Share

Kematian Jessie

Author: MbakMoll
last update Huling Na-update: 2023-10-17 00:58:35

Malam itu berlalu dengan semestinya, Hans tidak mengetahui bahwa perselingkuhannya dengan sang sekretaris telah terbongkar oleh Jessie. Sebaliknya, Jessie yang saat ini memendam amarahnya pun mencoba terus bersabar dan menunggu waktu yang tepat untuk membuat Hans mengakui perbuatannya.

Keesokan paginya, Hans berangkat bekerja seperti biasa, begitu pula Jessie yang berperan sebagai ibu rumah tangga pun menyiapkan segala kebutuhan sang suami.

"Sayang, hari ini aku akan pulang larut, makan malam lah bersama ibu ya? Tidak perlu menunggu ku!" ucap Hans sambil berjalan menuju mobilnya dan di antar oleh sang istri,

"Tenang saja, jangan khawatirkan aku! Yang terpenting semua urusan kantor mu sudah teratasi," jawab Jessie sambil tersenyum ke arah laki laki yang ia benci,

"Kau memang yang terbaik," Hans mencium kening Jessie dan terlihat penuh dengan cinta. Namun bagi Jessie, ingin rasanya ia menampar laki laki penghianat itu. Setiap kali ia melihat wajah Hans, teringat jelas di benak Jessie saat Hans mencumbu sektretaris nya.

Kepergian Hans yang di nantikan oleh Jessie pun tiba, ia akhirnya dapat melancarkan rencananya untuk memindahkan aset kekayaan Hans.

Jessie menemui pengacaranya, dan juga keluarganya. Tak ada yang curiga dengan perilaku Jessie, karena semua orang mengenal Jessie dan Hans dengan baik. Mereka di cap sebagai pasangan yang tak memiliki sedikit pun celah untuk di komentari. Sehingga hari itu, tuntaslah pekerjaan Jessie, ia sudah memberikan berkas berkas penting yang di butuhkan oleh pengacaranya, untuk di bawa ke notaris.

Rencana Jessie berjalan dengan baik, ia pun mengantongi 60% harta Hans, Jessie pikir semua itu sudah cukup untuk membuat Hans terpuruk, karena Hans juga masih berada di bawah pimpinan ayah Jessie.

Malam hari, Jessie pun menghubungi Hans yang ternyata tengah asik bermesraan dengan selingkuhannya.

"Halo? Sayang?" sapa Jessie melalui ponselnya,

"Ahh iya sayang ada apa?" jawab Hans terengah-engah seolah ia baru saja berolah raga.

"Kenapa suara mu seperti itu?" tanya Jessie yang sebenarnya sudah tahu bahwa sang suami sedang asik berhubungan badan dengan wanita lain.

"Ohh, aaahh ini aku tengah meregangkan otot bersama para karyawan ku, ha ha memang kami akrab sekali sehingga sesantai ini," jawab Hans sambil terus menggerayangi tubuh sekretarisnya.

"Ohh. Begitu kah? Emm aku hanya ingin menyampaikan pada mu sayang, aku ingin merayakan ulang tahun mu Minggu depan dengan pesta yang meriah, aku ingin kau menyiapkan nama nama kolega mu agar segera di hubungi," ucap Jessie dengan lemah lembut seperti biasa, seolah tak pernah terjadi apa apa padanya.

"Emm, baik lah sayang, nanti sepulang dari kantor akan ku berikan pada mu ya," jawab Hans dengan suara seseorang yang tengah terangsang oleh sesuatu,

Jessie hanya terdiam dan segera mematikan teleponnya. Perasaannya yang sedang sedih dan marah di saat yang bersamaan, membuat Jessie menangis sejadi-jadinya di dalam kamar, Jessie terus saja mengutuk suaminya. Jessie tahu betul jika saat itu Hans tengah bersetubuh dengan wanita jalang yang ia lihat kemarin.

Setelah sejam menangis, Jessie pun mencuci mukanya ke dalam kamar mandi yang ada di kamarnya. Ia membuat seolah tak terjadi apa apa pada dirinya.

