Share

Bab 17. Tuduhan Tindakan Tatayi

"Kalimat apa itu yang kamu gumamkan?" tanya Bik Nara pada Dewi Laraswati. Sesaat setelah mendengar gumaman Dewi Laraswati itu, Bik Inah keluar dari kamar Sang Prabu dan menghampiri Dewi Laraswati yang berdiri bersandar di dinding.

"Bukan urusanmu, Emban Tua!" desis Dewi Laraswati semabri menghunjamkan pandangan tajam tepat di manik mata Bik Nara.

Bik Nara memicingkan mata, mengerutkan kening dan berkata tajam pada Dewi Laraswati dengan suara lirih, "Kamu pasti paham hukuman bagi pelaku tatayi. Hukuman mati tanpa proses. Demi memberikan kebenaran, aku berani mempertaruhkan nyawaku. Keluarga Gusti Prabu telah menanamkan hutang budi padaku. Aku akan bayar dengan kesetiaanku sebagai abdi dalem,"

Dewi Laraswati mencebik. "Tak akan pernah ada yang memercayai ucapanmu. Kastamu lebih rendah daripada kastaku. Dan ingat, Emban Tua. Aku bisa melakukan apapun tanpa menyentuh, dengan keadaan tanganku bersih." Dewi Laraswati terbahak keras.

Dewi Rukmini yang tengah menemani Prabu Arya Pamenang berk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status