Home / Thriller / Devano Lauder / Chapter 03. Muncul nya Misteri

Share

Chapter 03. Muncul nya Misteri

last update Last Updated: 2021-08-28 08:45:37

Dia bertanya "Kirain kamu pergi, ternyata kamu sedang duduk," lalu di jawab oleh Alexs "Kami tidak ke mana mana, sedang menikmati tegukan demi tegukan kopi saja," jawab nya berbohong, dan Lauder pun berkata "Iya, kenapa kamu bangun? Lebih baik kamu tidur lagi," akhirnya Bella pergi lagi ke kamar nya tanpa merasakan curiga apapun. Karena Lauder dan Alexs menyimpan rahasia nya begitu rapat dan mulus sekali.

Ke esokan harinya pagi hari Bella dan Devano di antar oleh Alexs untuk pergi kembali ke rumah Alexs, dengan senang dan polos nya mereka berdua tidak merasakan curiga. Dengan begitu Lauder menunggu di halaman rumah nya, bersama secangkir kopi. Ketika Bella dan Devano pergi mereka hanya melambaikan tangan saja.

Sesampainya di rumah Alexs, Alexs pun segera berpamitan kembali kepada kakak ipar nya itu. "Kak, aku pergi lagi ya. Jaga diri baik baik," lalu dia pun menjawab nya, "Iya aku akan berjaga jaga di sini," setelah beberapa menit mobil Alexs menghilang yang sedari tadi di lihat oleh Bella. Akhirnya Bella pun masuk dan menunggu Devano terbangun dari tidur nya.

Lalu selang 1 jam Devano sudah terbangun, dan dia sepertinya lapar. Lalu Bella pun membuatkan makanan untuk nya. Devano anak yang cerdas sejak balita, bagaimana tidak orang tua nya saja jenius. Sambil mendengarkan musik Devano memakan makanan nya dengan sangat lahap.

"Anak mommy pintar sekali, 2 bulan lagi kamu akan bertambah usia Devan," kata Bella.

Sepertinya Devano mengerti ucapan Bella dia berteriak bahagia, sambil menepuk nepukan tangannya. Selang beberapa menit makanan yang tadi pun sudah habis tidak tersisa.

Bella pun membereskan nya lagi, dan mereka mulai bosan lalu berinisiatif untuk jalan jalan ke luar memandangi pohon pohon yang di penuhi burung yang berkicauan. Sambil berjalan tidak di sangka sangka ada oranf yang memberikan sebuah benda berbentuk oval, Bella tidak ambil pusing dia hanya menyimpannya saja.

Dengan begitu Bella dan Devano bermain dengan senang nya, sepertinya mereka tidak mempunyai beban apapun. Bella seorang perempuan yang sangat cantik, dia sangat berbakat dalam hal memasak dan soal perdebatan. Sampai sampai Lauder pun tidak bisa berkata apapun lagi.

Lauder yang sedari tadi menunggu kedatangan adiknya Alexs, selang 10 menit kemudian dia muncul dan nampak nya senang karena misi nya telah berhasil di kondisikan. Tiba tiba saja Happy datang sepertinya dia merindukan majikannya Devano, happy adalah nama dari kucing Devano hewan peliharaanya yang paling dia sayangi. 

Lalu Lauder dan Alexs pergi menjumpai Maxs dan Aurora dia ingin sekali membunuhnya tetapi dia tidak seperti itu. Lauder sangat baik namun Alexs begitu lebih lebih dari Lauder. Belum saja Alexs bertanya kepada Maxs dia sudah pingsan duluan. Aurora pun tengah terdiam dan merasakan ketakutan yang begitu memuncak.

Akhirnya Lauder dan Alexs meninggal kan nya berdua, mereka pergi saja untuk mengurusi pekerjaan nya. Dia berangkat ke  perusahaannya bernama Devano Diamonds, dulu perusahaanya bernama Lauder Diamonds namun, semenjak anak tunggal nya lahir dia mengganti namanya itu.