Malam pun berlalu, matahari terbit dengan hangatnya, namun, hal itu tidak dapat menghangatkan Jessie yang kini berbalik bersikap dingin terhadap Hans.

"Sayang, kau kenapa? Apa kau sedang datang bulan?" tanya Hans yang memang sudah hafal perilaku istrinya jika sudah datang masanya,

"Tidak," jawab Jessie dingin, Jessie terus saja menyiapkan sarapan tanpa menoleh pada suaminya sama sekali,

Hans berpikir keras, apa yang telah ia lakukan? Apa Jessie telah mengetahui perselingkuhan nya? Tapi jika di ingat lagi, Hans merasa tidak pernah ketahuan sedang melakukan apa apa. Hans juga ikut terdiam dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

Pagi itu terasa berat bagi Jessie, iya tetap bersabar untuk melayani suami bejatnya.

Hingga tibalah pada hari dimana Jessie merayakan ulang tahun Hans, ia mengundang semua keluarga, bahkan semua kolega serta karyawan Hans. Awalnya Hans menolak, kenapa harus mengundang karyawan? Menurutnya cukup keluarga dan kolega saja, namun Jessie bersikukuh untuk mengundang selingkuhan Hans yang akrab di panggil dengan nama Maria. Hans pun yang kalah berargumen akhirnya menuruti perkataan sang istri.

Saat malam pesta,

"Hans, dimana Jessie? Bukannya seharusnya dia ada disini?" tanya salah seorang tamu,

"Oh aku juga tidak bisa menemukannya, setelah menyiapkan semua ini Jessie pergi untuk membeli sesuatu, ku rasa dia belum kembali," jawab Hans yang kala itu terlihat bingung,

Tak lama setelahnya, keluarga Julliant pun datang dan berjalan menuju Hans,

"Oh Hans menantu ku, selamat ulang tahun ya sayang," ucap ibu Jessie yang kala itu mengenakan gaun berwarna hitam yang elegan,

"Terima kasih ibu," jawab Hans sambil mengecup punggung tangan sang mertua,

"Dimana Jessie?" tanya ayah Jessie, sambil beberapa kali melihat ke seluruh sudut ruangan untuk menemukan anak perempuannya,

"Oh iya, tadi dia pergi ingin membeli sesuatu, ayah taukan dia begitu ambisius dalam melakukan ini semua, padahal sudah ku larang tapi, dia bersikeras untuk pergi," ucap Hans sambil beberapa kali mengecek ponselnya berharap Jessie menghubunginya.

Setelah dua jam berlalu, Jessie tak kunjung datang, semua tamu panik dan khawatir padanya. Hingga datanglah beberapa polisi menuju kerumunan tamu pesta,

"Selamat malam! Kami dari kepolisian metro memberitahukan bahwa saudari Jessie mengalami kecelakaan hebat di daerah X, harap keluarga datang ke kantor polisi untuk di mintai keterangan, karena tubuh yang bersangkutan tidak dapat di temukan, kami hanya menemukan beberapa barang termasuk ponsel korban," ucap salah satu polisi yang bertugas untuk mengabarkan berita duka tersebut,

Hans beserta keluarga Jessie pun terkejut, suami Jessie yang terkenal sangat menyayangi istrinya itu pun menangis sejadi-jadinya. Hans meneriakkan nama Jessie berulangkali, begitu pula sang ibu yang sempat pingsan karena berita tersebut.

Setelah keadaan Hans mulai terkontrol, ia pun datang ke kantor polisi dan memberikan keterangannya. Hans sangat kooperatif dengan pihak kepolisian, sehingga pihak polisi pun menyimpulkan bahwa Jessie meninggal murni karena kecelakaan. Dan sebab tubuh Jessie yang belum di ketemukan, polisi berasumsi bahwa jasadnya telah di mangsa oleh hewan buas, karena tempat kecelakaan tersebut di jurang yang sekelilingnya merupakan hutan lebat.

Namun ada opsi lainnya dari beberapa polisi yang menyebutkan bahwa, Jessie kecelakaan karena di rampok oleh sekelompok orang. Hal ini di perkuat dengan hilangnya barang berharga Jessie berupa ponsel dan dompet milik Jessie.

