Home / Rumah Tangga / Dek Ajeng & Mas Abim / Sebuah fakta di balik sosok Arjuna Eka Angga

Share

Sebuah fakta di balik sosok Arjuna Eka Angga

Author: Ceeri
last update Last Updated: 2025-04-18 23:54:39
Kamar hening kian senyap oleh suasana siang yang begitu tenang. Arjuna Eka Angga duduk diam di atas kasur, menghadap ke jendela bertutup tirai renda. Sikunya bertumpu di atas lutut dengan jemari menahan dahi. Gerangan beban apa yang sepertinya sungguh berat dia pikul. Nyatanya Arjuna tidak terlihat segitu senang. Di sini dia menumpahkan gulana itu kepada ruangan hampa. Kala dia tengadah, dapat terbaca luka yang menyedihkan. Arjuna meneteskan kepedihannya.

"Jun ..."

"Alyssa ..."

Teguran lembut tadi tak pula mengakibatkan Arjuna panik, seolah tiada rahasia di antara mereka.

"Kamu, okay? Sebelum aku pergi kamu masih baik-baik aja."

"Nothing, you don't need to worry--gimana hangout tadi? Kamu happy?"

"Lumayan. Adik kamu baik. Dia banyak omong sama aku. Aku rasa kita bakalan cepat akrab."

"Bagus 'kan? Kamu jadi enggak perlu nethink lagi soal pergaulan di sini. Aku perhatiin juga kamu sendiri gembira pas bareng Ajeng."

Alyssa sudah berada di samping Arjuna usai menaruh b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dek Ajeng & Mas Abim   Dua sisi di antara Arjuna san Alyssa

    Pulang ke Indonesia merupakan keputusan tunggal oleh Arjuna Eka Angga setelah dia melewati minggu-minggu untuk pertimbangan matang. Dia tak lagi merasa cocok bekerjasama dengan rekan-rekan maupun agensinya di Prancis. Maka dari itu, berangkat ke negara asalnya menjadi pilihan paling bijak menurut dia. Daripada harus terpaksa melibatkan diri ke dalam suasana lingkungan kerja yang tiada selaras. Namun, tentu semuanya itu bukan hanya tentang dia dan kenyamanannya. Setelah menikah, segala hal dalam kehidupan akan selalu berkaitan dengan pasangan. Mustahil Arjuna mengabaikan begitu saja opini Alyssa Chloe selaku istrinya. Lebih dari siapapun, wanita tersebut sudah sangat tahu seluk beluk personal dia, termasuk bagian terkelam. Alyssa hafal siapa/bagaimana ayah dan ibu Arjuna di Indonesia, tahu jika kedua paruh baya ini adalah keluarga angkat; sepasang suami istri yang mengambil Arjuna dari panti asuhan. Rahasia Laksmana Cahyani pun turut diketahui Alyssa, menyangkut status Arjuna. Sampa

    Last Updated : 2025-04-20
  • Dek Ajeng & Mas Abim   Berbincang dari hati ke hati adalah sebuah solusi

    "Kak Juna, aku enggak tau kalian berdua ada masalah apa. Tapi, Kak ... Ajeng ngerti banget menangis adalah batas dari kesabaran emosi seseorang. Entah kesedihan, marah, kecewa, apapun itu bukanlah sesuatu yang baik untuk dipendam. Dengan kondisi Kak Alyssa yang juga sedang hamil, reaksi emosional berlebihan bisa mengganggu perkembangan pada otak janin. Please, Kak ... buat sementara waktu Kakak yang harus lebih banyak bersabar. Suasana hati wanita hamil enggak ketebak, Kak. Terkadang kita bisa tiba-tiba aja ngerasa seperti orang yang paling malang atau kek yang udah cape banget menghadapi hidup." Arjuna dan Alyssa serempak bungkam, masing-masing memandang ke arah berlainan juga perasaan yang kontras. Arjuna menyadari jantungnya berdebar kencang. Terselip bangga saat mendengar segitu luas pemahaman adiknya sekarang. "Aku mau keluar. Kamu di sini dulu temani Alyssa, ya. Aku pasti balik lagi kalau semuanya udah lebih dingin.""Jangan lama-lama ya, Kak. Kasihan Kak Alyssa. Ajeng juga ha