Di tengah tengah kesibukannya mereka di kejutkan dengan kedatanganya Bella. Tiba tiba saja Bella datang dengan napas yang tidak beraturan dia memberi tahukan Devano tiba tiba badan nya panas sekali. Dengan cepat mereka ke rumah sakit untuk penyembuhan Devano. Devano ternyata hanya sakit demam biasa namun kecemasan Lauder dia menyarankan untuk di rawat inap kan.

Devano yang sedari tadi di jaga oleh Lauder dia sangat senang, dan melihat Lauder yang tengah tertidur dia mengelus kepalanya. Bella yang melihat anaknya itu dia hanya tersenyum senang dari kejauhan. Selang beberapa menit Lauder terbangun dan dia menyadari bahwa Devano sedang mengelus elus rambutnya.dia hanya berkata "Anak pintar, cepat pulih ya jangan sakit lagi," kata Lauder lalu Devano yang mendengar itu dia tersenyum. 

Ke esokan harinya, Devano pulang dari rumah sakit dan Bella menyarankan untuk pulang ke rumah Alexs saja. Lalu mereka di antar oleh Lauder, setiba nya di rumah Alexs ternyata ada seseorang yaitu penjaga baru Alexs. Setiba di rumah Alexs mereka langsung menidurkan Devano dan Devano terlihat cape dan lelah. Akhirnya Devano tertidur dengan pulas.

Lalu Lauder berpamitan kepada istrinya Bella, untuk kembali lagi ke Mansion nya bersama Alexs. Bella pun mengizin kan nya, tidak lupa rutinitas mereka mencium tangan Lauder. Perbuatan itu membuat Alexs iri.

Usia Laueder dan Alexs berselisih tidak lama, saat ini Lauder berusia 42 tahun, dan Alexs 39 tahun. Dan usia Bella 40 tahun. Kisah Bella dan Lauder mereka bertemu saat Alexs menolong Bella yang hampir terkena begal. Akhirnya, Alexs membawa Bella pulang ke rumah nya tidak sengaja bertemu dengan Lauder.

flashback on

cerita ini berawal dari 4 tahun ke belakang, pada Malam hari, sekitar pukul 01.25 pertengahan malam Alexs melihat seseorang yang telah di begal, ternyata orang itu seorang perempuan dengan cepat Alexs pun menolong nya dengan begitu Alexs di sana melawan para penjahat tersebut. Hampir saja Alexs tertusuk, untungnya di tangkis oleh Bella. Dengan begitu para penjahat tersebut KO, dengan begitu mereka berlari ketakutan.

Akhirnya Alexs mengajak ke rumah orang tua nya, dan Bella pun tidak masalah ia menyetujui nya saja. Setelah beberapa di perjalanan mereka ber dua sampai di rumah orang tua nya Alexs, lalu tidak sengaja mereka bertemu dengan Lauder. Waktu itu Alexs senang karena tumben saja Lauder datang ke rumah orang tua nya, dia langsung saja memeluk Lauder.

Setelah itu Lauder milihat Bella dengan tatapan beda dan dia pun berkata "Tumben kamu bawa perempuan yang kelihatan baik," lalu di jawab oleh Bella, "Apa kamu bilang aku kelihatan baik? Kelihatan? Aku emang orang baik baik," jawabanya nampak kesal, lalu Lauder tumben saja berminta maaf, "Ya maaf," Alexs yang mendengar itu tidak menyangkanya.

Lalu Alexs pun menjelaskan nya agar tidak ada kesalah pahaman di antara nya.

"Jadi begini kak, aku waktu tadi keluar rumah dan tidak sengaja dia sedang di kelilingi orang jahat, ya aku menolongnya. Karena sudah malam begini lebih baik aku bawa dulu ke rumah dan rencana aku besok pagi akan mengantarnya pulang," jelas Alexs.

"Kamu tidak usah repot repot, aku akan pulang sendiri saja dan terimakasih kamu sudah menolong ku," jawab Bella.

