Share

83. Dia Masih Hidup

Faizal ikut merasakan aura kemarahan Aldan. Dia menunduk dan bergidik melihat tatapan mata Aldan begitu tajam mengarah pada layar ponsel kloningan.

“Tempat ini saksi kebiadapan mereka.” Tatapan mata Aldan masih menyala-nyala.

Faizal tidak mengerti maksud ucapan Aldan yang terdengar mengambang. Namun, dia yakin tempat ini berhubungan dengan masa lalu Aldan.

“Ada hubungan apa Bos dengan tempat ini?” Faizal memberanikan diri bertanya tanpa menatap pada Aldan yang masih terlihat mengerikan.

Aldan memejamkan kedua mata sembari menghembus napas pelan. Lalu dia membuka mata kembali, dan aura pembunuhnya perlahan menghilang.

“Di rumah ini.” Aldan menoleh pada Faizal sembari sebelah tangannya menunjuk pada layar remote kontrol. “Iblis-iblis itu menyekap dan menyiksaku. Mereka melemparkanku ke dalam kandang bersama dengan seekor anjing.”

Meski sudah 10 tahun berlalu dan banyak perubahan di sekitar tempat ini, Aldan masih mengenalinya. Apalagi rumah tempat penyekapannya dulu tidak banyak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status