sebelumnyaSetibanya di tempat tujuan Aichel terkejut melihat pemandangan tidak sedap. Kedua orangtua Aichel, Ana serta sahabatnya Bella terkapar sudah tak bernyawa. Kini Aichel menjadi sebatang kara dan tersisa sepucuk surat digenggaman sang ayah. Ia pun mengambil surat tersebut dan bergegas membacanya.Isi surat :Anakku, tetaplah hidup. Kami melakukan ini demi menyelamatkanmu. Kami selalu menyayangimu sampai kapanpun. Terimakasih sudah menjadi anak yang baik serta menjadi cahaya di keluarga Emerland. Kami menyangimuTertanda : Emerland's Family.Aichel masih bingung tak mengerti maksud pengorbanan yang tercantum di dalam surat. "Kenapa! Kenapa harus begini hiks...hiks.... Ini tidak adil! Aaargh!" kesalnya pada diri sendiri akibat tak pernah melihat keadaan keluarganya semenjak resmi menjadi anggota Mission CS. Rugby berusaha menenangkan gadis tengah menangis sesegukan.Episode saat iniLantaran khawatir, sang pa

  • De Javu : Change and Save the World   Petualangan Hana di Dunia Crystal

    Setelah bershasil mendamaikan dua monster, Hana kembali mencari jalan keluar dan pulang ke istana. Ia terus melangkah menyusuri gua yang gelap gulita hanya bermodalkan senter dan beberapa barang miliknya. Tak lama kemudian, gadis kekanak-kanakan itu berhasil keluar dari gua. "Akhirnya aku menemukan jalan keluar," girangnya seraya berseru, "Hore!" sembari loncat. Ketika melangkahkan kaki beberapa langkah, Hana dikejutkan dengan pemandangan mempesona bak surga dunia. "Indahnya tempat ini!" mata gadis cilik itu berbinar-binar seraya menatap pemandangan di hadapannya. Tempat tersebut dihiasi dengan crystal berwarna-warni. "Wait! Mungkinkah ini dunia crystal?" gumamnya bertanya-tanya. Sementara itu sang kakak, Eki berharap adik gadis satu-satunya dalam keadaan baik-baik saja. "Hana, semoga kau baik-baik saja..." ujarnya mengungkapkan harapan. "Kita do'a kan saja semoga adikmu baik-baik saja," respon Azumi berusaha menenangkan hati sahabat masa kecilnya. "Lebih

  • De Javu : Change and Save the World   Bersatunya Crystal Nightmare

    "Aaargh!" teriak Judge tak terima dengan kejadian saat ini. "Gloomy dalam bahaya! Dia pasti akan dimanfaatkan oleh phantom itu!" lanjutnya seraya memukul dinding gua hingga stalaktit jatuh. "Judge! Ayo keluar dari sini!" seru Eki sembari menarik tangan lelaki pengembara tersebut. "Fyuh, untung saja kita selamat," lega Azumi bersyukur. "Kamu apa-apaan sih pake mukul dinding!" umpat Aichel emosi. Judge tidak merespon melainkan memalingkan wajahnya. Sementara itu, lord phantom mengecek alam semesta. Rupa-rupanya seluruh planet tak terlihat. Ini salah satu rencana sang raja untuk mengelabuhi pihak musuh. "APA! KEMANA HILANGNYA! DAN HANYA ADA SATU PLANET!" semakin heran dengan kejanggalan yang melanda. "Ini tidak bisa dibiarkan!" sambungnya lagi bergegas kembali ke markas. Sedangkan keadaan Gloomy di rantai oleh rantai listrik. Siapapun yang melawan bisa dipastikan nyawanya tidak akan selamat. Namun, Gloomy merupakan monster yang berbeda. Ia menyerap kekuatan

  • De Javu : Change and Save the World   Planet Samaran

    Planet Samaran adalah cara paling ampuh untuk mengalihkan perhatian lawan. Maka dari itu, sang raja menghimbau para ilmuwan untuk membuat planet samaran guna melawan pihak musuh dari jarak jauh. Terlepas dari itu, informasi beberapa planet dihancurkan oleh makhluk misterius sudah menyebar ke seantero. Pemimpin kota Halation, menyatukan pemimpin beberapa planet untuk menyatukan kekuatan demi melawan musuh yang sama. Selain itu ia membentuk organisasi pembasmi phantom bernama 'Knight of Sword Squad.' Seluruh perwakilan planet berkumpul di tempat rahasia. Mereka membicarakan rencana berikutnya. Sementara itu, tim devil yang sedang kebingungan dengan planet cermin atau bisa dibilang planet samaran memutuskan untuk kembali ke markas. Setibanya di sana, mereka laporan dan membuat lord phantom mengamuk. "HANCURKAN PLANET ITU SEKARANG!" perintahnya dengan suara menggelegar. "Maaf tuan, kami sudah mencobanya tapi planet itu seperti memiliki kekuatan tersendiri," sahut s

  • De Javu : Change and Save the World   Pengorbanan Gloomy

    Warga planet Halation berjuang mencari jalan keluar disaat ada kesempatan. Namun sangat disayangkan mereka tidak menemukannya. Alhasil perasaa pasrah mulai menyusup hati budak lord phantom. Walau begitu, harapan untuk bebas dari cengkraman makhluk menyeramkan masih ada. Sementara itu, pihak istana memutuskan menggunakan Gloomy sebagai umpan. Mendengar keputusan sang raja, lelaki berjubah hitam tidak terima. "Tidak bisa! Gloomy adalah monster pelindung umat manusia. Massa iya mau kita korbanin gitu aja!" umpatnya emosi. "Tenang Judge, dia hanya akan dijadikan umpan sebentar. Setelah itu sesuai rencana yang sudah kita bicarakan," respon pangeran mencoba meredam emosi lelaki pengembara. "Baiklah...," pasrahnya dengan nada datar. Tengah malam tiba, salah satu warga yang masih bekerja tiada henti tak sengaja melihat kedatangan sang pangeran bersama sosok monster. Perasaan girang mulai mengambil alih hati yang gundah. Rencana mulai dijalankan. Sang pangeran menemui l

  • De Javu : Change and Save the World   Crystal of Nightmare

    Episode sebelumnya.... Akhirnya mereka berempat bergegas mengunjungi istana untuk menghancurkan crystal tersebut menggunakan gabungan kekuatan dari tim CS beserta petarung istana. Namun sangat disayangkan crystal tersebut tidak hancur melainkan ukurannya menjadi lebih besar. "What! Bagaimana bisa!" Episode saat ini.... Akibat kehabisan akal, sang raja memutuskan untuk menaruh crystal of nightmare ke kotak raksasa dengan pengamanan yang ketat. Namun kejadian tak terduga terjadi begitu cepat. Crystal tersebut berubah menjadi monster naga super besar hingga atap istana roboh. Petarung beserta keempat anggota Mission CS mengalihkan perhatian monster tersebut dan membawanya keluar dari istana. "Hati-hati! Monster itu sangat berbahaya!" celetuk Judge tiba-tiba muncul bersama monster Gloomy. "Judge!" seru Azumi, Rugby, Eki dan Hana. "Yahoo! Kami akan membantumu!" timpalnya bersiap-siap bertarung. "ROAAAAARGH!" monster bersiap-siap membakar apapun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status