Share

64. Cooperate

Author: Urbaby
last update Last Updated: 2025-09-09 06:48:13

"Apakah aku harus memberitahumu bahwa Skylar tidak pernah sekali pun terpikat oleh wanita? Jangankan wanita, ia bahkan tidak pernah memikirkan seorang gadis. Gadis, Ariana. Bagaimana mungkin kau begitu yakin bahwa Skylar menaruh hati pada wanita seperti dirimu?"

Ariana berusaha menahan diri untuk tidak melayangkan kepalan kecilnya pada wajah sempurna itu. Sejenak, ia terdiam ketika pikirannya tiba-tiba melayang pada saat di mana pertama kali bertemu dengan Skylar. Sebuah bar tempatnya bekerja, club malam milik pria itu. Mereka memang berkenalan begitu saja, tanpa sentuhan dan cumbu rayu, terlebih lagi bersetubuh.

Merayu dan menggoda lelaki, Ariana termasuk wanita mahir dalam hal sekecil itu. Namun, entah mengapa Skylar sama sekali tidak pernah terjerumus ke dalam lingkaran kenistaannya. Pria itu selalu menolak dirinya yang lihai akan suatu hal yang berkaitan dengan kepuasan hasrat lelaki. Membuat Ariana sempat berpikir bahwa pria itu adalah lelaki yang tidak normal, tidak memiliki has
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dendam Membara Tuan Muda   69. Hate You

    Sungguh, ia sudah tidak peduli lagi dengan apa pun yang pria itu lakukan pada dirinya. Kalaupun dirinya benar-benar harus mati di tangan Skylar hari ini, Starla akan menyerahkan dirinya dan dihancurkan sepenuhnya oleh Skylar. Dan karena ucapan penyerahan dirinya yang baru saja dilontarkan dari mulutnya, membuat lelaki itu menatapnya penuh amarah yang menggebu-gebu, sementara wanita itu membalasnya dengan putus asa."Kau ...."Alih-alih melanjutkan kalimatnya, Skylar bergerak gesit mengambil perkakas apa saja yang berbahan pecah-belah dan benda lainnya yang dapat membahayakan wanita itu, lalu meletakkannya ke dalam keranjang pakaian sebelum membawanya keluar kamar. Bayangan-bayangan Starla akan menyakiti dirinya sendiri semakin menyerang benaknya. Membuatnya kalut. Ia bahkan mengabaikan wanita itu yang kebingungan saat mengamati gerakannya. Tentu saja! Bukannya melaksanakan semua permintaan Starla itu, Skylar malah berusaha menghilangkan segala sesuatu yang sekiranya benda tajam dan ke

  • Dendam Membara Tuan Muda   68. Give Up

    "Tidak ada hal lain yang aku pikirkan selain kehancuranmu. Nyawamu adalah bencana terbesar yang pernah aku temui. Kehidupanmu bagaikan bahaya maut untuk adikku. Kau pantas mendapatkan semuanya. Satu-satunya yang bertanggung jawab atas semua yang dialami Gabriella hanyalah dirimu. Semua murni karena kesalahanmu. Kau membuatku buta akan segala hal yang berkaitan dengan hati nurani hingga tidak ingin peduli lagi terhadap apa pun di dunia ini selain penderitaanmu. Aku membencimu, aku membenci segala sesuatu yang ada pada dirimu, terlebih lagi dengan nyawamu dan aku pastikan kau akan sama menderitanya dengan adikku, hingga pada akhirnya kehidupan tidak ada artinya lagi dan kematian adalah pilihan satu-satunya. Aku pastikan itu, Star!. "Ia meringis pilu saat kalimat-kalimat tersebut masih terus terngiang keras di telinganya. Itu adalah kalimat yang dilontarkan dengan kejam oleh Skylar. Pria itu benar-benar sudah berubah. Ia bukan lagi sosok lelaki yang memiliki senyuman hangat, yang selalu

