Home / Thriller / Devano Lauder / Chapter 02. Geram

Share

Chapter 02. Geram

last update Last Updated: 2021-08-27 18:50:07

Akhirnya selang beberapa menit Alexs pun sudah datang untuk menjemput kakak iparnya, dan keponakan nya itu. Devano sangat senang sekali bertemu dengan pamannya itu.

Dengan begitu tidak banyak debat antara Bella dan Lauder. Bella segera berpamitan kepada suaminya itu lalu Lauder pun mengizinkannya dengan cepat Lauder pun memeluk Devano, lalu dia berkata.

"Tunggu Dady, aku akan segera menjemput mu ke rumah yang kamu ingin kan Bella," kata Lauder dengan penuh kebahagiaan.

"Aku akan setia menunggu mu sampai, sipat mu berubah! Jangan egois mulu," ledekan dari Bella

Lalu Lauder yang mendengar nya itu ia hanya terkekeh dan berdecak"ckck"

Sambil menjalankan mobil Alexs pun melambaikan tangan kepada kakaknya Lauder.

Setelah mobil Alexs menghilang dari sorot matanya dengan cepat Lauder bersama anak buahnya pergi ke markas soal kasus pembantaian yang mengatasnamakan nama Lauder. sontak Lauder terkejut sebelumnya dia tidak pernah melakukan hal yang keji seperti itu.

Lauder meminta anak buahnya untuk merahasiakan hal ini kepada 3 orang tersayangnya. Karena di menganggap dirinya pasti bisa menangani semua ini. Akhirnya anak buah nya Lauder menyetujui nya dan mereka hanya menuruti apa perintah dari tuan nya itu.

Di dalam markas terdapat banyak sekali mayat yang entah dari mana asalnya. Di sisi lain markas bawah tanah nya itu tidak pernah ia gunakan semenjak ia menikah dengan Bella. Dia mencurigai bahwa para anak buahnya ada yang berkhianat. Namun Lauder hanya berpura pura tidak tahu saja sebelum ia mendapatkan bukti yang sebenarnya.

Meski dalam hati dia sedih sudah membuat drama kepada Bella dan Alexs. Dia yang sudah merencanakan jika Devano menangis karena makhluk ghaib, melainkan itu hanya tipu daya nya saja untuk mengalihkan misi nya dia.

Sudah 2 hari Lauder tidak bertemu dengan anak dan istrinya, namun Alexs mencurigai sikap kakak nya yang tiba tiba saja berubah. Akhirnya Alexs pun menemui Lauder di Mansion nya itu. Lauder dia sedang mengamati CCTV yang terletak di Markas bawah tanah, tempat dimana seseorang telah membuang mayat mayat nya itu. Orang itu nampak mengumpulkan mayat mayat  di ruang bawah tanah milik Lauder mencoba untuk memfitnah Lauder di kemudian hari.

Dengan tidak sengaja Lauder bergumam dengan dirinya sendiri "Buat apa orang orang membunuh, lebih parahnya di buang ke tempat sini, emang mansion ini buat pembuangan mayat apa," dengan tidak sengaja Alexs pun menjawabnya, "Hah siapa kak yang udah ngelakuin ini semua?" Dengan begitu sontak Lauder terkejut, "Sejak kapan kamu di sini?" lalu Alexs menjawab nya "sekitar 5 menit."

Akhirnya mereka mencari tahu soal ini, dan mereka berdua sudah merencanakan hal yang sangat brilian. Adik dan kakak ini adalah orang yang hebat, sangat berwibawa.

Rencana awal yang mereka susun ialah, menjebak dengan menakut nakuti semua anak buah Lauder, jumlah keseluruhan anak buah Lauder masih sedikit sekitar 105 orang.

Tidak di sangka rencana itu berhasil dan sudah ketahuan orang yang menjadi mata mata selama ini adalah tukang pembersih kebun. Karena Lauder masih berbaik hati dia hanya memecatnya saja. Dan dia beserta anak buahnya mencari informasi tentang pembantaian ini. 