    Last Updated : 2025-04-21
  • Dek Ajeng & Mas Abim   Obrolan berkasih melalui Video Call

    Sembari menganalisa laporan yang dikirim dari Kalimantan, Abimana Abrisam juga sedang mengobrol dengan istrinya melalui Video Call. Padahal pagi tadi pun mereka mencuri-curi waktu dan situasi untuk bermesraan. Namun, seakan jarak rumah ke perusahaan merupakan kilometer panjang, Abimana sering merasakan kerinduan yang menyiksa pikirannya. "Dek, Mas pulang aja deh, ya. Kita pergi kek ke mana. Atau mau check in hotel enggak, sayang? Yang kolam renangnya privat. Kayaknya asyik sekali, serasa kita bulan madu lagi." "Mas, jangan ngaco ih! Ada Kak Juna di rumah, kok malah kamu mau kelayapan." "Biar bebas, sayang. Soalnya Mas jadi sungkan mau dekat-dekat sama Adek. Entar disangka enggak tau adat dan sopan santun." "Bukannya ada Kak Juna atau enggak, Mas tetap aja menempel ke Adek? Buktinya pas sarapan tadi Mas minta disuapin. Diliatin Kak Juna dan Kak Alyssa juga Mas enggak peduli tuh." "Hehe, biarin ah! Mau dikata norak juga Mas bodo amat, Dek. Mas udah telanjur kecintaan dengan y

    Last Updated : 2025-04-22
  • Dek Ajeng & Mas Abim   Melalui bahasa kejujuran, kehangatan pun terjalin

    Seorang office boy menurunkan dua cangkir kopi ke permukaan meja. Alvian Lim masih di situ, berbincang-bincang dengan Abimana mengenai projek perusahaan juga rencana liburan mereka. Karier Alvian Lim di bidang periklanan patut diapresiasi. Ide-idenya kerap brilian, mengikuti perkembangan zaman dan selera pasar. Maka dari itu, banyak pebisnis senior maupun dari kalangan pemula memilih untuk memakai jasanya. Salah satunya tentu saja Abimana Abrisam. Pria ini justru dari kapan waktu hendak bekerjasama dengan teman lamanya itu, meski padatnya daftar di dalam buku kerja Alvian Lim menyebabkan Abimana butuh menunggu hingga tiga tahun. "Ajeng masih harus menunggu reaksi ayah dan ibu, Vin. Aku enggak bisa memutuskan sepihak, walau sebenarnya aku yakin ayah ibu pasti mengerti. Cuma, pikiran aku ke Ajeng. Kalau dia belum benar-benar siap atau rela, mungkin rencana pindah ke Kalimantan bakal tertunda sampai dia bersedia.""Moodnya juga pasti naik turun. Maklum ajalah, Bro. Ibu hamil gampang str

    Last Updated : 2025-04-24
  • Dek Ajeng & Mas Abim   Adakalanya sesuatu lebih baik disembunyikan

    "Daripada Kakak sedih-sedih begitu, boleh enggak aku minta tolong mengupaskan buah?""Tumben enggak bikin kopi, Nak?" Cahyani seketika menangkap pernyataan putrinya barusan."Es buahnya buat kita semua, Bu. Ajeng kepingin mencampurkan madu ke dalam airnya, enggak usah pakai gula. Kopi 'kan untuk Mas Abim. Tapi, kayaknya dia juga bakal pilih es buah. Soalnya cuaca gerah-gerah berangin begini cocok banget minum yang dingin-dingin sambil makan yang manis-manis." Alyssa mengangguk di saat Cahyani berbalik ke belakang guna mengambil keranjang buah dari dalam kulkas. "Kasih tahu Alyssa buah apa yang perlu dia kupas." Cahyani menyambung lagi."Ehm, apa ya ... kalau semuanya pasti kebanyakan. Oh, kalau begitu pilih buah yang gampang dikupas atau dibersihkan. Anggur, stroberi, jeruk, apel sama kurmanya masukin, Kak.""Masukin?""Ke sini aja maksudnya." Ajeng memindahkan wadah mangkuk kaca yang besar ke hadapan Alyssa. "Ini buahnya dicuci Mumu, Kak Alyssa hanya mengupas aja. Nanti biar aku ya

