Share

28. Tulisan Berdarah

Pagi itu Alyssa menuruni tangga dengan semangat. Bagaimana tidak? Hari ini dia berangkat ke kampus bersama pujaan hatinya setelah seminggu mereka tak bertemu karena Andrio yang sibuk.

Dan sekarang kekasihnya itu sudah menunggu di halaman rumahnya sejak sepuluh menit lalu. Itulah mengapa gadis berambut panjang itu terburu-buru.

Sebelum pergi dia menghampiri orang tuanya--yang tengah sarapan di meja makan--untuk pamit.

"Papi, Mami, aku pergi dulu, ya?" Alyssa menyalami tangan papinya yang tengah membaca koran--rutinitas sehari-harinya setiap pagi karena tak mau ketinggalan berita.

"Kamu nggak sarapan dulu?" tanya Rista yang tengah menuang air ke gelas.

"Aku nggak sarapan, Mi. Aku buru-buru. Udah ditungguin Kak Andrio soalnya." Alyssa lalu menyalami maminya dan mencium pipi wanita itu. "Aku duluan, ya, Mi, Pi."

"Iya," sahut Bagas tanpa mengalihkan perhatiannya dari koran.

"Tapi jangan lupa sarapan di kampus, ya?" pesan Rista.

"Iya, Mi. Pasti. Dadah Papi, Mami."

"Dadah, Sayang. Ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status