Share

Bab 6

Author: Siswa yang Tak Cerdas
“Lucy, kamu nggak perlu takut. Aku punya segalanya dan kamu punya aku,” ujar Raka sambil menatap Lucy dengan lembut dan berusaha untuk meyakinkan perempuan itu.

Kemudian Raka menoleh ke arah Yura lalu berkata dengan ketus, “Yura, kamu datang ke sini dengan semua pengawalmu cuma buat berbicara omong kosong kayak gitu?”

“Padahal Randy sudah menyuruh pengawalnya untuk menyerangku, tapi kamu justru menghentikan mereka. Apa kamu pikir perilakumu itu baik?”

“Sekarang bilang saja sama aku. Sebenarnya, apa yang mau kamu lakukan?”

Randy juga tampak geram dengan sikap Yura lalu dia bertanya sambil mengepalkan tangannya, “Yura, aku juga mau tanya sama kamu. Kenapa kamu menghentikan para pengawalku?”

“Randy, kumohon kamu jangan marah. Aku melakukan ini karena aku mau bercerai sama si sampah itu,” jawab Yura lalu memeluk lengan Randy.

Kemudian dia kembali berkata, “Aku pergi ke kantor urusan pernikahan beberapa kali untuk mengurus perceraianku, tapi sayangnya aku nggak bisa menemukan data laki-laki ini sama sekali. Padahal aku sudah datang beberapa kali ke sana. Oleh karena itu, aku pikir dia sudah mati.”

“Namun, sekarang aku mengerti. Aku nggak bisa menceraikannya secara sepihak karena dia sudah masuk dalam dunia militer, jadi semua data dirinya pasti masuk ke dalam data militer. Itu artinya, aku harus mendapat persetujuan darinya untuk bercerai agar kami berdua bisa bercerai secepat mungkin.”

Randy mengerutkan keningnya sambil mendengus dingin setelah mendengar penjelasan Yura.

Yura sempat terdiam sejenak lalu dia pun berkata dengan gaya sombongnya, “Raka, kami akan mengampunimu karena kamu sudah mengabdi untuk negara dengan ikut dalam dunia militer. Kami berdua juga bisa dengan mudah melupakan masa lalu kami denganmu. Tapi, sebagai gantinya kamu harus menandatangani surat perceraian kita!”

Raka tersenyum setelah mendengar perkataan Yura.

Pernikahan dalam dunia militer adalah sesuatu yang sangat sakral dan tidak bisa dinodai dengan mudahnya. Jadi, bagaimana mungkin Raka bersedia mengakhiri pernikahan mereka dengan mudah setelah hal buruk yang dilakukan oleh Yura kepada Raka dan keluarganya?

Selain itu, seorang pemimpin Kuil Dewa Perang memiliki tingkatan yang sejajar dengan pemimpin di Negara Nagota. Oleh karena itu, bagaimana mungkin kantor urusan pernikahan bisa memiliki data pribadinya ketika badan intelijen negara lain saja tidak bisa memilikinya.

Yura adalah perempuan yang benar-benar konyol dan bodoh!

“Kenapa permintaanmu itu sederhana sekali? Cerai? Bagaimana mungkin aku nggak mau melakukannya? Bukankah ini kebetulan sekali?” ujar Raka santai setelah memainkan kuncir rambut Elena.

“Apa kamu yakin mau bercerai sama aku? Bagaimanapun juga, kita berdua pernah menikah dengan berjalan bergandengan di atas karpet merah. Kita juga saling meminum anggur untuk meresmikan pernikahan kita. Selain itu, aku juga masih punya surat nikah kita berdua.”

Yura sempat tertegun sejenak lalu dia mencibir seraya berkata, “Raka, kamu itu banyak omong, ya. Kamu pasti sudah mati di kota ini kalau saja kamu nggak cepat-cepat masuk militer. Lalu sekarang, kamu masih saja tanya apa aku yakin sama keputusanku?”

“Aku sudah benar-benar yakin! Aku akan memperhitungkan semua masalah yang sudah kamu buat baik itu masalah lama maupun baru kalau sampai kamu nggak mau bercerai dariku. Mulai dari luka yang kamu sebabkan kepada Baron, 3 anjing kesayangan kakek yang mati …. Raka, kamu nggak akan bisa mengganti semua kekacauan yang kamu buat, sekalipun kamu punya 10 nyawa di hidupmu!”

Raka perlahan menggelengkan kepalanya. Perempuan ini tidak tahu apa yang sudah dia lewatkan. Padahal selangkah lagi dia sudah dapat merengkuh dunia ini di tangannya. Namun, sayangnya perempuan kejam ini memang tidak pernah ditakdirkan untuk mendapatkan posisi itu. Jadi, Raka akan membiarkan perempuan itu untuk terus hidup dan membuat kehidupannya jauh lebih buruk daripada kematian.

