Rafael mendongak kaget saat pintu ruangannya terbuka dan muncul daddy Rayhan dengan wajah serius.
“Rafa, apa kamu sedang bertengkar dengan Kirei?” tanya daddy Rayhan setelah masuk ke dalam ruangan Rafael. Tidak ada salam pembuka atau panggilan basa basi tapi langsung menanyakan hal aneh!
Kening Rafael mengerut dalam mendengar pertanyaan daddy Rayhan. Tidak ada angin tidak ada hujan kenapa bertanya seperti itu? Bertengkar? Gosip darimana pula? Rafael dan Kirei tidak pernah bertengkar kecuali mengenai masalah Ervin kemarin yang bisa langsung mereka selesaikan di hari yang sama.
“Tidak, Dad. Kenapa memangnya?” tanya Rafael balik.
“Tadi Daddy ketemu Kirei di depan, dia sepertinya mau mengantarkan makan siang untuk kamu dan hampir tidak jadi karena berbalik menuju lobby. Untung ketemu Daddy,” jelas daddy Rayhan, tidak urung keningnya juga mengerut heran. Kalau bukan karena bertengkar dengan putranya lalu karena apa?
&
Kirei mengaduk makanannya dengan tidak berselera, Rafael hanya menatap tingkah istrinya dalam diam. Belum waktunya untuk menanyakan hal yang kemungkinan dapat membuat mereka berdebat. Rafael tau ada hal yang membebani pikiran istri kecilnya itu, hanya saja ia belum dapat menebak mengenai apa.Apa benar karena Ervin? Jujur Rafael tidak yakin! Jika sudah begini lebih baik dibicarakan saat mereka sedang santai, tepat sebelum istirahat. Kalau sekarang sepertinya akan kurang tepat.“Kirei?”“Hmm… kenapa?”“Kenapa kamu gak makan?”“Gak selera. Masakanku rasanya hambar ya malam ini?”Rafael menggelengkan kepalanya. Masakan istrinya masih tetap enak seperti biasanya. Tidak hambar sama sekali. Sayur kangkung. Ikan bakar dan juga ayam rica-rica terasa sangat enak. Bahkan Rafael sampai nambah!Dan meski tidak terlalu suka pedas tapi karena rasanya enak maka tanpa ragu Rafael mengambil ayam r
“Vanya!”“Kirei! Aduh gila, gue kangen banget sama lo!”“Makanya jangan sok sibuk! Diajak ketemuannya susah banget sih!”“Sorry deh! Tugas kuliah lagi banyak banget! Btw gimana rumah tangga lo baik-baik aja kan? Laki lo gimana? Masih tetep ganteng kan?” tanya Vanya jahil.“Apaan sih? Pertanyaan lo aneh deh!”“Lho, kan udah hampir sebulan gak ketemu jadi wajar donk kalo gue tanya kayak gitu!”“Iya deh. Rumah tangga gue baik-baik aja dan laki gue tetep ganteng, gak berubah. Puas?” jawab Kirei.“Hehehe… yang udah jadi nyonya galak banget sih!”“Nyonya apaan sih?”“Nyonya Rafael lah!”“Ngeledek aja bisanya!”“Siapa yang ngeledek sih? Kan emang bener!”“Lo tuh ya!” sungut Kirei gemas.“Udah deh daripada debat gak penting mending kit
Rafael melangkah tak bersemangat di sepanjang lorong rumah sakit, hendak menuju ke ruangannya. Semalam bagaimana pun berusaha membujuk Kirei, tapi wanita itu tetap tidak berbicara apapun, hanya terus menerus mengatakan dirinya baik-baik saja dan tidak ada masalah.Meski Kirei berusaha memaksakan senyum tapi Rafael tau kalau istrinya itu hanya berusaha menutupi kesedihan dan beban pikirannya. Rafael tidak bisa dibohongi begitu saja, lagipula Kirei juga tidak pandai berbohong!Seharian ini Rafael berusaha fokus dengan berbagai macam keluhan pasien. Professional. Itulah dirinya. Jadi meski sedang pusing menghadapi tingkah aneh istri kecilnya tapi Rafael tetap dapat bekerja dengan baik. Apalagi pekerjaannya berhubungan langsung dengan kesehatan seseorang dan lagi cukup banyak pasien yang datang ke ruangannya hari ini!Jam di tangan Rafael sudah menunjukkan jam 4 sore. Pasien terakhir baru saja keluar dari ruangannya. Rafael menghela nafas lega dan memijat keningnya