Salah satu dari mereka ada yang memberi informasi bahwa dalam keluarga ayahnya Lauder, ada yang mempunyai masalah dengan orang luar yang ingin menghancurkan keluarga Lauder. Dengan begitu Lauder marasa tertantang dan dia ingin berperang dengan orang orang di sana yang menunggunya.

Kalian tidak perlu takut, mari kita semua kompak untuk menyusun rencana ini. Dengan begitu mereka menyusun rencana nya, pertama di dalam Mansion di bagi bagi beberapa penjagaan, terutama ruang bawah tanah sangat banyak di sediakan nya CCTV.

Mereka baru saja memasang jebakan untuk hari esok, karena hari mulai gelap Lauder pun menyuruh mereka untuk beristirahat. Namun tidak di sangka sangka Bella dan Devano menemui Lauder. Dengan alasan Bella cemas karena Alexs tidak pulang dan dia takut.

Setelah ketakutannya terjawab bahwa tidak ada hal apapun yang terjadi. Dengan polosnya Bella mengajak Lauder dan Devano pergi untuk jalan jalan, agar Bella tidak mencurigainya dia hanya menuruti keinginannya itu.

Mereka berdua pergi ke tempat yang tidak asing bagi mereka berdua, pertama mereka menemui makan orang tuanyan Lauder kedua mereka menjenguk dan memastikan keadaan orang tuanya Bella sehat dan baik baik saja.

Karena mereka sudah lama di perjalanan, akhirnya mereka memutuskan untuk makan malam di Mall terdekat rumah orang tuanya Bella, Devano sangat senang dan bagagia bisa pergi ber tiga bersama orang tuanya. 

Di sana mereka makan makanan yang sangat enak dengan yang pasti sangat lahap. Karena dari pagi mereka hanya duduk diam di mobil menunggu sampai ke tujuannya.

Sesampainya, Bella memutuskan untuk menginap di mansion dan pagi hari dia ingin kembali ke rumah Alexs. Tanpa basa-basi Lauder pun menuruti permintaanya. Dalam hati dia berkata "Kenapa rencana hari ini yang ku susun harus gagal," dia hanya berkata seperti itu dan terus saja mengulang nya.

Setelah Bella dan Devano tertidur dengan pulas Lauder pun segera pergi ke ruang bawah tanah untuk melihat rekaman CCTV. Dan hasilnya benar saja, ada seorang pria dan perempuan menyimpan mayat yang baru.

Lauder pun mulai geram dengan semua ini, akhirnya dia emosi tidak terkendali. Setelah dia amati dengan teliti ternyata tidak di sangka sangka ternyata seorang pria dan perempuan itu adalah anak buah kepercayaan nya. Dengan amarah yang membara Lauder menjumpai pria itu yang bernama Maxs.

Dia memberikan umpatan kepada Maxs "Fuck You!"

Maxs yang mengetahui hal itu dia diam mematung dalam hatinya dia pasrah, mau mati sekarang pun tidak apa-apa. Tidak lama dari itu perempuan yang tadi bersama Maxs bernama Aurora, dia hanya diam dan menundukan kepalanya.

Mereka di sana tidak banyak bicara, Lauder pun tidak menyentuh mereka ber dua. Mereka berdua hanya di penjara di bawah tanah yang sangat gelap tidak ada sedikit pun cahaya yang menerangi ruangan itu, bagikan malam tanpa bulan dan bintang.

Tidak lama dari itu, Alexs menyusul Lauder dan dia bangga tidak melakukan kekerasan kepada mereka berdua. Memang Lauder orang yang dingin tetapi dia tidak kejam. Hanya sikap nya saja yang kejam, sikap nya yang ingin menang sendiri. Namun semenjak Devano di lahirkan sikap Lauder pun sedikit demi sedikit berubah.

"Kak, apa yang akan kamu lakukan kepada Maxs dan Aurora?" pertanyaan dari adiknya Alexs.

"Nanti, aku pikir kan esok hari ketika Bella dan Devano sudah ada di rumah kamu," karena dia tidak ingin hal ini di ketahui oleh istri dan anaknya.

"Apa pun yang kamu lakukan, aku akan mendukungmu. Kamu adalah panutan ku, kau pengganti orang tua ku," kata kata Alexs membuat Lauder terharu.