“Aku akan wujudkan keinginanmu untuk bercerai,” jawab Raka ketus lalu dia mengeluarkan ponselnya untuk mengirimkan sebuah pesan teks dengan cepat.

Sepuluh menit kemudian.

Brum!

Sebuah mobil mewah berwarna hitam dengan merek RR yang dikawal oleh deretan mobil lainnya perlahan berhenti di depan Raka. Kurang lebih ada 15 mobil mewah anti peluru yang berjejer di sekitar mereka dengan pelat mobil yang bertuliskan RG.

“Dewa Perang!”

Seorang perempuan jangkung bertubuh tegap dan berseragam militer berjalan ke hadapan Raka sambil membawa ratusan pasukan militer di belakangnya.

Kemudian perempuan itu setengah berlutut di atas tanah lalu memberikan dua buah buku berwarna merah yang bertuliskan surat cerai di sampulnya.

“Bagus,” ujar Raka lalu mengambil surat cerai itu dan merobek salah satunya lalu melemparkan sisanya tepat ke arah Yura.

Anehnya, buku itu berhasil mendarat tepat di tangan Yura dengan sangat akurat.

“Ini ….” Yura membuka surat cerai itu tanpa sadar dan menemukan stempel, tanggal ….

Yura kembali mengangkat kepalanya setelah tertegun cukup lama. Pemandangan yang ada di depannya saat ini sungguh mencengangkan baginya.

Mobil-mobil mewah, tentara, perempuan berseragam militer, pelat nomor dengan inisial dan panggilan Dewa Perang ….

Apa yang sebenarnya terjadi di sini?

Siapa sebenarnya Raka Gading?

Bukan hanya Yura yang tercengang dengan pemandangan ini, Randy dan para pengawalnya tidak kalah tercengangnya dengan apa yang mereka lihat. Bahkan para pejalan kaki yang melintas juga tidak bisa mengalihkan pandangan mereka dari sosok Raka. Semua ini sungguh mencengangkan!

Iring-iringan mobil mewah yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Ratusan tentara elite yang sedang setengah berlutut dan seorang pemuda tampan yang tampak tenang ….

Adegan ini jarang sekali bisa disaksikan di televisi. Namun, mereka bisa menyaksikannya di dunia nyata? Bukankah semua ini terlalu mengagetkan?

“Ini … ini pasti sandiwara, kan?”

“Apa ini drama TV yang temanya militer? Lihat deh para prajurit itu! Mereka semua bawa senjata lengkap. Tapi, semua ini terlihat sangat nyata. Benar- benar profesional!”

Para pejalan kaki yang melintas tampak bingung dengan semua adegan ini sampai mereka menebak-nebak kalau semua ini hanyalah sandiwara belaka.

Beberapa pejalan kaki ada juga yang menatap ke arah Raka dan keluarganya dengan wajah iri.

“Lihat deh, aktor dan aktrisnya ganteng-ganteng dan cantik-cantik, ya. Anak kecil itu juga lucu. Eh, ada pengawalnya juga, loh. Ini pasti drama tentang seorang pemimpin yang dominan!”

“Eh tapi kok nggak ada kameramennya, ya? Aku nggak lihat kru yang lainnya juga ….”

Para pejalan kaki yang melintas saling berbisik membicarakan pemandangan yang mereka lewati.

“Sandiwara?”

Yura tiba-tiba menyadari sesuatu ketika mendengar komentar orang-orang yang melintas.

Ini semua pasti hanya sandiwara belaka! Orang-orang ini pastinya adalah orang-orang yang disewa oleh Raka untuk berakting di hadapannya. Mobil-mobil itu juga pastinya hasil sewaan. Mereka pasti mengganti pelat nomornya dengan inisial itu. Peristiwa seperti ini hanya bisa muncul di TV dan pastinya tidak ada di kehidupan nyata!

“Raka, di mana kamu menemukan aktor-aktor ini? Akting mereka lumayan juga,” ujar Yura sambil mencibir.

Semua ini terasa sungguh konyol baginya.

“Kayaknya kamu senang ya berakting jadi orang penting,” tambah Yura dengan nada sarkastis.

“Deretan mobil mewah dan para prajurit yang setengah berlutut di hadapanmu seakan kamu memiliki pangkat tinggi di dalam dunia militer. Sungguh menarik!”

“Sekali sampah tetap saja sampah! Senang banget kayaknya kamu berpura-pura di depanku. Ya sudah, lanjutkan saja sandiwaramu itu!”

Randy yang berada di sebelah Yura tiba-tiba mengerti maksud perkataan kekasihnya itu. Raut wajahnya yang terkejut dalam sekejap berubah menjadi penuh dengan ejekan.

