Share

PR Matematika

Kelas matematika mulai seusai jam makan siang. Ibu Tamara masuk dengan buku yang berbeda hari ini. Buku pertama sudah habis dilahap Adhira dalam waktu dua hari. Dia langsung menyerahkannya pada Bu Tamara.

Bu Tamara sedikit takjub buku itu sudah penuh hanya dalam waktu yang singkat.

“Tidak ada yang lebih susah?” ujar Adhira angkuh.

Ekspresi kagum tadi berubah jadi masam. Bu Tamara mulai melingkari jawaban yang masih salah. “Jawaban geometri ruangmu masih salah.”

“Haha…” Adhira hanya bisa nyengir. “Oh itu, aku memang sengaja bikin salah. Rupanya ibu ketemu juga.”

Bu Tamara langsung merengut sebal. “Alah, bilang saja kalau kamu memang salah,” tukas Bu Tamara. Dia mengeluarkan buku yang kedua dan menyodorkannya pada Adhira.

Seperti mendapatkan tugas baru yang menyenangkan, Adhira segera menerima buku tadi dengan gembira. Hanya hal itu yang bisa membuat Adhira duduk tenang di bangkunya tanpa membuat keonaran.

“Ervan, kamu k

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status