Share

Dendam Lama

Ditatap curiga seperti ia membuat Dirham salah tingkah, tangan Dinar menyentuh wajah suaminya yang memar, Dirham sedikit meringis, masih terasa pedihnya. 

“Ini kenapa? Kamu habis berantem? Sini aku obat.”

Tangan Dinar ditahan agar berhenti berbicara, ia beralih menuju handuk mandi yang tergantung di tepi lemari pakaian. 

“Aku mandi dulu, setelah ini aku cerita semuanya, aku janji.”

“Oke.” Dinar melipat mukenah dan meletakkan kembali ke tempatnya. Ia turun kebawah untuk membuat jahe anget, kuatir suaminya masuk angin. Juga es batu untuk mengompres memar di wajah Dirham.

Dirham sudah selesai mandi dan sekarang sudah duduk di sofa, Dinar heran, tidak biasanya Dirham langsung memakai baju atasan, biasanya akan menyisir rambutnya dulu, atau menunggu diambilkan baju ganti. 

“Sudah ganti baju?”

“I-iya, dingin.” 

“Padahal AC belum nyala.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status