“Konferensi pers?” ulang Rafael bimbang. ‘Apa Kirei mau tampil di depan umum? Aku tidak yakin!’ batin Rafael tambah pusing. “Iya. Tapi apa Kirei sudah siap untuk tampil ke muka umum dan diperkenalkan sebagai istri kamu? Daddy dulu berjanji dengan para pencari berita itu agar memberi waktu sekitar 6 bulan tapi sekarang baru hampir 2 atau 3 bulan berlalu,” jelas daddy Rayhan yang juga tidak yakin kalau Kirei bersedia tampil di muka umum secepat ini. “Apa tidak ada cara lain, Dad? Jujur saja aku tidak yakin Kirei akan mau tampil di muka umum, apalagi dengan begitu banyak wartawan yang menyorot wajahnya. Dari dulu Kirei sudah merasa tidak sederajat denganku tapi karena aku memaksanya jadi Kirei akhirnya luluh dan mau menikah denganku, tapi sekarang ditambah gunjingan suster kurang ajar itu pasti membuat Kirei merasa semakin tidak layak untuk berdampingan denganku!” kesal Rafael. Ucapan Rafael semakin mengusik rasa penasaran daddy Rayhan. Kali ini rasa penasaran
“Rafa!” jerit Kirei untuk yang kesekian kalinya.Kirei melengkungkan tubuhnya saat gelombang kenikmatan itu kembali datang. Tubuhnya terasa begitu lemas karena Rafael sudah membuatnya mencapai puncak berulang kali.“Gimana? Suka kan?” bisik Rafael dengan sensual di telinga Kirei. Sesekali bibirnya menyesap leher jenjang milik Kirei. Tangannya ak
Alice masuk ke dalam kantor agencynya dan menemui Mr. Mark.“Hi, Mr. Mark.”“Hi, Alice. Ada perlu apa cantik?”“Aku ingin cuti dalam kegiatan fashion show selama sebulan apa bisa?”“Kenapa?”“Mendadak aku ada urusan dan harus kembali ke Jakarta secepatnya,” dusta Alice.Ya, semenjak mendengar perbincangan mengenai pernikahan Rafael, dirinya tidak bisa tenang. Setelah berpikir berulang kali akhirnya Alice memutuskan untuk kembali ke Jakarta, berharap dapat merebut kembali Rafael, pria yang sampai saat ini masih berstatus sebagai kekasihnya karena memang tidak pernah ada kata putus dalam hubungan mereka!Alice tidak bisa terima kalau Rafael berpaling dan meninggalkannya begitu saja!Mr. Mark mengusap dagunya yang dihiasi janggut tipis, berpikir keras sebelum memutuskan. Memikirkan untung ruginya jika melepas salah satu modelnya selama satu bulan.“Apa harus
Respon Kirei berbeda jauh dengan mertuanya yang sudah terbahak kencang hingga ingin rasanya Kirei masuk ke dalam kamar dan tidak perlu bertemu lagi dengan mertuanya, setidaknya sampai mereka melupakan kejadian barusan. Sumpah demi apapun Kirei benar-benar malu! Mungkin bagi mereka itu adalah hal biasa karena bukankah karakter orang luar lebih cuek? Bisa saja membahas masalah ranjang memang hal umum untuk mereka! Tapi tidak bagi Kirei! Menurut Kirei masalah ranjang adalah hal yang tabu untuk dibahas di depan orang lain meski mereka adalah mertuanya sendiri! “Sepertinya sejak menikah dengan kamu, Rafael jadi lebih manusiawi, Kirei. Biasanya Rafael tidak pernah bersikap seperti ini. Jangankan menjawab hal seperti tadi, bicara pun jarang!” ejek mommy Carol. “Maaf, Mom. Mungkin Rafa kecapean makanya jadi ngelantur gitu omongannya.” “Nggak apa kok, tapi omongannya kan memang benar. Rafa memang sudah bisa bikin anak kecil. Pasti suami kamu ini udah sering usaha bikin anak jadi kami tingga
“Alice, aku sudah bicara dengan yang lain. Kamu baru bisa pulang ke Jakarta bulan depan karena dalam bulan ini sangat tidak mungkin untuk mencari pengganti yang bisa menggantikan dirimu di fashion show besok.”“Baiklah, tidak apa. Aku akan katakan pada keluargaku kalau aku baru bisa pulang bulan depan untuk menyelesaikan urusanku di Jakarta.”“Baiklah.”Alice keluar dari ruangan dan tersenyum puas, akhirnya setelah rela kembali disentuh oleh pria tua macam Mr. Mark, niatnya untuk kembali ke Jakarta dapat dikabulkan meski tidak bisa langsung. Namun tidak masalah yang penting Alice dapat kembali!Tidak masalah meski baru bisa pulang bulan depan tapi Alice akan memastikan kalau Rafael akan kembali padanya. Tidak peduli bagaimana pun caranya!***“Uwek!”Kirei berulang kali mencoba mengeluarkan isi perutnya namun nyatanya sudah tidak ada lagi yang bisa dikeluarkan karena dirinya memang hanya