    Last Updated : 2025-04-29
  • Dek Ajeng & Mas Abim   Rahasia di dalam rahasia yang terbuka

    "Saya tau ini sudah jam pulang. Tapi, setelah kedatangan Diana tadi terpaksa saya panggil kamu untuk bicara."Abimana Abrisam tetap menyampaikan rasa sungkannya, walau Dimas tidak sama sekali memperlihatkan raut keberatan. Justru pria itu duduk di hadapan Abimana dengan raut yang bersahaja. "Bapak pasti punya alasan memanggil saya ke sini. Saya bisa memahaminya, Pak." "Tidak ada konfirmasi mengenai kemunculan dia. Saya jadi kaget." Dahi Abimana berkerut sambil dia menautkan kedua tangannya. "Saya memikirkan sesuatu yang tidak bisa saya katakan. Diana agak berbeda dari Diana yang kita hadapi sebelumnya.""Bu Diana berubah jadi apa, Pak? Apa selama ini Bu Diana bukan manusia?" Dimas tidak berniat bergurau, tapi pernyataan sekian meluncur begitu mudah dari belah bibirnya. "Saya tidak bercanda. Dia seperti—ah, sudahlah. Lupakan aja!" Kini, giliran Dimas yang mengernyit sebab tidak mendapatkan informasi yang jelas. "Saya harus apa, Pak?" Kontan Abimana menengadah, mengamati Dimas yang

    Last Updated : 2025-05-02
  • Dek Ajeng & Mas Abim   Perasaan yang ada tidak pernah berubah

    Mentari senja meninggalkan langit cerah di sepanjang siang semula. Kini perlahan-lahan berganti kelabu malam yang sekejap lagi akan mengundang hawa dingin. Ajeng telah menuntaskan pekerjaannya dalam merapikan pakaian ke lemari. Kini dia mondar-mandir tenang di dapur, menghangatkan makanan yang mereka masak beramai-ramai tadi. Lalu, dia menyajikan piring per piring ke permukaan meja. Ajeng tampak sendirian, segar serta dengan raut gembira. Heningnya suasana mengakibatkan daya pekanya cukup tanggap. Ajeng Dwi Ayu menengok ke sumber suara langkah kaki yang dia dengar. Saudara laki-lakinya ada di sana, balas menatap dia lewat senyuman berarti. "Kakak baru pulang?! Dari mana sih? Kenapa kak Alyssa enggak diajak?" Rentet kalimat tanya terangkai licin dari belah bibirnya. Tetapi, tangan-tangan Ajeng masih cekatan menata piring-piring berisi makanan. Arjuna menghampiri, hanya duduk begitu dia menarik satu kursi kosong. "Kakak abis ketemu teman SMA. Mau mengajak Alyssa, dia lagi asyik baren

    Last Updated : 2025-05-05
  • Dek Ajeng & Mas Abim   Ajeng Dwi Ayu

    •• ༻❁༺ •• Ketika laun-laun mentari pergi ke peraduannya, terpancang pula keindahan langit berhiaskan semburat lukisan jingga. Pesona sore seakan turut membingkai kesunyian Abimana Abrisam. Dia termenung seraya menatap kemegahan cakrawala, diam memikirkan sang istri tercinta yang saat ini berada di rumah. Ajeng, Ajeng Dwi Ayu; ialah wanita istimewa dengan segala kecantikan yang dia miliki. Mata bulat, kulit putih nan mulus, juga rambut hitam yang panjang dan halus, sungguh menawan untuk dipandang. Ajeng telah seutuhnya memengaruhi pikiran Abimana. Pria itu tengah mengulang kembali peristiwa bahagia tahun lalu kala dia dan Ajeng melangsungkan ijab kabul di depan orang tua mereka dan juga sanak saudara yang hadir. Menjelang setahun pernikahan mereka, kebahagiaan sejoli tersebut akhirnya terlengkapi. Kehamilan Ajeng merupakan hadiah terbaik di sepanjang usia Abimana. Dia bahkan telah menyusun dan mempersiapkan hari khusus demi menanti kelahiran si buah hati.

