Share

CH-005 Kembali ke masa lalu

Chapter 4

“Apa yang harus kita lakukan, Ray?”

“Cepat tutup kembali gordengnya, jangan sampai mereka tahu kalau aku sedang ada di rumah saat ini”

Aku merasa saat ini sudah seperti berdiri di bibir jurang, tinggal menunggu kaki siapa yang akan mendorongku masuk dan mati di dalamnya. Aku memikirkan kembali saran yang diberikan oleh Yamamoto padaku, namun tetap saja terasa sangat sulit jika aku harus menerimanya. Namun di tangkap oleh para Polisi itu dan hidupku akan berakhir dengan hukuman mati tentu saja bukanlah hal yang akan aku pilih. 

“Sebaiknya kamu pikir baik-baik apa yang disarankan oleh Yamamoto padamu tadi, Ray!”

“Tapi aku tidak mau kembali ke tempat itu, Yosh!”

“Tapi sekarang juga sudah tidak ada jalan lain lagi, Ray! Mungkin sebentar lagi akan datang lebih banyak Polisi lagi ke sini”

“Apa sebaiknya aku kabur saja dari negara ini?”

“Mau kabur kemana kamu? Mungkin saja kamu sekarang sudah menjadi DPO karena berita ini sudah menyebar di mana-mana. Waktu kamu sudah ada banyak lagi, Ray!”

“Atau mungkin aku kembalikan saja uang yang diberikan Yamamoto kemarin. Dia bisa menggunakan uang itu untuk menutup kasus ku ini”

“Apa pikir itu tidak mungkin, percuma saja kamu melakukan itu”

Aku dan Yoshi sempat berdebat, karena dia terus saja memaksa agar aku menerima tawaran yang diberikan oleh Yamamoto. Tapi memang itu sebenarnya adalah hal yang paling memungkinkan jika aku ingin tetap hidup lebih lama lagi. Cukup dengan menahan diri dan menguatkan batin, namun entah kenapa itu terasa sangat berat bagiku.

“Terserah kamu sekarang mau bagaimana! Aku sudah pusing”

Mendengar Yoshi berkata seperti itu sebenarnya cukup membuatku geram. Ingin rasanya aku memukul kepalanya itu. Bukannya membantuku mencari jalan keluar, justru dia membuatku semakin pusing dan bingung. Aku berusaha menenangkan diriku dengan meminum segelas air putih agar aku dapat berpikir kembali sembari mengintip dari balik gorden jendela, melihat apakah dua orang tadi masih berada di sana.

“Sialan! Masih saja dua orang itu ada di sana” gumamku.

“Mohon maaf sebelumnya ini, Ray! Apa kamu selama ini tidak ada sedikitpun niatan menyelidiki kematian keluargamu itu? Apa kamu tidak penasaran siapa yang membunuh mereka?” ucap Yoshi dengan tiba-tiba.

“Mungkin saja sekarang ini pembunuh orang tua mu masih bebas dan hidup enak di luaran sana. Sedangkan kamu di sini terus saja memendam rasa sakit dan takut setiap hari jika teringat kejadian itu” imbuh Yoshi.

“Apa maksudmu?”

Jujur saja aku masih tidak mengerti kemana arah pembicaraan Yoshi. Apa maksud dia berkata seperti itu.

“Menurutku saat ini memang cara yang diberikan oleh Yamamoto adalah cara yang paling mungkin untuk kamu pilih. Kamu kesana bukan hanya melakukan misi yang diberikan Yamamoto, tapi di sisi lain kamu juga bisa menyelidiki kematian keluargamu itu”

“Kamu itu adalah seorang gangster. Kenapa kamu tampak begitu lemah?Apa kamu tidak ada niatan untuk membalasakan dendam kematian kedua orang tuamu?”

Aku terdiam sejenak setelah mendengar perkataan Yoshi. Apa yang dikatakannya terdengar cukup masuk akal. Dia saat aku masih bertarung hebat dengan pikiranku sendiri, tiba-tiba terdengar suara mengetuk pintu rumahku. Aku dan Yoshi pun sontak menjadi panik.

“Coba kamu lihat!” pintaku pada Yoshi agar dia mengintip dari lubang pintu.

Yoshi pun berjalan perlahan menuju pintu, sedangkan diriku bersiap-siap untuk mencari jalan keluar dari rumah untuk berjaga-jaga jika memang yang mengetuk pintu itu adalah Polisi.

“Polisi! Cepat pergi!” ucap Yoshi dengan nada pelan.