  • Dendam Membara Tuan Muda   67. Impossible

    Skylar berjalan keluar gedung perusahaan beserta Andreas yang mengiringi langkah lebarnya di sebelahnya. Tampak lelaki itu sesekali menggerakkan bibirnya, memerintahkan sesuatu yang membuat sang asisten mengangguk setuju.Setibanya di pekarangan parkir, langkah mereka tersendat akan kehadiran Ariana yang tengah berdiri bersedekap menyambut kedatangannya, sementara kakinya menyilang indah, pun dengan punggungnya yang bersandar pada mobil milik Skylar di belakangnya. Wanita itu terlihat percaya diri, begitu sombong dengan sesuatu yang telah diketahuinya tentang kebenaran Skylar dan pernikahannya dengan Starla.Wajah cantiknya yang angkuh dan terlihat sensual itu membuat Andreas sejenak mengerutkan dahi. Namun, wanita itu tentu saja tidak mengacuhkan lelaki itu. Tatapannya hanya tertuju pada wajah lelaki yang masih bertahan dengan ekspresi tenangnya— Skylar."Aku sudah terlalu lama menunggumu, Sky sayang!" sapa Ariana dengan suara lemah lembut yang terdengar dibuat-buat."Bisakah kau men

  • Dendam Membara Tuan Muda   66. Flashback

    Flashback!Air mata masih terus merebak dari manik biru sang wanita, sementara bibir keringnya tak henti bergetar saat isak samarnya memenuhi indra pendengaran milik sesosok lelaki di hadapannya."Maafkan aku!""Tidak apa-apa, lupakan saja.""Aku menyesal. Aku malu, Arlan."Tidak ada lagi jawaban yang terlontar dari bibir Arlan. Ia memilih bungkam sementara benaknya masih terus memikirkan kenyataan yang ada. Lelaki itu marah dan kecewa, tentu saja. Dan kekecewaan yang luar biasa itu terpancar jelas di sorot matanya yang tenang meskipun berkali-kali ia mencoba untuk terus menyembunyikannya.Wanita itu menatap Arlan penuh penyesalan lalu melangkah pelan, mengikis jarak antar keduanya. Tangannya terulur perlahan, menggenggam tangan besar itu dengan hati-hati sebelum akhirnya berkata, "Aku mohon, maafkan aku! Aku ... aku sungguh menyesali perbuatan konyolku ini. Arlan, aku—""Gaby ...." Dengan penuh kesakitan bersuara saat laki-laki itu menggumamkan namanya."Gabriella," gumamnya sekali l

  • Dendam Membara Tuan Muda   65. Story

    "Anda tidak ingin ke bawah sana?"Tiba-tiba Andreas kembali mengeluarkan suara di saat melihat tatapan Starla terus terarah ke bawah sana, membuat ia menawarkan sesuatu yang mungkin saja diinginkan oleh Starla."Tidak perlu. Cukup memandanginya dari sini saja."Matanya bergerak pelan menelusuri tempat itu, lalu berhenti pada kursi taman bercat putih, tempat di mana saat pertama kali Andreas memulai percakapan dengannya. Dia ingat sekali hari itu, tiba-tiba Andreas mendatanginya dan untuk pertama kalinya mereka mengobrol meskipun hanya obrolan biasa yang begitu kikuk."Apa kau pernah merasakan seperti yang aku alami saat ini?" gumamnya yang membuat Andreas menoleh ke arahnya, lalu kembali meneruskan. "Menjadi alat untuk meluapkan segala dendam dan amarah seseorang. Itu benar-benar menyakitkan, kau tahu? Lebih menyedihkan lagi ketika kau merasa tidak memiliki kesalahan apa pun pada orang tersebut. Kau ingin mengatakan yang sebenarnya, namun untuk melontarkan satu kata pun ia tidak perna

  • Dendam Membara Tuan Muda   64. Cooperate

    "Apakah aku harus memberitahumu bahwa Skylar tidak pernah sekali pun terpikat oleh wanita? Jangankan wanita, ia bahkan tidak pernah memikirkan seorang gadis. Gadis, Ariana. Bagaimana mungkin kau begitu yakin bahwa Skylar menaruh hati pada wanita seperti dirimu?"Ariana berusaha menahan diri untuk tidak melayangkan kepalan kecilnya pada wajah sempurna itu. Sejenak, ia terdiam ketika pikirannya tiba-tiba melayang pada saat di mana pertama kali bertemu dengan Skylar. Sebuah bar tempatnya bekerja, club malam milik pria itu. Mereka memang berkenalan begitu saja, tanpa sentuhan dan cumbu rayu, terlebih lagi bersetubuh.Merayu dan menggoda lelaki, Ariana termasuk wanita mahir dalam hal sekecil itu. Namun, entah mengapa Skylar sama sekali tidak pernah terjerumus ke dalam lingkaran kenistaannya. Pria itu selalu menolak dirinya yang lihai akan suatu hal yang berkaitan dengan kepuasan hasrat lelaki. Membuat Ariana sempat berpikir bahwa pria itu adalah lelaki yang tidak normal, tidak memiliki has

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status