“Aku hampir saja mempercayai kebohonganmu ini. Kamu pastinya sudah berusaha sekuat tenaga untuk mempersiapkan semua kebohongan ini. Berapa banyak uang yang kamu keluarkan untuk menyewa deretan mobil mewah ini? Sungguh memalukan!” seru Randy dengan raut wajah mengejek.

Raka hanya menggeleng sambil tersenyum. Seorang Dewa Perang yang memiliki tingkatan yang sangat tinggi tentu saja tidak akan memedulikan orang-orang rendahan ini.

“Lucy,” panggil Raka lembut lalu menurunkan Elena dari gendongannya.

Brak!

Raka tiba-tiba saja menekuk salah satu lututnya untuk berlutut di hadapan Lucy.

Di belakang Raka ada Zora yang merupakan salah satu dari Panglima Raja Perang. Selain itu, masih ada lagi pelindung Kuil Dewa Perang, sehingga mereka semua yang berlutut berjumlah 99 orang. Mereka semua setengah berlutut membentuk hati dan Raka berada di posisi puncak dari bentuk hati itu.

“Aku sudah ditipu sampai mencintai perempuan yang salah selama 5 tahun,” ujar Raka sambil menatap Lucy dengan penuh kasih sayang.

Begitu pun, Lucy yang menatap Raka dengan penuh kasih sayang.

“Hari ini akhirnya aku menemukan cinta sejatiku dan putri kita. Aku sudah menceraikan Yura dan semua kebohongan selama 5 tahun ini.”

“Kalau begitu, maukah kamu menikah denganku, Lucy? Berikanlah aku satu kesempatan lagi. Dengan begitu, aku akan melindungimu serta anak kita. Aku akan memberikan cinta terbaikku kepadamu,” ujar Raka lembut lalu menarik Lucy perlahan ke dalam pelukannya.

Kemudian dia mengeluarkan sebuah token yang tampak indah dari sakunya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 172

    Saat ini, Raka sudah tidak memiliki kesabaran lagi. Dia berteriak pelan, lalu mengulurkan tangan kanannya.Duar!Seperti sambaran petir dari langit, tangan kanan Raka melesat cepat hingga tak terlihat, langsung melewati cakar Lukman dan berhasil mencekik leher pria tua itu lebih dulu. Kemudian, dia membanting Lukman dengan keras ke lantai hingga menghasilkan suara gedebuk yang sangat keras.Di aula Holy Club, lantai marmer yang keras langsung retak. Kepala Lukman pecah dan menumpahkan isinya yang berwarna merah dan putih. Bahkan banyak tamu di sekitarnya terciprat cairan merah bercampur gumpalan berwarna putih itu.Raka melumpuhkan pria tua itu dengan satu jurus saja. Satu detik yang lalu, Lukman masih bicara dengan aura mengintimidasi. Satu detik berikutnya, dia sudah menjadi mayat tanpa kepala, bahkan bagian di atas lehernya juga tidak ada kulit yang tersisa.“I-ini ....”Semua orang spontan merasa ngeri. Bahkan beberapa orang kaya yang penakut menjadi pucat pasi karena ketakutan. Me

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 171

    “Jangan ragukan kekuatanku. Aku bisa bunuh kamu seperti bunuh semut!”Semua orang yang ada di sana spontan terkesiap. Hampir semua tamu membelalakkan mata mereka seolah tidak percaya dengan apa yang mereka dengar.Membunuh Tirta seperti membunuh semut? Raka yang datang dari Kota Malda ini pasti sudah gila. Apakah dia tahu kalau tempat ini bukan tempat kecil seperti Kota Malda? Di sini ibu kota Provinsi, Kota Yarka. Tirta adalah penguasa dunia mafia Kota Yarka yang terkenal.“Sudah melukai anakku, masih berani ngomong besar. Kamu mau bunuh aku juga?!”Saat ini, Tirta sudah berjalan ke samping putranya dan berjongkok untuk memeriksa luka putranya. Kemudian, dia mengangkat kepala untuk menatap Raka. Kedua matanya memancarkan aura seorang pembunuh berdarah dingin.“Bagus, sangat bagus. Bagus sekali. Awalnya aku mau kasih muka pada para tamu di sini dan tunggu sampai acara lelang selesai baru berurusan denganmu. Karena kamu sendiri yang cari mati, jangan salahkan aku karena kejam.”Usai ber

