Share

Bab 43. Cemburu

"Apa sekarang masih belum percaya juga?" tanya Aruna setelah melepas ciumannya.

"Be—lum," jawab Nathan sedikit gugup karena jujur saja ia masih sangat kaget dan speechless. Ini kali pertama ia dan Aruna bersentuhan sejauh itu dalam keadaan yang sadar dan tak hilang akal.

Aruna memegang pergelangan tangan Nathan dan berjalan ke arah kamar tamu yang berada tak jauh dari tangga. Kakinya masih terasa nyeri untuk di pakai berjalan, jadi ia membawa Nathan ke kamar yang dekat.

"Mau kemana? Mau ngapain? Aku sudah tel—"

"Ssssttt!" Aruna meminta Nathan untuk diam jangan bicara.

Tak lama kemudian, mereka akhirnya sudah berada di dalam kamar. Dahi Nathan dengan seketika mengernyit bingung. Kenapa Aruna membawanya ke kamar tamu? Apalagi yang ingin wanita itu lakukan.

"Mau ngapain kita di sini?" tanya Nathan.

Bukannya menjawab, Aruna malah mendorong pelan tubuh Nathan hingga terduduk di tepi ranjang. Membuat Nathan semakin kebingungan.

"Mau apa ini? Ngapain kita ke sini?"

Aruna tak menjawab, ia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status