Share

Bab 18. Fitnah

Wanita sepuh itu menangis terisak di pangkuan Sang Ratu, Dewi Rukmini. Memohon agar Sang Ratu memercayai perkataan dan kesaksiannya.

"Punten dalem sewu, Gusti Ratu. Apa yang saya sampaikan adalah hal yang sebenarnya terjadi. Saya mendengar dengan jelas semua ucapan Dewi Laraswati." Untuk yang kesekian kalinya Bik Nara memohon kepercayaan Dewi Rukmini.

"Bik, percayalah padaku. Aku sangat memercayaimu. Tidak usah Bik Nara pikirkan mengenai masalah atau tidaknya. Yang mesti kita pikirkan adalah buktinya. Agar kesaksianmu tidak terbantahkan." Dewi Rukmini menggenggam erat tangan emban setianya itu.

"Tapi ... bagaimana caranya, Gusti Ratu?" tanya Bik Nara sambil mengerjap-ngerjapkan matanya karena pedas menahan air mata yang terus mendesak keluar.

"Hal itu yang tengah aku pikirkan. Ayo, Bik, kita keluar sebentar. Mungkin dengan melihat indahnya bunga-bunga di taman keputren bisa menyegarkan pikiran kita. Hingga kita bisa menemukan ide untuk mencari pembuktian itu." Dewi Rukmini kantas menar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status