Lalu Lauder menjawab nya asal, "Tidak ada penolakan, besok pagi aku akan mengantar mu pulang," tekan Lauder.

Lalu Bella menjawab "Ya" singkat.

Dengan begitu ke esokan harinya, mereka benar saja mengantar pualng. 

flashback off

Lauder dan Alexs tidak menunda nunda lagi soal mayat-mayat itu, dengan cepat mereka pergi ke ruang bawah tanah dan bertanya kepada Maxs dan Aurora ternyata dia masih bungkam tidak berbicara. Akhirnya Maxs berkata, "Air" sontak Lauder terkejut selama mereka di kurung di sini tidak ia beri makan.

Dengan begitu Alexs mengambilkan makanan dan minuman. Lalu Lauder tertawa, "Hahaha pantas saja kau ini nampak lemah, energi mu habis ya," tidak lama kemudian Alexs datang lalu memberikan makanan dan minumannya.

Dengan lahap mereka menyantapnya sampai habis, tidak tersisa. Dengan begitu mereka berdua menunggu mereka, dia sudah kenyang lalu membuka suaranya.

"Aku hanya di suruh, oleh orang yang tidak aku kenal dia hanya menelepon ku saja. Lalu setelah aku ingin telepon balik no itu sudah tidak aktif lagi, dia mengancam akan membunuh semua anggota keluarga ku jika aku tidak menurutinya." Kata katanya begitu frustasi.

Tidak menjawab, Lauder sudah mengerti pasti ini semua ulah musuh orang tua nya yang ingin balas dendam kembali kepada nya. Setelah itu Lauder menyuruh semua anak buahnya untuk mengubur mayat mayat tersebut. Lalu Maxs dan Aurora tidak bisa di bebaskan ia hanya di kurung tetapi di beri makan. Maxs dan Aurora adalah kakak dan ade, mereka sudah lama bekerja.

Setelah semua nya sudah di kubur, ruang bawah tanah sudah bersih. Lalu Lauder ingin mencari masalalu ayah nya, karena dia yakin sebelum berbisnis Diamond pasti ayahnya melakukan bisnis yang lain, lalu menyebabkan banyak musuh. Menurutnya hidup nya itu banyak sekali misteri. Dia takut jika dia mati sebelum semua masalah nya selesai.

Jika sampai terjadi akan terjadi kepada anaknya Devano. Ketakutan dia sangat menjadi jadi karena dia tidak menginginkan jika Devano mengalami hal yang sama sepertinya. Lauder terus berpikir namun belum mendapatkan jalan keluarnya.

3 bulan kemudian

Devano sudah menginjak usia nya 3 tahun, di Mansion nya mengadakan pesta yang sangat besar dan mewah. Bukan hanya keluarga yang mereka undang tetapi semua rekan bisnis nya Lauder maupun Bella. Di sana sangat banyak dan ramai orang orang. Devano sangat senang melihat orang tuanya begitu peduli.

Karena Lauder berbaik hati, dia tidak membiarkan Maxs dan Aurora tinggal di bawah tanah. Dia juga mengundang untuk ke pesta anaknya, Maxs dan Aurora pun di beri baju yang sudah di siapkan. Mereka senang sekali bisa merasakan pesta yang sangat mewah ini.

Sudah tengah malam tetapi pesta masih ramai, Aurora nampak cantik ketika menggunakan gaun berwarna merah mukanya begitu cantik badannya kecil namun tinggi. Karena sebelum dia bersama kakak nya dia dulu bekerja sebagai model jadi wajar saja jika dia nyaris sempurna. Di luar sana sudah banyak dia menolak para pria, karena dia tidak ingin menikah dia lebih memilih tinggal bersama kakak nya yang bekerja dengan Lauder.

Tiba tiba saja Aurora tidak sadarkan diri ingatannya menghilang, bersamaan dengan penglihatannya yang tiba tiba gelap.

