Share

khawatir

Ingar-bingar yang begitu memekakkan telinga sama sekali tak mengganggu pria itu. Kepala berambut pirang itu menunduk, dengan jari-jemari besarnya yang berkali-kali memijat kening. Sepertinya ia terlalu banyak meminum alkohol malam ini.

"Sudah cukup, Nathan. Kamu bisa pingsan jika terus-menerus minum seperti itu." Arvi, pria berambut kecokelatan yang duduk di sampingnya memperingatkan.

Namun, dokter tampan itu hanya membalasnya dengan dengkusan. Tangan kanannya kembali meraih gelas kecil berisi cairan bening itu, meneguknya sekaligus. Entah sudah gelas ke berapa yang diminumnya.

"Tumben sekali kamu mengajakku ke sini? Biasanya kamu paling anti ke tempat seperti ini." Arvi terkekeh kecil ketika mengucapkannya, kemudian pria itu meneguk sedikit minuman beralkohol di hadapannya.

"Aku butuh teman, Ar."

Arvi meliriknya, memberikan perhatian seutuhnya pada raut wajah sahabatnya yang memerah karena mabuk.

"Ada hal yang mengganggumu?" tanyanya.

Nathan tak langsung menjawab pertanyaan Arvi. Hany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status