Share

23. Keris Berlekuk Tiga

Pukul sembilan pagi. Kali ini Sanusi yang mengayuh sepeda dan Ujang yang duduk manis di boncengan belakang. Terakhir kali kaki Ujang keseleo akibat terburu-buru mengendarai sepeda ontelnya meninggalkan kediaman Pakdo Ramli yang tidak lagi berpenghuni. Tentu dengan kondisi pergelangan kaki yang cidera seperti itu, Ujang tidak mungkin membawa beban yang lebih berat dari berat badannya sendiri.

Sebab jarak antara rumah Sanusi dan pohon beringin keramat tidak begitu jauh letaknya, Sanusi mengayuh sepeda pelan-pelan saja. Waktu yang dia butuhkan hanya tiga puluh menit untuk mencapai tempat itu.

Udara lembab. Tadi subuh hujan deras membasahi bumi. Terlihat masih ada sisa-sisa buliran air pada daun-daun di kanan-kiri jalan yang mereka lewati. Seharusnya jika tidak ada peristiwa tidak menyenangkan di desa, pastilah suasana hati mereka menjadi menyenangkan. Namun, semenjak desa ditimpa berbagai kemalangan, pemandangan asri, udara sejuk, tidak lagi berhasil mengusir kegundahan dari benak dan per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status