Dendamku Pada CEO Berujung Pelaminan

Dendamku Pada CEO Berujung Pelaminan

By:  Park Nurmin  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
45Chapters
481views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Dasar anak haram! Anak pembawa sial! Enyah dan pergilah! Hidup Aruna hancur seketika, ditambah penolakan atas perasaan tulusnya pada seorang pria dijadikan taruhan. Dia menjadi seseorang yang jauh berbeda sejak saat itu. Hingga takdir mempertemukan dirinya kembali pada Nathan, pria yang menolaknya mentah-mentah. Kini dengan perubahannya, dia akan membalaskan dendam!

View More
Dendamku Pada CEO Berujung Pelaminan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
45 Chapters
Bab 1. Balas Dendam
Dasar anak haram! Anak pembawa sial! Enyah dan pergilah!Kata-kata menyakitkan yang terucap dari bibir wanita yang sudah melahirkannya itu terus menggema di kepala Aruna.Seorang ibu yang seharusnya menyayangi dan melindunginya malah dengan tega mengatakan kata-kata tidak pantas padanya. Aruna menyeka air mata yang tidak sengaja keluar dari sudut matanya."Sialan!" gumam Aruna. Dia lalu menenggak minuman dalam gelas kecil yang berada di atas meja dalam satu kali teguk. "Akkhh!" Minuman dengan kadar alkohol rendah selalu membuat Aruna merasa jauh lebih baik. Walau terkadang tetap saja membuatnya mabuk.Aruna menengadahkan kepalanya menatap langit-langit tempat dimana dia berada, dia mengerjapkan mata dan membuka mata lebar-lebar saat pandangannya sedikit agak buram. "Dia pikir aku mau dilahirkan olehnya? Aku pun tidak sudi dilahirkan olehnya! Wanita sialan! Dia yang murahan, kenapa malah aku yang disalahkan." umpat Aruna, dia menunduk memegang kepalanya. "Kenapa aku harus terlahir da
Read more
Bab 2. Kalah Telak
“Ada apa ini?” tanya seorang pria tiba-tiba. Semua orang sontak langsung melihat ke arah pria itu. Termasuk Aruna dan juga Nathan. “Ini nih, Mas. Dia ngelecehin saya!” ucap Aruna atasan yang sangat dekat dengannya itu datang. “Enggak-enggak bohong! Saya tidak pernah melakukan itu! Apa buktinya huh?” tanya Nathan membela diri. “Ya saya memang tidak mempunyai bukti! Tapi untuk apa saya berbohong! Gak ada untungnya!” ucap Aruna, dia lalu melihat ke arah pria yang baru saja datang tadi. “Mas Gerald. Mas Gerald tau sendiri kan aku ini orangnya bagaimana. Mas jauh lebih tau sifat aku itu bagaimana, walaupun aku kerja sebagai hostes di sini tapi kan dari awal kita udah bikin perjanjian kalau aku tidak pernah mau disentuh berlebihan. Hanya sebatas merangkul dan memegang tangan saja, selebihnya aku tidak pernah mau disentuh yang lain-lain. Dan tadi, pria ini dengan tidak punya akhlaknya malah melecehkan aku, Mas. Aku gak terima ya!” Pria bernama Gerald yang tak lain ialah pemilik dari klub
Read more
Bab 3. Orang Yang Pernah Kau Hancurkan
“Kau mau namamu terpampang di media karena kasus pelecehan?” Nathan menatap Aruna dengan tatapan tajam, dia tak menanggapi ucapan Aruna dan kembali menatap Gerald si pemilik club malam. “Anda yakin mengusir saya dari sini?” tanya Nathan lagi. Aruna tersenyum puas, dia menjulurkan lidahnya pada Nathan.“What the hell?” “Saya minta maaf, Mas. Tapi Aruna ini lebih berharga, saya lebih baik kehilangan satu tamu daripada harus kehilangan banyak tamu yang lain. Jadi sebaiknya setelah ini Masnya boleh bayar, kemudian setelahnya silahkan pergi dari sini dan jangan pernah datang kembali lagi.” “Hei! Kau pikir kau ini siapa, huh? Aku bahkan bisa membeli tempat ini dengan harga yang tinggi!” ucap Nathan tidak terima berbicara dengan sarkas. Ia begitu sangat tidak percaya karena pemilik club ternyata malah lebih memilih karyawannya dibanding dirinya yang seorang tamu dan bisa memberikan mereka uang.“Walaupun anda bisa membeli dengan harga yang fantastis, saya juga tidak berniat untuk menj
