Share

Dendam Arwah Bully
Dendam Arwah Bully
Author: Andriani Keumala

Bab 1

last update Last Updated: 2025-10-17 19:11:11

"Kring … kring … kring …."

Seorang paranormal membunyikan sebuah bel di lorong sekolah. Paranormal itu adalah seorang perempuan yang sudah sudah tua atau dipanggil dengan sebutan nek Rumbi. Usianya sudah memasuki enam puluh tahunan. Dia adalah paranormal yang paling terkenal di daerahnya. Bila ada masalah dengan mistis, orang yang pertama yang akan dicari adalah dia. Telah banyak kasus yang telah dia tangani, termasuk kasus di sekolah Sukma Makmur.

Nek Rumbi terus berkeliling sekolah sambil membunyikan bel. Bunyi bel yang dia goyangkan dapat memenangkan para arwah yang sering bergentayangan. Sekolah Sukma Makmur setiap tanggal tujuh belas selalu melakukan ritual tersebut. Mereka jarang melewatkan acara ini. Ini sudah seperti tradisi di sekolah itu sejak tiga puluh tahun yang lalu.

Mereka dulu pernah sekali tidak melakukan ritual menenangkan para arwah. Akibatnya, pada keesokan pagi ditemukan mayat siswa yang terjatuh dari lantai dua. Keadaan mayat sangat mengerikan. Mayat siswa itu dalam kondisi badan yang remuk. Banyak darah yang keluar mengitari tubuhnya. Di tubuh siswa itu juga terdapat banyak luka memar dan goresan pisau yang misterius.

Pihak sekolah menutup kasus tersebut sebagai kasus bunuh diri. Mereka tidak mau nama sekolah tercoreng oleh kejadian itu. Kasus itu ditutup dengan memberikan sejumlah kompensasi kepada keluarga korban. Pihak sekolah tidak mau keluarga korban mengungkit masalah itu lebih lanjut.

Sedangkan dari keluarga pihak korban hanya bisa diam tanpa pasrah tanpa penyelidikan lebih lanjut. Mereka takut jika kasus itu ditindaklanjuti akan memakan korban lagi. Padahal itu hanyalah alasan dari pihak sekolah.

Awal mulai ritual ini dilakukan karena tiga puluh tahun yang lalu, sekolah itu pernah terjadi kebakaran yang sangat besar. Kebakaran itu banyak memakan korban jiwa. Korban yang meninggal mereka tidak sempat keluar dan terjebak di dalam gedung sekolah.

Saat kebakaran terjadi sedang berlangsung proses belajar mengajar. Mereka berteriak histeris meminta pertolongan diantara lautan api dan gedung yang mulai runtuh. Siswa-siswa dan para tenaga sekolah yang lain hanya berusaha menyelamatkan diri sendiri. Mereka panik sehingga tidak ingat kepada orang lain.

Pihak sekolah kembali membangun sekolah itu hanya berselang beberapa minggu setelah kejadian kebakaran. Awalnya sekolah itu tidak terjadi apa-apa. Seiring berjalannya waktu, mulai terjadi keanehan. Berawal dari beberapa siswa yang menghilang secara misterius dan tidak ditemukan jejaknya lagi. Mereka menghilang setelah memasuki pekarangan sekolah.

Kemudian para siswa dan siswi juga sering mendengar suara tangisan dan jeritan orang dari kamar mandi dan tempat yang sunyi. Mereka tidak menemukan orang lain di sana. Lama-kelamaan mereka melaporkan masalah itu kepada wali masing-masing. Mereka mulai ketakutan bersekolah di Sukma Makmur.

Para wali murid berdatangan ke sekolah ingin minta penyelesaian. Mereka tidak mau anak mereka diteror terus. Kepala sekolah akhirnya memutuskan memanggil paranormal sebagai solusi. Masalah yang berbau mistis tidak dapat diselesaikan oleh orang biasa.

Pada keesokan paginya, paranormal datang ke sekolah dan mulai mencari sumber masalahnya. Paranormal mengatakan jika di sekolah itu ada banyak arwah gentayangan dari korban kebakaran. Oleh karena itu, pihak sekolah harus melakukan ritual penyucian arwah agar mereka tenang. Setelah itu sekolah kembali normal.

Sekolah itu menjadi lebih terkenal sejak beberapa tahun setelah kejadian kebakaran. Banyak siswa yang menyukai sekolah itu karena diyakini setelah tamat akan menjadi orang yang sukses. Mereka menyakini kalau para arwah yang ditenangkan akan membantu proses belajar mereka menjadi lebih baik.

Sedangkan bagi orang normal, mereka memilih sekolah di Sukma Makmur karena sekolah itu memiliki visi dan misi yang sangat bagus. Serta banyak guru yang dikirimkan dari lulusan universitas bergengsi. Semua guru wajib memiliki sertifikat pengajar dan juga harus memiliki beberapa penghargaan. Tidak mudah untuk menjadi guru di sana.

