Share

BAB 30

Aku menangis tersedu-sedu dengan film yang diputar di layar lebar. Bahkan beberapa kepala menoleh ke arah kami karena suara tangisku yang mengalahkan movie di hadapan.

Entah mengapa aku merasa sedih tiba-tiba dan ingin menangis keras. Seharusnya tadi kami tidak usah ke sini, karena bukannya menghibur, tetapi membuat lukaku semakin pedih.

“Dia pria jahat, huaaaa,” tangisku keras yang membuat Mason sedikit mencondongkan tubuh ke arah berlawanan, dan berpura-pura tidak mengenalku karena sejak tadi dia menutupi wajah dengan kotak pop corns.

“Lihatlah, wanita itu padahal sangat mencintainya.” Tunjukku sembari menarik baju Mason pada adegan dimana si wanita menangisi tubuh kekasihnya yang terluka.

Aku mengambil kotak pop corn yang Mason pegang dan memasukan isinya ke mulut sebanyak satu ganggaman tangan.

Dia menggelengkan kepala, karena aku tidak berhenti mengunyah dengan air mata luruh di pipi. Setelah puas melihatku menangis, Ma

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status