Akhirnya acara sudah selesai, Bella dan Lauder pergi untuk istirahat. Karena mereka lelah, Devano pun tertidur bersama Maid pribadinya. Maid itu sangat baik ia sangat sabar mengurus Devano yang sesekali nakal dan sulit di atur. Maid itu bernama Mayang dia berasal dari Indonesia, ia bekerja bukan untuk mencari uang tetapi dia hanya ingin melupakan masalalu nya yang membuat dia bersedih. Belum di ketahui apa penyebab yanng asli nya, karena selama bekerja dia tidak pernah berbicara kepada siap siapa dia hanya menutup mulutnya.

Orang orang hanya menganggap dia bekerja sama seperti yang lainnya untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan hidup nya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Devano Lauder   Chapter 86. End

    2 minggu kemudian badan Devano sudah sehat, namun dia masih tidak ingin pergi. 1 minggu yang lalu Caramel sudah sadar dan Caramel sekarang sudah di pindahkan ke ruang pemulihan, Caramel mengkhawatirkan Devano meski Dokter sudah menyampaikan amanatnya jangan khawatir. Dan saat ini Anton baru saja sembuh dari komanya, Anton berniatan untuk kembali ke Britania Raya karena merindukan Caramel. Saat di kantor Anton mendapatkan kabar jika mansion Devano hancur di bom oleh Dareen kabar itu di berikan oleh William. "Apakah Caramel masih di rumah sakit?" "Mengapa kamu tahu jika Caramel di rawat?" "Saat aku koma aku bertemu dengannya namun aku tidak tahu penyebabnya dia koma, namun yang pasti iktan batin aku dan dia kuat." Anton langsung saja menjenguk Caramel, saat Caramel melihat Anton wajah Caramel begitu berseri di sana mereka saling berpelukan. 2 hari kemudian Devano datang menemui Caramel dan mengajaknya pulang ke rumah pamannya Alexs. Devano menyuruh Alexs serta keluarga untuk datan

  • Devano Lauder   Chapter 85

    Devano membawa Jordan dan Dareen ke hutan yang sepi di sana Devano menyimpannya di sebuah rumah yang baru saja selesai di bangun, rumah tersebut ialah milik ayahnya Devano yaitu Lauder tujuannya untuk tempat tinggal sementara jika ada musuh yang menyerang. Namun Devano jadikan rumah itu untuk tempat tinggal Dareen dan Jordan. Di tengah-tengah perjalanan Devano memberikan kabar kepada seseorang lewat hp Jordan, Devano memberikan pesan setelah urusannya sudah selesai Devano langsung saja melanjutkan perjalannya. Di tengah-tengah hutan yang sepi dan angker Devano terus fokus saja mengendarai mobilnya, karena Devano harus cepat-cepat sampai ditakutkan Dareen dan Jordan sadar sehingga mau tidak mau jika itu terjadi Devano harus menguras tenaganya lagi. Setelah sekian lama di perjalanan Devano sudah sampai di rumah kecil namun nyaman, di sana langsung saja kedua orang tersebut Devano bawa dan Devano baringkan di kasur yang sudah di sediakan kedua kakinya Jordan dan Dareen dia ikat mengguna

  • Devano Lauder   Chapter 84

    "Aku akan mengizinkanmu untuk melihatnya saja, namun tidak untuk berkomunikasi ataupun bertatapan." "Baik aku paham, biar aku saja yang menahan rasa rindu ini. Bagaimana tidak sejak usia aku menginjak 4 tahun ibuku pergi entah kemana, sekarang usiaku hampir 26 tahun tidak terbayang bagaimana aku rindu kepada dia 22 tahun tidak bersamanya." "Lihatlah ibumu sedang berkomunikasi dengan gadis bernama Clare." "Iya seperti ibu mertua dan menantunya bukan?" "Apa?" "Ahh tidak lupakan, melihat dari kejauhan saja aku sudah lega dan aku sangat-sangat bersemangat untuk melawan seseorang." "Aku tahu orang itu adalah Dareen bukan?" "Mengapa kamu tahu?" "Ah tidak usah tahu dari mana, seharusnya kamu itu bersaing dengan anaknya namun tidak karena anaknya saja dia tembak." "Apa? Anton di tembak? Pantas saja dia tidak terlihat di Britania Raya, pasti Anton meminta agar ayahnya berdamai." "Ya memang seperti itu, dan dia sekarang koma." "Apakah itu ikatan cinta? Caramel orang yang dia sayang ju