Read more
Bab 4. Aku Bukan Anak Haram
Beberapa hari kemudian."Apa kamu tidak bisa berhenti bekerja di tempat itu, Na? Bibi selalu merasa khawatir saat kamu akan pergi bekerja. Cari pekerjaan yang normal pada umumnya saja, seperti di pabrik. Tidak masalah gaji kecil, yang penting kamu aman, kerja di tempat seperti itu kan tidak aman," ucap Nila. Wanita berusia 40 tahun yang tak lain ialah Bibi Aruna, adik dari sang ibu yang selama ini merawatnya sejak kecil. Aruna mempunyai banyak hutang budi pada Bibinya itu karena pada saat sang bibi berusia 13 tahun, sang bibi lah yang selalu menjaganya saat sang ibu pergi bekerja.Usianya waktu itu masih sangat belia, tetapi harus menjalani kehidupan yang sulit karena kesalahan yang dilakukan kakaknya. Jika saja Desi tidak percaya akan ucapan manis buaya darat, Bi Nila pasti mempunyai masa depan. Bersekolah dan bermain dengan teman sebayanya layaknya seorang anak pada umumnya. Bukan malah mengurusi bayi yang lahir tanpa ayah dan harus menjadi yatim piatu.Bi Nila sempat menikah, teta
Read more
Bab 5. Siapa Dia Sebenarnya
Aruna keluar dari taksi online yang dia pesan tadi, dia hendak masuk ke club malam tempatnya bekerja. Namun, seseorang tiba-tiba saja memegang pergelangan tangannya dan membekap mulutnya, kemudian mendorongnya masuk ke dalam mobil.Aruna sudah berusaha untuk meloloskan diri tetapi tenaga orang yang memegangnya 2 kali lebih kuat darinya.“Apa-apaan ini? Siapa kalian?” tanya Aruna saat sudah terduduk di dalam mobil di bagian depan di samping kursi pengemudi.Pria yang membekap mulutnya itu mulai masuk ke dalam mobil dan terduduk di samping Aruna saat setelah mendorong Aruna masuk ke dalam mobil.Dahi Aruna mengernyit saat melihat siapa yang terduduk di sampingnya. “Nathan? Ternyata si pria sialan ini yang menculikku,” ucap Aruna. Ia yang tadi merasa takut itu kini rasa takutnya menghilang, ia merapatkan kedua tangannya di bawah dada terlipat. Ia lalu melihat ke arah belakang, seorang pria yang bersama Nathan tempo hari juga terduduk di belakang mobil, “Kamu ... pasti babu dia, kan?” tan
Read more
Bab 6. Mantan Kekasih
"Ada apa denganmu? Kenapa kamu membatalkannya begitu saja, huh?" tanya Devian begitu masuk ke ruangan Nathan, dia begitu sangat kesal karena tadi pagi Nathan tiba-tiba membatalkan meeting begitu saja tanpa meminta persetujuannya. Padahal ia sudah bersusah payah mengatur jadwal meeting dengan seseorang yang susah sekali untuk ditemui karena jadwal yang padat."Aku sedang tidak bisa fokus!" jawab Nathan yang sedang terduduk di kursi kerjanya. "Yang aku pikirkan sejak kemarin ialah wanita sialan yang sudah mempermalukan aku di club malam! Aku masih sangat tidak terima dipermalukan di depan banyak orang. Malunya masih terasa sampai sekarang, Dev!" sahut Nathan dengan nada yang kesal. "Dan si pemilik club itu, bisa-bisanya dia mengusirku dan malah memilih si perempuan sialan itu. Aku masih tidak habis pikir dengan jalan pikirannya! Aku benar-benar tidak terima, Devian!"Brak!Nathan yang kesal itu menggebrak meja kerjanya, memikirkan malam di mana ia dipermalukan oleh Aruna membuatnya san
Read more
Bab 7. Kisah Di Masa Lalu
