Share

BAB 22

Begitu pagi tiba, aku bergegas keluar kamar dan berjalan sembari berjinjit dengan menajamkan telinga. Setelah memastikan tidak ada tanda-tanda bahwa Gavin bangun pagi itu, aku pun mempercepat jinjitan kaki hingga ke pintu depan.

Rasanya lega sekali begitu sampai ke dalam lift yang membawaku turun ke lantai bawah.

Sesampainya di lobby, aku pun mendekati salah satu petugas keamanan dan menatap pria itu dengan mata polosku yang menggemaskan.

“Paman, apakah aku boleh meminjam ponselmu untuk menelepon seseorang?” tanyaku pada pria yang berjaga di balik meja.

Dia menatapku cukup lama, mungkin mencari tahu siapa aku dalam kepala.

Semoga saja dia tidak ingat kalau aku datang bersama Gavin, bisa-bisa dia menghubungi si hati freezer dan melaporkan aku berada di lobby.

“Apa terjadi sesuatu?” tanya pria itu sembari memperhatikan baju kaus dan celana boxer yang melekat di tubuhku.

Aku menggeleng pelan dan mengulas senyum ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status