"Kring … kring … kring …."

Nek Rumbi terus berjalan sambil membaca mantra dan tidak lupa membunyikan bel. Dia berjalan dengan menutup mata luar untuk membuka mata batin. Langkah nek Rumbi terhenti ketika ada seorang yang melewati dia. Dia bisa merasakan aura yang berbeda dari orang itu. Kemudian nek rumbi membuka matanya untuk melihat siapa yang memiliki aura aneh tersebut.

"Tunggu!" panggil nek Rumbi kepada siswi yang melewatinya.

Siswi itu berhenti, nama dia adalah Fanny. Fanny merupakan siswi yang sering dijadikan target bully. Fanny dibully karena penampilan dia yang culun dan juga seorang kutu buku. Paras Fanny seperti wajah gadis Asia pada umumnya. Memiliki badan yang kecil, rambut lurus hitam yang panjang serta mata yang bulat besar.

Fanny sering menggunakan baju yang kebesaran dan kaca mata hitam tebalnya. Rambutnya yang panjang dia biarkan tergerai menutupi wajahnya. Sehingga tidak enak dipandang, apalagi Fanny sering berjalan menunduk sehingga rambutnya menutupi seluruh wajahnya. Mereka sering memanggilnya dengan sebutan kunti.

Fanny memang pintar dalam pelajaran, tapi dia tidak pandai bersosial. Dia sering gagap dan kaku jika berbicara sama teman sekolahan. Obrolan yang keluar dari mulutnya sering keluar dari topik. Sehingga teman Fanny tidak banyak, hanya ada satu, Ricko.

Ricko juga seorang kutu buku dan culun. Tidak jauh dari penampilan Fanny. Mereka sering terlihat berdua dimanapun. Bedanya, mereka tidak terlalu berani membully Ricko, lantaran dia adalah anak orang kaya. Mereka hanya akan menjelekkan Ricko tanpa menyentuh fisik.

"Ada apa, Nek?" tanya Fanny menatap takut nek Rumbi di balik kacamata tebalnya dan kepala yang menunduk.

Bersambung ....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dendam Arwah Bully   Bab 9

    "Ayo masuk," ajak Coki.Semuanya mulai memasuki gerbang yang sudah dibuka. Mereka merasa asing sama sekolah sendiri. Menurut mereka suasana sekolah sangat berbeda ketika pagi hari atau malam lainnya."Sebenarnya kita mau ngapain sih?" tanya Abian setelah berada di pekarangan sekolah."Kamu dan kalian semua masuk saja. Nanti kalian juga akan tau. Tidak usah banyak tanya," jawab Doni cuek.Doni dan Coki mengeluarkan satu botol cairan dari saku mereka. Mereka berjalan berlawanan arah, ke pinggir gerbang masing-masing. Mereka menuangkan sedikit cairan itu lalu menutup botol itu kembali. Setelah itu mereka meletakkan botol itu di balik semak-semak yang ada di samping gerbang. Botol itu adalah pemberian Vicky yang sudah dilengkapi mantra pembatas. Itu berfungsi agar seluruh gedung sekolah memiliki perlindungan. Supaya para arwah tidak melewati pekarangan sekolah."Ayo jalan," perintah Doni dan Coki.***Dalam perjalanan ke kelas tiba-tiba Sonya kebelet pipis. Sonya sudah tidak tahan lagi u

  • Dendam Arwah Bully   Bab 8

    Tasya, Mila dan Raya mulai menyalakan semua lilin tersebut. Mereka berjalan hati-hati agar tidak merusak pola mantra yang telah mereka gambar. Mereka menatap puas setelah lilin menyala semua."Kamu dengarkan, jika kamu mau Fanny selamat maka kamu cukup diam dan nikmati saja oke," kata Doni menepuk pipi Ricko.Ricko terpaksa mengangguk mengikuti perintah Doni. Ricko tidak mau Fanny celaka. Sedangkan Doni dan Coki melepaskan tangan Ricko setelah Ricko tidak melawan mereka lagi. Mereka kembali berjalan mendekat ke arah Vicky. "Sekarang aku akan memulai melakukan ritual pemanggil. Kalian sudah bisa menjauh," perintah Vicky.Farhan dan lainnya segera mundur sejauh tiga meter. Setelahnya mereka memperhatikan apa yang dilakukan oleh Vicky. Mereka tidak akan melewatkan kesempatan melihat proses pemanggilan."Hem … hem ... hem …. Hem ... hem ... hem …. Hem ... hem ... hem …."Guman Vicky atau lebih tepatnya sedang membaca mantra dengan menutup mata. Vicky sudah fokus membaca mantra tanpa gang