  • Devano Lauder   Chapter 83

    "Apa?" "Sewaktu tuan Devano memanjat jendela untuk keluar, aku tidak sengaja mendengar obrolan Jesica dengan Dareen. Aku mendengar bahwa sekeliling mansion ini di kelilingi oleh bom, dan ada 2 sabuk untuk menambah durasi waktu sebelum bom itu meledak, mereka kira Devano dan Lauder akan berkorban demi menyelamatkan kalian. Namun aku yakin kedua majikan aku tidak akan menyerah begitu saja, setelah itu aku berlari ke arah pinggir jalan tikus untuk keluar terlebih dahulu. Aku tidak jadi berdiam diri di ruang bawah tanah. Aku turut berduka cita atas kepergiannya nona Nana, semoga tuan Emillio bisa mengikhlaskannya. Meski ikhlas itu bohong yang ada terpaksa lalu terbiasa." ucap maid Poppy, ternyata itu adalah ucapan terakhirnya. Pada saat Emillio mengambil Brayn dari gendongannya Poppy, tiba-tiba suara tembakan terdengar begitu nyaring yang pada akhirnya peluru tersebut mengarah kepada Poppy. Poppy di tembak dengan sengajanya oleh Dareen, karena Dareen membenci orang yang sudah berkhianat.

  • Devano Lauder   Chapter 82

    Charllate, Mayang, dan Onexs sudah di bawa ke mansion Lauder untuk di kuburkan dengan layak. Miya tidak bisa lagi menahan air matanya, dia melihat sekaligus menyaksikan bagaimana 3 orang tersebut meninggal dengan bidikan pistol. Apalagi Charllate yang seluruh tubuhnya berwarna hijau karena racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, dia sangat sedih sudah membunuh kakaknya sendiri. Namun dia tidak menyesal, dia akan menyesal jika kakaknya menembak Devano. Jadi lebih baik Kakaknya saja yang meninggal, Miya tidak ingin Kakaknya menanggung dosa lebih banyak lagi. Akhirnya Miya berpikir lebih baik berbagi dosa, entah apa yang ada dalam pikiran Miya pada saat itu. Aurora datang karena mendapatkan kabar dari Devano, bahwa Mayang dan Onexs meninggal bisa di sebut patnernya Aurora pada saat masih tinggal di mansion Lauder. Aurora sudah mengetahui penyebab kematiannya mereka, Aurora menangis dan memeluk Miya. Dengan begitu Aurora juga menyampaikan berita dukanya. "Setelah kepergian kak Maxs,

  • Devano Lauder   Chapter 81. Gugur

    "Kalian apakah sudah siap dengan apa yang akan kita lakukan, untuk melawan keluarga Lauder?" "Ya aku siap, alasan aku ingin melawan bukan karena Lauder. Tapi karena Emillio! Aku benci kepada Emillio, dia memperlakukanku seperti sampah." ucap Jesica. "Sedangkan aku? Aku hanya mengikuti kalian saja." ucap Charllate. "Bodoh, tidak punya pendirian." umpat Jesica. "Bukan, aku hanya terlanjur saja. Jika aku balik ke keluarga Lauder yang ada aku akan di maki-maki oleh orang sana, terutama dengan adikku sendiri." "Aku jadi merasa bersalah kepadamu, kamu orang yang menolong aku dari siksaan Aurora! Waktu itu aku di suruh Emillio untuk mengawasi keluarga Lauder ternyata ah sudahlah, malah aku yang tertembak dan apesnya di siksa oleh Aurora." "Ya aku tahu, aku bodoh malah menyelamatimu dan berkhianat kepada keluarga Lauder, dan lebih parahnya aku meninggalkan adik semata wayangku." "Sudah tidak guna menyesali, perbaiki saja." tegas Jordan suami dari Jesica. Saat mereka semua sedang berbin