Flashback.Siang itu di halaman belakang SMA NEGERI CITRA, Nathan tengah bersama dengan 3 orang teman satu gengnya."Jangan bilang kalau kamu malah betulan jatuh cinta pada si gendut itu," ucap seorang pria masih mengenakan seragam SMA bernama Daniel. "E–enak saja! Aku tidak jatuh cinta pada gadis menjijikan itu! Aku mempunyai selera yang tinggi! Mana mungkin aku jatuh cinta pada gadis gendut seperti dia!" jawab Nathan berdusta. Faktanya, dia menjilat ludahnya sendiri. Dia jatuh cinta pada Arunalia Zunita, seorang gadis yang mempunyai paras cantik tetapi mempunyai tubuh yang berisi. Sekitar 2 bulan yang lalu, Nathan menerima tantangan dari 3 temannya untuk mengambil hati seorang gadis yang selama ini selalu menyendiri dan menjaga jarak apalagi pada seorang pria. Jika dia berhasil menjadikan gadis itu kekasihnya, Nathan akan diberikan imbalan dengan sejumlah uang dan teman-temannya mau dijadikan pesuruh selama satu bulan.Nathan menerima tantangan itu, dia mendekati gadis yang tak l
Read more
Bab 8. Cintaku Dimasa Lalu
"Demi apa pun itu jahat banget sih, Than!" komentar Devian setelah mendengar cerita Nathan saat di masa lalu antara dirinya dan juga Aruna. "Pantes aja dia marah dan dendam banget sama kamu, aku juga kalau ada di posisi dia jelas akan marah dan dendam! Itu udah termasuk bullying! Belum lagi body shaming! Aku tidak menyangka kamu akan sejahat itu, Than." "Aku tidak pernah bermaksud menyakiti dia, Dev! Walau dulu dia gendut, jujur saja waktu itu aku beneran jatuh cinta sama dia! Gak peduli dengan bobot tubuh dia yang berisi, aku suka sama dia! Tapi aku tidak punya pilihan lain. Aku tidak mau menjadi bahan bullyan teman-temanku jadi aku melakukan itu!" sahut Nathan membela diri."Tapi tetap saja itu keterlaluan," jawab Devian. "Aku tahu itu keterlaluan! Aku juga sangat menyesal! Waktu itu aku juga ingin meminta maaf, tetapi dia tak datang ke sekolah," jawab Nathan membela diri."Dia tidak datang ke sekolah?" tanya Devian.Nathan memberikan anggukan kepala pelan mengiyakan. "Aku bertanya
Read more
Bab 9. Maafmu Tidak Bisa Mengubah Hidupku
“Uang segini mana cukup untuk beli skincare! Tambah!” pekik Desi pada Aruna dengan nada yang sarkas. “Tidak ada lagi, hanya ada itu!” jawab Aruna.“Alaaahh! Bohong! Duit jual diri kan lumayan! Ya masa beliin Ibu skincare saja kamu gak sanggup! Kamu kemurahan kasih harga atau gimana sih? Gak becus cari duit!” sahut Desi.Kedua telapak tangan Aruna terkepal kuat, ingin rasanya ia mendaratkan sebuah tamparan di pipi sang ibu tetapi sayangnya otak dan pikirannya masih waras. Walau ia tak begitu menyukai sikap sang ibu dan selalu di buat kesal, tapi ia tak berani jika harus bersikap kasar pada ibunya sendiri.“Jaga ucapanmu ya, Bu! Aku tidak pernah menjual diri!” ucap Aruna dengan gigi yang menggertak kesal. Amarahnya ia tahan sekuat mungkin.“Udah deh Aruna gak usah bohong! Ibu tuh tau kamu pasti jual diri kan di sana? Cih! So-soan gak ngaku,” ucap Desi dengan sudut bibir yang terangkat sebelah, ia merapatkan kedua tangannya di bawah dada dan menatap Aruna dengan tatapan yang terlihat hi
Read more
Bab 10. Berhenti Dari Pekerjaan dan Ikut Bersamaku
Aruna beranjak dari posisinya setelah mendorong tubuh Nathan. Begitu pun dengan Nathan, ia juga beranjak dari posisinya dan berdiri lagi di hadapan Aruna. “Keluar dari pekerjaan itu dan ikut denganku. Kamu bisa bekerja di perusahaanku sebagai apa pun yang kamu mau,” ucap Nathan.“Pffttttt ... berhenti dari pekerjaanku dan ikut bekerja di perusahaanmu? Maksudnya bekerja sebagai budakmu agar kamu bisa kembali menyiksaku lebih parah dari dulu, begitu?” tanya Aruna tertawa pelan. Ia menyeka air mata yang sedikit keluar dari sudut matanya, kemudian merapatkan kedua tangannya di bawah dada terlipat.“Rencana apa yang sedang kamu rencanakan sekarang, hm? Kamu pasti sudah membuat rencana baru setelah tahu aku ini siapa kan? Masih tidak terima karena aku sudah mempermalukan kamu di club malam waktu itu? Ingin balas dendam?” Nathan menggelengkan kepalanya. “Sumpah demi apa pun aku sama sekali tidak mempunyai niat buruk sama kamu. Aku serius ingin meminta maaf, aku benar-benar sangat menyesal
Read more
DMCA.com Protection Status