    Last Updated : 2025-03-21

Latest chapter

  • Dek Ajeng & Mas Abim   Perasaan yang ada tidak pernah berubah

    Mentari senja meninggalkan langit cerah di sepanjang siang semula. Kini perlahan-lahan berganti kelabu malam yang sekejap lagi akan mengundang hawa dingin. Ajeng telah menuntaskan pekerjaannya dalam merapikan pakaian ke lemari. Kini dia mondar-mandir tenang di dapur, menghangatkan makanan yang mereka masak beramai-ramai tadi. Lalu, dia menyajikan piring per piring ke permukaan meja. Ajeng tampak sendirian, segar serta dengan raut gembira. Heningnya suasana mengakibatkan daya pekanya cukup tanggap. Ajeng Dwi Ayu menengok ke sumber suara langkah kaki yang dia dengar. Saudara laki-lakinya ada di sana, balas menatap dia lewat senyuman berarti. "Kakak baru pulang?! Dari mana sih? Kenapa kak Alyssa enggak diajak?" Rentet kalimat tanya terangkai licin dari belah bibirnya. Tetapi, tangan-tangan Ajeng masih cekatan menata piring-piring berisi makanan. Arjuna menghampiri, hanya duduk begitu dia menarik satu kursi kosong. "Kakak abis ketemu teman SMA. Mau mengajak Alyssa, dia lagi asyik baren

  • Dek Ajeng & Mas Abim   Rahasia di dalam rahasia yang terbuka

    "Saya tau ini sudah jam pulang. Tapi, setelah kedatangan Diana tadi terpaksa saya panggil kamu untuk bicara."Abimana Abrisam tetap menyampaikan rasa sungkannya, walau Dimas tidak sama sekali memperlihatkan raut keberatan. Justru pria itu duduk di hadapan Abimana dengan raut yang bersahaja. "Bapak pasti punya alasan memanggil saya ke sini. Saya bisa memahaminya, Pak." "Tidak ada konfirmasi mengenai kemunculan dia. Saya jadi kaget." Dahi Abimana berkerut sambil dia menautkan kedua tangannya. "Saya memikirkan sesuatu yang tidak bisa saya katakan. Diana agak berbeda dari Diana yang kita hadapi sebelumnya.""Bu Diana berubah jadi apa, Pak? Apa selama ini Bu Diana bukan manusia?" Dimas tidak berniat bergurau, tapi pernyataan sekian meluncur begitu mudah dari belah bibirnya. "Saya tidak bercanda. Dia seperti—ah, sudahlah. Lupakan aja!" Kini, giliran Dimas yang mengernyit sebab tidak mendapatkan informasi yang jelas. "Saya harus apa, Pak?" Kontan Abimana menengadah, mengamati Dimas yang

  • Dek Ajeng & Mas Abim   Adakalanya sesuatu lebih baik disembunyikan

    "Daripada Kakak sedih-sedih begitu, boleh enggak aku minta tolong mengupaskan buah?""Tumben enggak bikin kopi, Nak?" Cahyani seketika menangkap pernyataan putrinya barusan."Es buahnya buat kita semua, Bu. Ajeng kepingin mencampurkan madu ke dalam airnya, enggak usah pakai gula. Kopi 'kan untuk Mas Abim. Tapi, kayaknya dia juga bakal pilih es buah. Soalnya cuaca gerah-gerah berangin begini cocok banget minum yang dingin-dingin sambil makan yang manis-manis." Alyssa mengangguk di saat Cahyani berbalik ke belakang guna mengambil keranjang buah dari dalam kulkas. "Kasih tahu Alyssa buah apa yang perlu dia kupas." Cahyani menyambung lagi."Ehm, apa ya ... kalau semuanya pasti kebanyakan. Oh, kalau begitu pilih buah yang gampang dikupas atau dibersihkan. Anggur, stroberi, jeruk, apel sama kurmanya masukin, Kak.""Masukin?""Ke sini aja maksudnya." Ajeng memindahkan wadah mangkuk kaca yang besar ke hadapan Alyssa. "Ini buahnya dicuci Mumu, Kak Alyssa hanya mengupas aja. Nanti biar aku ya