Polisi pun tetap melakukan penyisiran lokasi kecelakaan Jessie hingga seminggu lamanya. tempat penyisiran pun di perluas, namun tidak mendapatkan hasil.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yoshiena
kaget sih sama judulnya, masa iya jessi mati. ntar ceritanya end dong. jadi penasaran deh
goodnovel comment avatar
Enitri Susanti
kasian banget jessie
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dendam Istri yang Tersakiti   Pengejaran

    Mata Jessie perlahan terbuka, ia merasakan sakit disekujur tubuhnya. Dengan sekuat tenaga Jessie keluar dari mobil yang telah terbalik dan ringsek. Ia merangkak dengan menahan sakit ditubuhnya.Hingga akhirnya, Jessie berhasil keluar dari dalam mobilnya. Ia pun bergegas mengambil ponselnya yang masih berfungsi.Jessie menghubungi Evan yang kala itu tengah bersiap untuk datang ke acara ulang tahun Hans."Halo, Evan," suara lemah Jessie terdengar sangat jelas, Evan yang langsung khawatir akan keadaan Jessie pun dengan sigap menyuruh Jessie untuk mengirimkan alamatnya sekarang.Jessie pun berhasil selamat dari maut, dan segera dibawa ke rumah sakit. Awalnya Jessie enggan untuk pergi ke rumah sakit,bahkan ia enggan saat Evan ingin menghubungi Hans, namun Evan terus saja memaksanya hingga mereka pun sampai di rumah sakit milik keluarga Evan.Setelah dirawat dan mengganti bajunya, Evan pun mendatangi Jessie di kamarnya."Jessie, aku akan menghubungi Hans," ucap Evan sambil mengeluarkan pons

  • Dendam Istri yang Tersakiti   Bahaya Mengintai

    Hari ini adalah hari pertama Gadi mengikuti Natalie, ia mulai mengikuti Natalie dari rumahnya hingga sampai di butik.Natalie tak merasa curiga sama sekali, ia menjalani harinya seperti biasa. Terlebih hari itu ia sangat sibuk, ada banyak pelanggan yang datang, dan beberapa dari mereka tengah mempersiapkan gaun untuk acara pernikahan.Natalie terlihat sangat menikmati pekerjaannya kala itu. Saat ini, ia dibantu oleh beberapa pekerja yang ia rekrut sendiri. Sehingga, Hans pun jarang mengajak Natalie bermesraan di butik.Gadi terlihat terus memantau gerak gerik Natalie dari dalam mobil sambil menyantap sepotong roti dan sekotak susu.…Hingga malam pun tiba, Gadi terlihat sudah menukarkan mobilnya. Ia melakukan hal itu agar Natalie tak sadar jika sedang dipantau oleh seseorang.Benar saja, Natalie masih tidak sadar jika ada seseorang yang mengikutinya. Ia melakukan semua hal seperti biasa. Beberapa menit kemudian, Hans datang dan memarkirkan mobilnya. Natalie pun menyambut kedatangan

  • Dendam Istri yang Tersakiti   Maria dan Gadi

    (Flash back Maria dan Gadi)Hari itu pada tanggal 18 Oktober 2015 terjadi kericuhan di salah satu sekolah menengah besar di pusat kota.Terjadi penikaman pada salah seorang murid di Alexander High School. Kala itu, semua murid semester akhir tengah mengadakan upacara kelulusan mereka.Tak di sangka sangka salah seorang murid laki laki menikam temannya yang tengah berpidato di atas panggung untuk menyampaikan pesan dan kesan pada teman teman dan pihak sekolah.Saat itu, Beatrix adalah siswa terpilih untuk menyampaikannya. Beatrix merupakan siswa teladan dengan nilai tinggi, sehingga ia pun di pilih oleh dewan guru.Di tengah pidatonya, Gadi, siswa yang terkenal pendiam dan introvert pun menikam tepat di leher Beatrix.Semua murid dan guru pun panik menyaksikan hal tersebut. Darah mengucur deras melalui luka tusukan Beatrix. Semua guru yang menyaksikan sempat tercengang dan tak berani mendekat karena Gadi tak hanya menusuk Beatrix satu kali, namun Gadi menghujamkan pisaunya berkali kali