Karena Lauder dan Alexs sangat lama di bawah tanah, akhirnya Bella terbangun dari tidur nya. Dia mencari suami dan adik iparnya itu, untung saja Lauder dan Alexs sudah berdiam diri di ruang tamu mereka sedang duduk santai, sambil menikmati tegukan air kopi.

Kopi adalah suatu minuman yang sangat di favoriti oleh mereka ber tiga, di mana pun tempat kopi yang baru pasti mereka incar. Meski kopi tersebut berada di luar negeri. Karena sebelum Lauder dan Bella menikah mereka sering pergi bertiga bersama Alexs.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Devano Lauder   Chapter 86. End

    2 minggu kemudian badan Devano sudah sehat, namun dia masih tidak ingin pergi. 1 minggu yang lalu Caramel sudah sadar dan Caramel sekarang sudah di pindahkan ke ruang pemulihan, Caramel mengkhawatirkan Devano meski Dokter sudah menyampaikan amanatnya jangan khawatir. Dan saat ini Anton baru saja sembuh dari komanya, Anton berniatan untuk kembali ke Britania Raya karena merindukan Caramel. Saat di kantor Anton mendapatkan kabar jika mansion Devano hancur di bom oleh Dareen kabar itu di berikan oleh William. "Apakah Caramel masih di rumah sakit?" "Mengapa kamu tahu jika Caramel di rawat?" "Saat aku koma aku bertemu dengannya namun aku tidak tahu penyebabnya dia koma, namun yang pasti iktan batin aku dan dia kuat." Anton langsung saja menjenguk Caramel, saat Caramel melihat Anton wajah Caramel begitu berseri di sana mereka saling berpelukan. 2 hari kemudian Devano datang menemui Caramel dan mengajaknya pulang ke rumah pamannya Alexs. Devano menyuruh Alexs serta keluarga untuk datan

  • Devano Lauder   Chapter 85

    Devano membawa Jordan dan Dareen ke hutan yang sepi di sana Devano menyimpannya di sebuah rumah yang baru saja selesai di bangun, rumah tersebut ialah milik ayahnya Devano yaitu Lauder tujuannya untuk tempat tinggal sementara jika ada musuh yang menyerang. Namun Devano jadikan rumah itu untuk tempat tinggal Dareen dan Jordan. Di tengah-tengah perjalanan Devano memberikan kabar kepada seseorang lewat hp Jordan, Devano memberikan pesan setelah urusannya sudah selesai Devano langsung saja melanjutkan perjalannya. Di tengah-tengah hutan yang sepi dan angker Devano terus fokus saja mengendarai mobilnya, karena Devano harus cepat-cepat sampai ditakutkan Dareen dan Jordan sadar sehingga mau tidak mau jika itu terjadi Devano harus menguras tenaganya lagi. Setelah sekian lama di perjalanan Devano sudah sampai di rumah kecil namun nyaman, di sana langsung saja kedua orang tersebut Devano bawa dan Devano baringkan di kasur yang sudah di sediakan kedua kakinya Jordan dan Dareen dia ikat mengguna

  • Devano Lauder   Chapter 84

    "Aku akan mengizinkanmu untuk melihatnya saja, namun tidak untuk berkomunikasi ataupun bertatapan." "Baik aku paham, biar aku saja yang menahan rasa rindu ini. Bagaimana tidak sejak usia aku menginjak 4 tahun ibuku pergi entah kemana, sekarang usiaku hampir 26 tahun tidak terbayang bagaimana aku rindu kepada dia 22 tahun tidak bersamanya." "Lihatlah ibumu sedang berkomunikasi dengan gadis bernama Clare." "Iya seperti ibu mertua dan menantunya bukan?" "Apa?" "Ahh tidak lupakan, melihat dari kejauhan saja aku sudah lega dan aku sangat-sangat bersemangat untuk melawan seseorang." "Aku tahu orang itu adalah Dareen bukan?" "Mengapa kamu tahu?" "Ah tidak usah tahu dari mana, seharusnya kamu itu bersaing dengan anaknya namun tidak karena anaknya saja dia tembak." "Apa? Anton di tembak? Pantas saja dia tidak terlihat di Britania Raya, pasti Anton meminta agar ayahnya berdamai." "Ya memang seperti itu, dan dia sekarang koma." "Apakah itu ikatan cinta? Caramel orang yang dia sayang ju