Aku pun lantas segera berlari menuju pintu dapur untuk segera pergi meninggalkan rumah. Berlari layaknya seseorang yang ketahuan mencuri di rumah sendiri. Sungguh hal yang sangat konyol yang terpaksa aku lakukan. Merasa diriku sudah pergi cukup jauh, aku pun menghentikan lariku dan beristirahat sejenak duduk di kursi di depan sebuah minimarket. Aku pun membeli sebotol air mineral dari sana dan kembali duduk di kursi itu.

“Sampai kapan aku harus terus seperti ini. Bisa-bisa bukannya mati karena tertangkap oleh mereka, tapi aku mati karena kecapekan gara-gara terus berlari seperti ini setiap hari” gumamku.

Aku yang merasa sudah frustasi dengan keadaan seperti ini, akhirnya terpikir olehku untuk menyetujui apa yang disarankan oleh Yoshi dan melanggar sumapah yang telah akau ucapkan sendir. Aku lantas berangkat menuju ke base camp Obake guna menemui Yamamoto. Dan kebetulan juga saat itu Yamamoto ada di sana. Yamamoto yang melihat aku tampak bersimbah keringat dengan napas yang ngos-ngosan, ia segera bertanya ada apa dengan diriku.

“Baiklah, aku nyerah. Aku mau menjalankan misi itu” ucapku secara langsung ketika aku masuk ke ruangan Yamamoto.

Yamamoto tampak tidak kaget sama sekali dengan perkataanku itu. Wajahnya justru terlihat menyeringai seolah-olah dia sudah tahu pada akhirnya pilihan itu yang akan aku ambil

“Baiklah. Kapan kamu bisa berangkat kapan? Besok bisa?”

“Sebentar! Kamu selesaikan dulu kasus ku ini. Setelah kasus ini selesai, aku baru mau berangkat”

“Tenang saja! Malam ini juga aku pastikan kamu tidak perlu berurusan dengan mereka dan tentu saja kamu tidak perlu berlari-lari seperti ini lagi”

“Kamu mengambil keputusan yang tepat, Ray!” ucap Yamamoto dengan tersenyum.

Aku sebenarnya cukup merasa kesal pada Yamamoto yang secara tidak langsung seolah-olah sengaja membuatku tidak bisa memilih pilihan lain. Dalam otakku sebenarnya aku juga bertanya-tanya kenapa dia harus memberiku pilihan seperti ini yang tidak mungkin bisa untuk aku tolak saat ini padahal dia bisa dengan mudahnya membuatku keluar dari masalah ini. Namun di saat itu juga akau cukup kagum terhadap dirinya yang mampu menyelesaikan masalah yang aku alami dengan tampak begitu mudahnya.

“Sudah selesai semuanya” ucap Yamamoto.

“Aku sudah transfer beberapa uang untuk biaya hidupmu di sana” imbuhnya

“Tidak perlu! Uang yang kamu berikan padaku kemarin itu sudah lebih daripada cukup untuk kebutuhan hidupku di sana”

“Tidak apa-apa. Uang yang kemarin itu sepenuhnya sudah menjadi milikmu, gunakan saja untuk membeli apa yang kamu inginkan. Dan uang yang akau transfer tadi adalah bagian dari kesepakatan karena kamu telah mau menjalankan misi ini dan tentu saja nanti masih ada tambahan lagi ketika kamu sudah selesai menjalankan misinya”

Aku sama sekali tidak memperdulikan berapa bayaran yang aku dapat atas misi ini. Bahkan jika aku diperbolehkan membayar seseorang untuk menggantikan diriku menjalankan misi ini, aku akan dengan senang hati memberikannya meskipun harus menggunakan uangku sendiri dan berapapun jumlahnya.

“Jadi kamu sudah siap jika berangkat besok?”

“Iya, siap”

“Baiklah. Akan aku atur untuk penerbanganmu besok pagi. Tapi sebelum berangkat kamu harus datang ke sini lagi untuk mengambil passport dan tiketmu”

“Lebih cepat lebih baik, hanya dua bulan, Ray! Tidak akan lama. Kamu tahu jika dirimu itu adalah orang kuat, pasti kamu bisa” gumamku guna menyakinkan dan menguatkan diri.

Pilihan sudah aku buat. Sekarang yang perlu aku lakukan hanyalah menyiapkan mental dan menguatkan diri agar ketika aku sampai di sana, menjalankan misi itu tidak kembali melakukan kesalahan seperti ini dan kembali lagi ke Jepang. Aku pun lantas meminta izin pada Yamamoto untuk pulang karena harus bersiap-siap untuk keberangkatan besok setelah memastikan jika saat ini diriku sudah aman.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status