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 170

    Ketiga pengawal itu bahkan tidak sempat bereaksi. Mereka terhempas jauh karena hantaman meja, jatuh lebih dari sepuluh meter jauhnya, lalu menghantam meja anggur di belakang mereka dengan keras.Semuanya jadi berantakan! Tulang rusuk mereka patah, makanan dan wine di atas meja berserakan, dan banyak wine yang terciprat ke tamu-tamu di sekitar. Banyak orang ketakutan dan lari sambil memanggil ayah dan ibu mereka!“Kamu ....” Pangeran tertegun di tempat, ekspresi arogan di wajahnya tiba-tiba berubah menjadi ekspresi membeku!Hal ini sulit dipercaya. Pria itu dengan mudah membuang meja yang terbuat dari kayu solid dengan berat lebih dari 200 kilogram dengan satu tangan? Tiga pengawalnya yang telah melatih kekuatan dalam yang hebat dia tumbangkan dengan satu gerakan, sampai jatuh ke lantai dan tidak bisa bangun lagi? Kekuatan macam apa yang dimiliki orang yang bernama Raka ini? Bagaimana dia bisa menjadi begitu kuat?“Istri dan anakku ditangkap dan dilelang di sini,” ujar Raka dengan ekspr

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 169

    Seorang pria paruh baya bersetelan jas berdiri dari meja VIP dan tersenyum dingin pada Raka. “Anak muda, kamu bilang yang dilelang malam ini adalah istri dan putrimu? Aku nggak peduli yang kamu katakan itu benar atau nggak, tapi aku perlu memberi tahu kamu, kamu nggak punya hak untuk berbicara di sini. Kamu ….”Raka bahkan tidak menunggu pria itu selesai berbicara. Dia mengangkat tangannya dan mengayunkannya. Bruk!Pria paruh baya yang identitasnya bukan orang biasa itu langsung diangkat oleh Raka dan dilempar jauh, melewati kepala tujuh atau delapan tamu. Pria paruh baya itu jatuh dalam keadaan mengenaskan dan merobohkan beberapa kursi di aula tersebut.“Ah, sakit …. Sialan!” Pria paruh baya itu berjuang untuk bangkit dari lantai, memandang Raka dengan geram dan berkata dengan marah, “Beraninya kamu menyerang aku? Aku ….”Perkataannya terhenti. Dia melihat tatapan di mata Raka. Dingin dan penuh niat untuk membunuh. Udara di aula acara itu seolah berubah menjadi sangat dingin. Suhu ru

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 168

    Hm? Kepala satpam mengangkat alisnya. Raut mukanya seketika berubah menjadi galak. “Ternyata orang yang mau membuat onar! Teman-teman, jangan biarkan dia mengganggu ketenangan para tamu terhormat! Tangkap!” Tiga petugas keamanan lainnya melambaikan tongkat di tangan mereka dan hendak menyerang Raka. Buk! Kepalan tangan yang keras seperti baja bergerak begitu cepat hingga tidak terlihat dengan jelas. Pukulan kepalan tangan itu menyebabkan angin kencang seperti badai dan menghempaskan keempat saptap itu, termasuk kepala satpam tadi.“Ah!!” Keempat satpam itu berteriak. Tubuh mereka terhempas jauh, langsung menabrak pintu dan langsung masuk ke aula acara di klub malam itu. Gigi mereka patah-patah dan darat muncrat dari mulut mereka. Karpet di klub malam juga ternoda merah karena darah!Tak jauh dari situ, para tamu yang menghadiri acara pelelangan tersebut refleks langsung menoleh saat mendengar suara di pintu. Mereka melihat darah yang ada di lantai, satpam-satpam yang berteriak kesakit

  • Dewa Perang Tak Tertandingi   Bab 167

    Sejak Elena berkonflik dengan Bu Suryani dan cucunya di pintu masuk TK waktu itu, Raka memerintahkan Thomas untuk memperhatikan keselamatan Elena. Dia tidak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi. Lucy dan Elena diculik!“Ini bukan penculikan biasa.” Raka terdiam beberapa detik, lalu tiba-tiba menyipitkan matanya. Dia mengeluarkan ponsel dari sakunya, mengetik sebuah pesan dan mengirimkannya.Penerima pesan itu adalah salah satu dari empat Panglima Raja Perang di Kuil Dewa Perang, yaitu Zora!Isi dari pesan itu adalah, segera ambil data di satelit militer. Aku ingin melihat semua hal yang terjadi di depan gerbang TK Golden Sunshine di Kota Malda.Sekitar sepuluh menit kemudian, “Ting!” Sebuah video yang diambil dari satelit militer dari ketinggian tertentu dikirim ke ponsel Raka.“Aldi ….” Pupil mata Raka membesar. Dia menatap layar itu tanpa melewatkan detail apa pun. Kemudian, matanya tertuju pada pintu masuk gang sebelah sekolah TK tersebut.Aldi Koraja! Video tersebut diambi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status