Share

Bab 19

Kali ini suara tembakan tak terdengar lagi, malah suara teriakkan perempuan yang terdengar dan itu pun sepertinya suara putriku dan Delia.

"Frans tunggu di sini ya, Nenek mau lihat ke luar dulu."

Sambil menggendong bayi aku keluar dari gua dengan hati-hati karena di samping gua ini ada sebuah jurang yang begitu dalam.

Mataku membelalak kala melihat para lelaki terkapar di tanah berlumuran darah, tatapanku kini beralih pada Delia dan putriku dan ternyata ada yang membantu mereka.

Ya orang itu Meri, gadis yang kutemui di kerangkeng Bram, entah bagaimana ceritanya hingga ia bisa sampai kemari?

"Meri!" teriak Delia.

Saat akan melangkah aku dikejutkan oleh sosok tubuh Ali yang tergeletak di tanah, sedangkan tubuh Erina masih berada di dekat putriku.

"Dia belum mati kok, Bu," ucap putriku yang kini berada di belakang punggung.

Entah bagaimana ceritanya ketiga wanita ini bisa menang melawan anak buah Bram yang lumayan banyak, dan juga bisa melumpuhkan pria bernama Ali ini.

"Ayo seret dia ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status