  • Devano Lauder   Chapter 80. Berkumpul

    Tanpa di sadari Anton dan Caramel saat ini sedang diambang kematian, keadannya yang begitu kritis mereka berdua mengalami koma. Saat ini yang menemani Anton ialah ibunya dan adik perempuannya. Sedangkan Caramel di tunggu oleh orang-orang Devano, terkadang Devano juga menjenguk Caramel ketika pekerjaannya sudah selesai. Keesokan paginya Devano berinisiatif untuk pergi ke taman, tempat di mana Caramel tertembak oleh sosok pria yang sudah maju tua. Devano tidak melihat jelas karena dia langsung panik, dan langsung membawa Caramel ke rumah sakit. Saat Devano pergi ke taman, dia mengamati ternyata tempat pada saat dia memparkirkan mobil ternyata ada kamera CCTV, dengan cepat Devano langsung menghampiri penjaga taman itu untuk mengecek keadaan saat Caramel tertembak. "Pak maaf, bolehkah saya melihat CCTV pada saat kejadian seorang perempuan yang tertembak? Dia adalah teman saya, kondisinya saat ini dia koma." "Ah iya sebenarnya saya sedang mencari Anda. Saya ingin melaporkan orang itu, ka

  • Devano Lauder   Chapter 79. Sadis

    "Ayah ibu, Caramel pergi ya." "Hati-hati, ibu akan selalu merindukanmu." "See you." "Kenapa see you, nanti juga bakal bertemu lagi." ucap Devano. "Biarin aku maunya see you." "Ya sudah hati-hati saja." ucap orang tuanya Caramel. Saat di perjalanan, "Devan setelah sekian lama baru kali ini lagi aku berduaan denganmu." "Ha ha ha, iya. Mungkin aturan waktunya sekarang kita di pertemukan kembali." "Memang unik ya, pertemuan kita tidak direncanakan dan perpisahan kita dulu juga tidak direncanakan, itu semua sudah menjadi bagian dari alur cerita kita." ucap Caramel. "Kita sebagai makhluk sosial hanya bisa menjalani, menikmati, dan bertahan dengan semua yang menjadi catatan takdir ini." "Benar sekali, Caramel yang sedang saat ini bersama denganku Caramel versi dewasa. Tidak seperti dulu, Caramel suka caper, marah-marah tidak jelas. Dan akhirnya kamu yang mengajarkanku bagaimana berteman dengan baik, kamu yang sudah mengubah semua perilaku dan sikapku yang dulunya dingin." "Tidak, b

  • Devano Lauder   Chapter 78. Terbongkar

    Maksud dari Devano mengajak Emillio, dan Jack ke pegunungan bukan hanya untuk menjenguk Lauder namun Devano akan memberikan informasi yang sudah Caramel berikan kepadanya. Saat itu juga Devano berterimakasih banyak kepada Caramel, karena informasi tersebut sangat penting dan berarti. "Devano tumben sekali kamu mengajak kami ke pegunungan menemui ayahmu." "Jika kalian nanti berdua mengetahui apa maksud aku membawa kalian kemari, kalian harus berjanji akan mengikuti arahanku apapun yang terjadi harus kalian ingat!" "Baik-baik Devano, kami akan menurutinya." "Bagus-bagus sekali, paman-pamanku kompak sekali, HAHA." "Ya" ucap singkat. Akhirnya mereka berdua sudah samapi di pegunungan, dan mereka langsung saja masuk ke rumahnya Lauder. Namun saat mereka masuk Lauder tidak ada di ruang tamu, kamar, atau di halaman belakang tempat favoritenya juga tidak, ada. "Lhaa ayahku kemana?" tanya Devano. "Mungkin lagi sibuk Vano," ucap Jack. "Sibuk apaan, ayahku udah lama sekali tidak punya pek

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status