  • Devano Lauder   Chapter 83

    "Apa?" "Sewaktu tuan Devano memanjat jendela untuk keluar, aku tidak sengaja mendengar obrolan Jesica dengan Dareen. Aku mendengar bahwa sekeliling mansion ini di kelilingi oleh bom, dan ada 2 sabuk untuk menambah durasi waktu sebelum bom itu meledak, mereka kira Devano dan Lauder akan berkorban demi menyelamatkan kalian. Namun aku yakin kedua majikan aku tidak akan menyerah begitu saja, setelah itu aku berlari ke arah pinggir jalan tikus untuk keluar terlebih dahulu. Aku tidak jadi berdiam diri di ruang bawah tanah. Aku turut berduka cita atas kepergiannya nona Nana, semoga tuan Emillio bisa mengikhlaskannya. Meski ikhlas itu bohong yang ada terpaksa lalu terbiasa." ucap maid Poppy, ternyata itu adalah ucapan terakhirnya. Pada saat Emillio mengambil Brayn dari gendongannya Poppy, tiba-tiba suara tembakan terdengar begitu nyaring yang pada akhirnya peluru tersebut mengarah kepada Poppy. Poppy di tembak dengan sengajanya oleh Dareen, karena Dareen membenci orang yang sudah berkhianat.

  • Devano Lauder   Chapter 82

    Charllate, Mayang, dan Onexs sudah di bawa ke mansion Lauder untuk di kuburkan dengan layak. Miya tidak bisa lagi menahan air matanya, dia melihat sekaligus menyaksikan bagaimana 3 orang tersebut meninggal dengan bidikan pistol. Apalagi Charllate yang seluruh tubuhnya berwarna hijau karena racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, dia sangat sedih sudah membunuh kakaknya sendiri. Namun dia tidak menyesal, dia akan menyesal jika kakaknya menembak Devano. Jadi lebih baik Kakaknya saja yang meninggal, Miya tidak ingin Kakaknya menanggung dosa lebih banyak lagi. Akhirnya Miya berpikir lebih baik berbagi dosa, entah apa yang ada dalam pikiran Miya pada saat itu. Aurora datang karena mendapatkan kabar dari Devano, bahwa Mayang dan Onexs meninggal bisa di sebut patnernya Aurora pada saat masih tinggal di mansion Lauder. Aurora sudah mengetahui penyebab kematiannya mereka, Aurora menangis dan memeluk Miya. Dengan begitu Aurora juga menyampaikan berita dukanya. "Setelah kepergian kak Maxs,

  • Devano Lauder   Chapter 81. Gugur

    "Kalian apakah sudah siap dengan apa yang akan kita lakukan, untuk melawan keluarga Lauder?" "Ya aku siap, alasan aku ingin melawan bukan karena Lauder. Tapi karena Emillio! Aku benci kepada Emillio, dia memperlakukanku seperti sampah." ucap Jesica. "Sedangkan aku? Aku hanya mengikuti kalian saja." ucap Charllate. "Bodoh, tidak punya pendirian." umpat Jesica. "Bukan, aku hanya terlanjur saja. Jika aku balik ke keluarga Lauder yang ada aku akan di maki-maki oleh orang sana, terutama dengan adikku sendiri." "Aku jadi merasa bersalah kepadamu, kamu orang yang menolong aku dari siksaan Aurora! Waktu itu aku di suruh Emillio untuk mengawasi keluarga Lauder ternyata ah sudahlah, malah aku yang tertembak dan apesnya di siksa oleh Aurora." "Ya aku tahu, aku bodoh malah menyelamatimu dan berkhianat kepada keluarga Lauder, dan lebih parahnya aku meninggalkan adik semata wayangku." "Sudah tidak guna menyesali, perbaiki saja." tegas Jordan suami dari Jesica. Saat mereka semua sedang berbin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status