Share

Pengakuan

Tubuh Rianti seketika menjadi lemas. Wanita itu duduk  dengan menyandarkan tubuhnya di sofa tunggal,  sementara kedua tangannya bergelantungan lemah. Wajah cantik Rianti berubah menjadi pucat, dengan mata yang menatap kosong lurus ke depan. Seluruh tubuh wanita itu dingin, terkejut dengan apa yang baru saja didengarnya.

Pikirannya hanyut terbawa arus sungai emosi yang membuatnya melayang pada kehampaan. Ruang hampa di mana jiwanya mengalami syok tingkat tinggi. Suara isak tangis tak juga membuatnya terjaga dari alam kosong. Wanita itu diam seribu bahasa tanpa menghiraukan dua orang manusia yang menatapnya dengan penuh permohonan.

"Maafkan aku, Dik." Suara lirih Faisal tak juga membuat Rianti bergeming. "Dik …."

Faisal menyentuh tangan Rianti dengan lembut. Pria itu tak dapat menutupi kegundahan hati

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status