Share

37. Cunning

Penulis: Urbaby
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-11 10:25:56

Skylar menghantam kuat meja kerja dengan buku jarinya yang membuat seorang karyawan pria yang berdiri tepat di hadapannya tersentak kaget.

"Bodoh! Bagaimana bisa kau tidak mengeceknya terlebih dahulu?" bentaknya keras. Ia bangkit berdiri lalu melempar kasar map besar yang berisi kertas-kertas itu ke lantai.

Hening sesaat, lalu karyawan pria itu berdeham gugup. "Maafkan aku, Sir. Tidak ada seorang pun yang mengetahui isi dari map itu. Semua karyawan mengira bahwa itu adalah salah satu kiriman dari perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan ini."

"Dan kau juga dengan bodohnya menganggap seperti itu? Hanya Andreas satu-satunya orang yang berhak menerima berkas dari perusahaan lain. Tidak ada yang pernah menitipkan itu ke resepsionis bahkan sekretaris sekalipun. Kau sudah bertahun-tahun bekerja di tempat ini, tetapi kau masih belum tahu peraturannya, huh?"

Pria itu terdiam sesaat setelah suara sang atasan semakin meninggi dan berdenging di telinganya.

Pria itu menunduk penuh penyesala
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dendam Membara Tuan Muda   45. Blurry

    Malam itu jam delapan, seperti malam-malam biasanya, jika sore hari para pramuwisma dan beberapa penjaga akan pulang ke kediaman mereka masing-masing, terlebih lagi kalau Skylar berada di rumah. Hanya ada dua penjaga yang berjaga di depan gerbang, selebihnya tidak berpenjaga.Tetapi berbeda dengan Jeane, sejak Starla ke luar dari rumah sakit sampai sekarang, wanita paruh baya itu ditugaskan untuk menjaga dan sekaligus merawat Starla. Sedangkan dokter Alex dan satu orang perawat, setiap jadwal pemeriksaan Starla mereka akan datang tepat waktu.Seperti malam ini, mereka datang tepat waktu. Skylar tentu saja mempercayai mereka sehingga membiarkannya keluar masuk ke dalam kediamannya, Skylar tidak tahu saja kalau sejak beberapa hari ini Starla dan dokter Alex sedang menyusun rencana untuk kabur dari rumah ini tanpa ketahuan oleh penjaga dan terlebih lagi oleh Skylar. Oleh karenanya, mereka berdua sangat berhati-hati dalam mengambil kesempatan.Ketika Starla menyadari bahwa Skylar sudah ke

  • Dendam Membara Tuan Muda   44. Try

    Malam sudah tiba itu tandanya ini adalah waktunya Starla pulang ke rumah Skylar kembali. Dan dia belum menemukan cara untuk bisa terbebas dari cengkeraman Skylar. Dia juga belum sempat berbicara kembali dengan dokter Alex dan dia berharap banget bisa diberikan kesempatan untuk berbicara empat mata dengan dokter tersebut."Kau tampak sedih." Suara itu membuat Starla terlonjak kaget, dia menoleh dan mendapati dokter Alex berdiri di ambang pintu, dan tengah menatapnya cemas. "Apakah kau baik-baik saja?"Kenapa hidupku tidak bisa baik-baik saja? Tiba-tiba dia merasa sedih atas perjalanan hidupnya. Terlebih lagi dihadapkan pada dokter Alex yang selalu tampak ceria dan tanpa beban membuat Starla ingin menangis, dan matanya mulai berkaca-kaca, di lain kesempatan juga dia merasa senang karena akhirnya dokter itu menghampirinya dan itu tandanya dia punya kesempatan untuk berbicara empat mata dan membeberkan segala masalahnya dan mengatakan betapa tersiksanya dia hidup bersama Skylar. Sungguh,

  • Dendam Membara Tuan Muda   43. Honest

    "Selamat sore! Sepertinya kau sudah lebih sehat dari tadi pagi." Dokter Alex menyapa lagi di sore harinya setelah memeriksa keadaan Starla. "Dan aku lihat makan siangmu masih utuh. Kenapa kau tak memakannya?"Starla mengernyit meskipun mencoba tersenyum lemah kepada dokter Alex. "Saya masih mual dan muntah-muntah, Dokter.""Atau sebaiknya kau tetap dirawat di sini. Mungkin aku bisa meminta tuan Skylar untuk tetap mengizinkanmu dirawat di rumah sakit ini?" saran dokter Alex kembali.Starla menggeleng. "Tidak perlu, Dokter. Sepertinya aku memang butuh dirawat di rumah saja.""Kalau begitu, kau harus makan. Aku akan memesankan menu lain untukmu, mungkin sup panas dan jus buah bisa menggugah selera makanmu?"Mau tak mau Starla tersenyum melihat betapa bersemangatnya dokter Alex dalam merawatnya. "Terima kasih, Dokter Alex."Dokter muda itu menganggukkan kepalanya. "Aku hanya tidak menyangka perempuan seperti kau yang menjadi istri dari tuan Skylar."Starla seketika tertegun mendengar perk

