Share

Bab 18 B

"Heuh! Bikin susah aja, lihat nanti aku akan membuangmu ke panti asuhan," cerocosnya sambil meraih bayi dalam gendonganku dan ia mulai menyusuinya.

Syukurlah ternyata ia masih memiliki hati nurani terhadapnya anak kecil, kini hanya gadis itu yang masih memainkan kesakitan Erina.

"Nek, Tante itu kasihan," sahut Frans yang sejak tadi berlindung dibalik tubuhku.

"Iya, Nak, kamu tidur ya nih pakai bantal ini." Aku meraih tas Delia untuk alas tidur Frans.

"Lihat ini, Mbak, kita punya banyak senjata." Delia membawa beberapa pistol milik anak buah Bram dan mengumpulkannya di hadapanku.

"Bagus, itu bisa jadi senjata untuk besok perjalanan pulang," sahut putriku.

"Sekarang ajarkan aku cara menggunakan benda ini ya," pinta putriku lagi.

Di ujung sana Erina masih merintih dengan tubuh tak berbusana dan luka di sekujur tubuhnya, aku mendekat menghampirinya lalu membuka ikatan di mulutnya

"Erina, katakan apa yang kamu tahu tentang Ilyas?" tanyaku dengan suara pelan.

Bukan menjawab wanita itu mala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status