  • Dek Ajeng & Mas Abim   Melalui bahasa kejujuran, kehangatan pun terjalin

    Seorang office boy menurunkan dua cangkir kopi ke permukaan meja. Alvian Lim masih di situ, berbincang-bincang dengan Abimana mengenai projek perusahaan juga rencana liburan mereka. Karier Alvian Lim di bidang periklanan patut diapresiasi. Ide-idenya kerap brilian, mengikuti perkembangan zaman dan selera pasar. Maka dari itu, banyak pebisnis senior maupun dari kalangan pemula memilih untuk memakai jasanya. Salah satunya tentu saja Abimana Abrisam. Pria ini justru dari kapan waktu hendak bekerjasama dengan teman lamanya itu, meski padatnya daftar di dalam buku kerja Alvian Lim menyebabkan Abimana butuh menunggu hingga tiga tahun. "Ajeng masih harus menunggu reaksi ayah dan ibu, Vin. Aku enggak bisa memutuskan sepihak, walau sebenarnya aku yakin ayah ibu pasti mengerti. Cuma, pikiran aku ke Ajeng. Kalau dia belum benar-benar siap atau rela, mungkin rencana pindah ke Kalimantan bakal tertunda sampai dia bersedia.""Moodnya juga pasti naik turun. Maklum ajalah, Bro. Ibu hamil gampang str

  • Dek Ajeng & Mas Abim   Obrolan berkasih melalui Video Call

    Sembari menganalisa laporan yang dikirim dari Kalimantan, Abimana Abrisam juga sedang mengobrol dengan istrinya melalui Video Call. Padahal pagi tadi pun mereka mencuri-curi waktu dan situasi untuk bermesraan. Namun, seakan jarak rumah ke perusahaan merupakan kilometer panjang, Abimana sering merasakan kerinduan yang menyiksa pikirannya. "Dek, Mas pulang aja deh, ya. Kita pergi kek ke mana. Atau mau check in hotel enggak, sayang? Yang kolam renangnya privat. Kayaknya asyik sekali, serasa kita bulan madu lagi." "Mas, jangan ngaco ih! Ada Kak Juna di rumah, kok malah kamu mau kelayapan." "Biar bebas, sayang. Soalnya Mas jadi sungkan mau dekat-dekat sama Adek. Entar disangka enggak tau adat dan sopan santun." "Bukannya ada Kak Juna atau enggak, Mas tetap aja menempel ke Adek? Buktinya pas sarapan tadi Mas minta disuapin. Diliatin Kak Juna dan Kak Alyssa juga Mas enggak peduli tuh." "Hehe, biarin ah! Mau dikata norak juga Mas bodo amat, Dek. Mas udah telanjur kecintaan dengan y

  • Dek Ajeng & Mas Abim   Berbincang dari hati ke hati adalah sebuah solusi

    "Kak Juna, aku enggak tau kalian berdua ada masalah apa. Tapi, Kak ... Ajeng ngerti banget menangis adalah batas dari kesabaran emosi seseorang. Entah kesedihan, marah, kecewa, apapun itu bukanlah sesuatu yang baik untuk dipendam. Dengan kondisi Kak Alyssa yang juga sedang hamil, reaksi emosional berlebihan bisa mengganggu perkembangan pada otak janin. Please, Kak ... buat sementara waktu Kakak yang harus lebih banyak bersabar. Suasana hati wanita hamil enggak ketebak, Kak. Terkadang kita bisa tiba-tiba aja ngerasa seperti orang yang paling malang atau kek yang udah cape banget menghadapi hidup." Arjuna dan Alyssa serempak bungkam, masing-masing memandang ke arah berlainan juga perasaan yang kontras. Arjuna menyadari jantungnya berdebar kencang. Terselip bangga saat mendengar segitu luas pemahaman adiknya sekarang. "Aku mau keluar. Kamu di sini dulu temani Alyssa, ya. Aku pasti balik lagi kalau semuanya udah lebih dingin.""Jangan lama-lama ya, Kak. Kasihan Kak Alyssa. Ajeng juga ha

