Share

Bab 45.

Sebisa mungkin Dafa mengejar Aya dan meraih tangan wanita itu agar menghadap kepadanya, Ayana memberontak minta di lepaskan.

"Lepas Mas! aku mau pergi, kalau Mas mau makan dengan teman-teman Mas. Silahkan, aku tidak ikut!" kata Aya menggunakan bahasa isyarat dengan gerakan satu tangannya.

Sementara satu tangannya lagi masih di genggam oleh Dafa cukup kencang. "Please, sayang. Dengerin dulu penjelasan aku ya, kamu tenang." titah Dafa meraih kedua pundak Aya untuk memandang ke wajahnya.

"Lihat aku," suruh Dafa, namun Aya tetap bergeming enggan menatap suaminya.

"Ayana! tolong lihat aku." hardik Dafa yang kali ini sedikit meninggikan suaranya.

Dengan terpaksa, Aya mengangkat wajahnya. membalas tatapan Dafa yang tadinya tajam. Kini berangsur melembut.

"Mereka teman-teman aku di tempat latihan, mereka baik. Nggak seperti teman aku yang dulu,"

"Tapi tetap saja Mas, aku trauma dengan kejadian yang seperti dulu. Aku bukan mikir tentang diri aku, tapi aku mikirin tentang kamu Mas,"

Dafa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status