  • Dendam Istri yang Tersakiti   Niat Buruk

    Malam itu, Maria menunggu suaminya dengan perasaan yang gelisah, karena ia tak dapat menghubungi Hans. Entah apa alasannya sehingga nomor Hans tidak aktif malam itu, terlebih lagi, ia masih ingat betul reaksi sang mertua ketika Maria menceritakan kecurigaannya pada sang suami.Maria terus saja menuangkan minuman alkohol ke gelasnya, berharap rasa gelisah nya menghilang. Tak lama setelahnya, ia mendengar suara dari arah ruang utama.Maria pun berjalan menuju pintu depan dan melihat sang suami yang baru saja masuk ke dalam rumah."Kenapa baru pulang?" tanya Maria dengan nada yang curiga,"Hah, baru saja aku menginjakkan kaki ke dalam rumah, kau sudah mau mengomeli ku!" jawab Hans dengan nada kesal,"Aku hanya bertanya, kalau kau tak ingin menjawabnya ya sudah," Maria pun pergi melanjutkan minumnya,Hans mengikuti istrinya dari belakang. Ia penasaran apa yang istrinya lakukan di dapur malam malam begini. Hans sedikit terkejut melihat istrinya sedang meminum alkohol kala itu."Maria! Kau!

  • Dendam Istri yang Tersakiti   Kebenaran Nyonya Cowell

    Keadaan rumah Hans makin tidak terkontrol, Maria merasa jika suaminya kian berubah. Hans mulai sering pulang larut, biasanya Hans selalu mengajak Maria pulang bersama sekitar jam 6 sore.Hal itu sangat mengganggu Maria, ia pun akhirnya mencurahkan isi hatinya pada sang mertua.Hari itu ia dan ibu Hans tengah duduk bersantai di ruang keluarga, di temani secangkir teh dan serial televisi favorit ibu Hans."Ehem, ibu.. Ada yang ingin aku bicarakan," ucap Maria memecah konsentrasi mertuanya."Oo? Apa itu?" tanya ibu Hans tanpa menoleh pada Maria,"Emm bagaimana kalau misalkan saja Hans... Emmmmm..." Maria berbicara dengan gugup membuat ibu Hans pun akhirnya menoleh ke arahnya,"Apa yang ingin kau sampaikan? Kenapa kau gugup seperti itu?" tanya ibu Hans,"Emmm, ibu bagaimana kalau Hans tiba tiba selingkuh? Ee.. Ini hanya perkiraan ku saja, aku hanya ingin tau pendapat ibu," ucap Maria dengan wajah yang khawatir,"Apa yang kau takutkan? Bukan kah kau juga pernah menjadi selingkuhannya?" mer

  • Dendam Istri yang Tersakiti   Evan Jandee

    Setelah kejadian tersebut, Natalie dan Hans pun resmi memiliki hubungan gelap, mereka merahasiakannya dari semua orang.Hans lebih sering datang ke butik Natalie, karena hal itu lebih aman dari pada Natalie yang datang menghampirinya.Hal itu tak di ketahui Maria, Hans sangat pandai menutupi perbuatannya. Bahkan, Hans pun mulai membeli ponsel baru yang ia pakai khusus untuk menghubungi Natalie.Hari demi hari pun berganti, Hans dan Natalie makin sering bertemu. Saat itu mereka sedang berada di ruangan milik Natalie. Ruangan tertutup dan tanpa ada orang yang bisa masuk.Hans mulai merayu Natalie,"Hari ini kau nampak begitu cantik," ucap Hans sambil membelai rambut hitam Natalie,"Ahh, tuan bisa saja," Natalie tersipu mendengar perkataan Hans,Saat itu mereka sedang duduk di sofa yang tersedia di ruangan Natalie, Hans mulai memandangi rok mini milik Natalie, terlihat belahan paha yang begitu bersih dan lembut.Hans mulai menelan ludahnya seakan ia tak sabar untuk mencicipi Natalie. Han

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status