  • Dek Ajeng & Mas Abim   Dua sisi di antara Arjuna san Alyssa

    Pulang ke Indonesia merupakan keputusan tunggal oleh Arjuna Eka Angga setelah dia melewati minggu-minggu untuk pertimbangan matang. Dia tak lagi merasa cocok bekerjasama dengan rekan-rekan maupun agensinya di Prancis. Maka dari itu, berangkat ke negara asalnya menjadi pilihan paling bijak menurut dia. Daripada harus terpaksa melibatkan diri ke dalam suasana lingkungan kerja yang tiada selaras. Namun, tentu semuanya itu bukan hanya tentang dia dan kenyamanannya. Setelah menikah, segala hal dalam kehidupan akan selalu berkaitan dengan pasangan. Mustahil Arjuna mengabaikan begitu saja opini Alyssa Chloe selaku istrinya. Lebih dari siapapun, wanita tersebut sudah sangat tahu seluk beluk personal dia, termasuk bagian terkelam. Alyssa hafal siapa/bagaimana ayah dan ibu Arjuna di Indonesia, tahu jika kedua paruh baya ini adalah keluarga angkat; sepasang suami istri yang mengambil Arjuna dari panti asuhan. Rahasia Laksmana Cahyani pun turut diketahui Alyssa, menyangkut status Arjuna. Sampa

  • Dek Ajeng & Mas Abim   Sebuah fakta di balik sosok Arjuna Eka Angga

    Kamar hening kian senyap oleh suasana siang yang begitu tenang. Arjuna Eka Angga duduk diam di atas kasur, menghadap ke jendela bertutup tirai renda. Sikunya bertumpu di atas lutut dengan jemari menahan dahi. Gerangan beban apa yang sepertinya sungguh berat dia pikul. Nyatanya Arjuna tidak terlihat segitu senang. Di sini dia menumpahkan gulana itu kepada ruangan hampa. Kala dia tengadah, dapat terbaca luka yang menyedihkan. Arjuna meneteskan kepedihannya. "Jun ..." "Alyssa ..." Teguran lembut tadi tak pula mengakibatkan Arjuna panik, seolah tiada rahasia di antara mereka. "Kamu, okay? Sebelum aku pergi kamu masih baik-baik aja." "Nothing, you don't need to worry--gimana hangout tadi? Kamu happy?" "Lumayan. Adik kamu baik. Dia banyak omong sama aku. Aku rasa kita bakalan cepat akrab." "Bagus 'kan? Kamu jadi enggak perlu nethink lagi soal pergaulan di sini. Aku perhatiin juga kamu sendiri gembira pas bareng Ajeng." Alyssa sudah berada di samping Arjuna usai menaruh b

  • Dek Ajeng & Mas Abim   Hangout bareng kakak ipar bag II

    •• ༻❁༺ •• Apalagi kalau bukan semangkuk baso?! Ajeng menyarankan suguhan itu kepada kakak iparnya dan Alyssa menyetujui dengan suka rela. Mereka duduk di gerai baso ternama di Ibu Kota. Gerai tersebut bahkan viral di sosial media. Tiada hari tanpa ramainya pengunjung, atau perlu sedikit kesabaran sampai pesanan bisa disajikan. Namun, situasi tersebut tiada pula menyurutkan niat Ajeng untuk mencicipi baso berbentuk gepeng itu. Dia memiliki pendukung di sisinya, Alyssa bersedia menemani dia tanpa keluhan. "Mirip bola daging, ya. Tapi, teksturnya beda. Ini kenyal, dan juga empuk. Saya belum pernah makan yang seperti ini." "Jadi, kakak suka enggak rasanya?" Ajeng bertanya usai dia menyeruput kuah basonya. "Ehm, yah ... rasanya nyaman saja dimakan. Kayak sup 'kan? Mungkin saya enggak akan keberatan buat makan ini seminggu dua kali." "Tadinya aku pikir Kak Juna udah pernah mengajak kakak makan makanan ini di Prancis. Soalnya dia sangat suka baso, Kak. Dulu, sebelum Kak Juna berangkat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status