  • Dendam Arwah Bully   Bab 7

    "Tidak! Tidak! Tidak! Aku tidak mau, lepaskan aku!" teriak Fanny kembali.Fanny mencoba menggerakkan tangan dan tubuhnya kembali secara kasar. Dia mencoba meloloskan diri. Mana mungkin dia akan tinggal diam diperalat seperti boneka."Mau kamu teriak sampai bisu tidak akan ada yang menolong kamu. Dan kamu juga tidak akan bisa melepaskan diri dari ikatan kami," kata Tasya memutari Fanny sekilas.Setelah itu Tasya, Mila dan Raya mengikuti langkah Farhan. Sebelum meninggalkan Fanny, Mila menyempat diri mengambil kacamata Fanny dan menaruh di atas kepadanya sebagai hiasan. Setelah itu mereka ikut mendekat ke arah Vicky. Mereka sudah tidak sabar menunggu teman yang lain datang.Fanny tahu apa yang katakan Tasya benar. Tidak akan ada yang akan menolongnya. Satu-satunya harapan dia adalah Ricko, tapi Ricko juga sedang ditahan sama Coki dan Doni. Fanny kembali menangis meratapi nasibnya yang malang."Kalian kalau jalan hati-hati dong. Jangan sampai menghapus mantranya," tegur Vicky melihat mer

  • Dendam Arwah Bully   Bab 6

    Fanny dan Ricko memasuki ruang aula. Mereka melihat keadaan ruang aula yang sudah berubah. Di dalam ruang aula, mereka hanya melihat mereka bertujuh. Mereka saling pandang dengan keanehan di depan mata. Mereka jadi takut untuk masuk lebih ke dalam. Mereka memilih berdiri di depan pintu masuk."Syukur deh kamu sudah di sini," ujar Farhan melembut.Farhan memberikan kode pada Tasya untuk membawa Fanny. Tasya yang mengerti kode Farhan segera mendekati Fanny dan Ricko. Sedangkan Mila dan Raya mengikuti Tasya dari belakang.Fanny yang sudah ada firasat buruk bersembunyi di belakang Ricko. Namun langkah yang diambil Fanny lebih lambat dari Tasya. Tasya segera memegang tangan dan menyeret Fanny dari Ricko. Ricko sebagai teman Fanny ikut memegang tangan Fanny satu lagi. Ricko mencium bau yang tidak beres."Apa apan ini?" tanya Fanny tidak terima."Kamu ikut aja. Tidak usah banyak tanya," sahut Tasya menyentak tangan Fanny. “Aaa ....” Fanny hampir saja terjatuh jika tidak dipegang sama Ricko

  • Dendam Arwah Bully   Bab 5

    "Bughhh!"Tasya mendorong Fanny ke dinding toilet dengan kasar. Mereka saat ini sedang ada di toilet wanita. Tasya berserta dua temannya memojokkan Fanny, Mila dan Raya. Mereka sengaja menyeret Fanny ke dalam toilet agar tidak dilihat oleh guru. "Sreeet ….""Akhhh ... Tasya, tolong lepaskan. Kepala aku sakit," pinta Fanny mencoba melepaskan rambutnya dari tangan Tasya.Tasya menjambak rambut Fanny dengan keras. Dia tidak peduli jika Fanny mengaduh kesakitan. Bahkan tangan Tasya satu lagi ikut menekan pipi Fanny dengan keras."Dengar ya kutu buku. Awas saja kalau kamu tidak datang malam jum'at nanti. Aku pastikan, kamu bakalan lebih sengsara dari sekarang," ancam Tasya melotot tajam.Fanny tidak berani menjawab. Fanny ingin sekali memilih tidak datang. Tapi itu bukan jawaban yang bisa membuat Tasya puas. Jadi Fanny hanya bisa menangis ketakutan dan kesakitan tanpa suara."Kamu dengar tidak!" bentak Tasya lebih keras di depan muka Fanny."Iya … iya… aku de… de ... dengar," jawab Fann

  • Dendam Arwah Bully   Bab 4

    Farhan memasuki ruang kelas diikuti dengan teman-temannya. Dia masuk dengan sengaja membuat keributan. Kakinya menendang kursi yang berada di dekat pintu. Farhan ingin semua perhatian tertuju padanya tanpa harus memanggil mereka satu persatu.Banyak orang yang takut sama sikap semena-mena Farhan. Hal itu dikarenakan Farhan adalah anak kepala sekolah. Selain itu Farhan juga tidak akan segan melukai orang jika ada yang buat masalah dengannya. Para siswa dan siswi memilih menjauhi Farhan dan teman-temannya sebisa mungkin. Mereka tidak mau menjadi mereka sebagai target bully."Kalian dengarkan aku baik-baik," kata Farhan dengan suara pelan memulai pengumumannya.Semua teman-teman Farhan berdiri di belakangnya yang berada di dekat meja guru. Tasya malah duduk di atas meja guru tanpa sopan santun. Dia menatap semua teman sekelas dengan seringai."Malam jum'at lusa, aku ingin kalian semua datang ke sekolah. Kalian harus datang jam delapan malam, tidak boleh telat sedetik pun. Awas saja jika

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status