  • Dendam Membara Tuan Muda   42. Nerveous

    "Kondisinya sudah membaik, tetapi dia masih harus beristirahat dan berbaring beberapa hari di sini. Saya belum bisa merekomendasikan dia dibawa pulang seperti permintaan Anda, Tuan Skylar." Ekspresi dokter Alex berubah serius meskipun masih penuh senyum. "Itu akan berbahaya untuknya. Kepalanya terbentur sangat keras dan guncangan sekecil apa pun akan membuatnya mual dan muntah bahkan kesakitan. Anda tentu tidak ingin hal itu terjadi padanya, 'kan?""Berapa hari sampai dia bisa normal kembali, Dokter?" Skylar membicarakan Starla seolah-olah Starla tidak ada di ruangan itu.Dokter Alex tampak menghitung. "Maksimal tujuh hari, tetapi tidak menutup kemungkinan kalau kurang dari tujuh hari perkembangannya sudah membaik, kami akan merekomendasikannya untuk bisa dirawat di rumah."Skylar tercenung. Tujuh hari? Dan Starla bukan di dalam area retorisnya? Tidak. Skylar tidak akan membiarkan wanita itu tetap di sini, Starla bisa dirawat di rumah dan ia bisa mengawasi langsung. Di samping itu, St

  • Dendam Membara Tuan Muda   41. Worry

    "Bagaimana dia?" Skylar menyeruak di antara kerumunan perawat itu. Sedangkan para perawat dari ruangan lain tampak mengejarnya karena luka di lengannya belum selesai diobati dan dibalut dengan kain kasa.Dokter dan perawat yang menangani Starla menoleh serentak dan sedikit terpana ketika menyadari bahwa di pintu ruangan gawat darurat itu, tengah berdiri sosok lelaki yang luar biasa tampan, mengenakan kemeja putih yang berlumuran darah, dan tampak begitu marah."Bagaimana dia?" Sekali lagi Skylar bertanya, dengan sedikit berteriak.Dokter Alex, yang bertugas di sana, cukup mengetahui reputasi Skylar yang begitu pemarah. Oleh karena itu dia cukup berhati-hati menghadapi pria itu. Dia kemudian menghampiri Skylar dan mulai menjelaskan keadaan Starla."Dia baik-baik saja, Tuan Skylar. Kami sudah menjahit luka di kepalanya. Tetapi dia kehilangan banyak darah, dan saat ini kami sedang mencari darah dari penyedia terdekat—""Cari darah itu, Andreas!" Skylar berteriak memanggil Andreas, yang d

  • Dendam Membara Tuan Muda   40. Threat

    Di suatu sudut ruangan yang gelap sebuah telepon terangkat, Gavino Alejandro sedang duduk di kursi kebesarannya sambil merokok. Segelas brandy dengan botolnya yang setengah penuh tampak berada di sampingnya, wajah tampangnya tampak berbeda dengan hidung memerah karena mabuk dan tampak waspada.Dia kemudian meraih ponselnya dari atas nakas untuk menghubungi seseorang dan setelah mereka tersambung, Gavino langsung melontarkan tanya tanpa berbasa-basi terlebih dahulu."Sudah berhasil?" Lelaki itu bertanya cepat.Jeda sejenak, lalu suara dalam di sana menjawab dengan tenang. "Mereka masih berada di dalam restoran dan rencana akan dijalankan ketika mereka pulang.""Bagus, kabari aku kalau semuanya sudah beres.""Baiklah. Anda tidak akan kecewa karena telah menyewa saya untuk membunuh Skylar Aleandro Wolves "Telepon ditutup, dan Gavino terkekeh dalam kegelapan. Menenggak minumannya, untuk perayaan awal.Skylar Aleandro Wolves, musuh terbesarnya dalam dunia bisnis. Pria itu terlalu sombong

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status