Share

2 judul Dewi Bao-Yu terbangun dari tidurnya

Bab 2

Raja Hao segera memberi isyarat kepada pengawal pribadinya agar para pelayan tidak lagi memperbincangkan hal ini. Kejadian ini adalah rahasia dan tidak boleh diperbincangkan.

Ju-Long dan Dewei segera melaksanakan titah Raja Hao. 

Situasi langsung hening seketika dan para pelayan segera membubarkan diri dari hadapan Dewei dan Ju-Long.

Raja Hao memutari bongkahan kristal itu berupaya mencari cara untuk membuka bongkahan Kristal itu agar ia bisa segera mengeluarkan wanita itu.

Apa yang ia rasakan di dalam sana? Apakah ia masih hidup? Raja Hao bertanya-tanya dalam hati sambil memperhatikan wajah dan tubuh wanita itu yang tidak mengerut sama sekali karena berada dalam suhu dingin yang benar-benar membuat tangan menjadi beku seketika. 

Bara panas disiapkan mengelilingi bongkahan kristal itu tapi bongkahan itu sama sekali tidak meneteskan air.

Raja Hao sangat gerah berada di dalam tendanya. Bajunya sampai basah dan ia memanggil pelayan pribadinya untuk menyiapkan air untuknya berendam di dalam tendanya.

Sambil menunggu, air mandinya datang, ia masih penasaran bagaimana cara mengeluarkan wanita itu dari dalam bongkahan kristal tanpa sengaja tangannya tergores tajamnya kristal dingin itu.

Darah segar menyembul keluar dari jari tangannya yang tergores. Ia mengumpat kesal dan menghentak tangannya. Cipratan darahnya mengalir mengenai bongkahan kristal itu dan anehnya ketika ia menyentuh kristal itu sekarang kristal itu tidak dingin lagi melainkan menjadi hangat.

Dengan berani Raja Hao menempelkan kedua tangannya dan merasakan hangat yang membuat nyaman sekali.

Tiba-tiba bongkahan kristal itu berubah menjadi gel dan membuatnya jadi terkejut karenanya tapi meski terkejut, akal pikirannya langsung mengambil alih, Raja Hao segera mengangkat wanita cantik itu dari dalam gel itu.

Tubuh wanita itu benar-benar sangat dingin! Lebih membekukan dibanding memegang es.

Raja Hao segera berteriak dengan keras memerintahkan agar segera membawa air panas.

Kedua pengawal Raja Hao terkejut mendengar suara Raja Hao dan segera masuk ke dalam tenda Raja Hao lalu terkejut Raja Hao berhasil mengeluarkan wanita itu dari dalam bongkahan kristal itu.

Bagaimana caranya? Mereka sangat penasaran dengan hal itu tapi kemudian segera bergegas membantu pelayan menuangkan air panas ke dalam bak permandian.

Setelah bak penuh terisi dan tidak lupa mereka memasukkan beraneka ragam bunga wewangian yang khusus untuk rendaman mandi Raja Hao.

Raja Hao tidak menunggu pelayannya untuk membuka pakaiannya. Dengan cepat ia membuka pakaiannya dan menyuruh para pelayannya untuk keluar dari dalam tendanya, termasuk para pengawalnya.

Tanpa ragu ia segera membuka pakaian wanita itu dan menggendongnya masuk ke dalam bak mandinya.

Raja Hao berusaha menjaga jarak bagaimanapun mereka adalah seorang pria dan wanita, meski Raja Hao tertarik dengan wanita ini tapi ia akan berusaha menjaga nilai kesopanan.

Begitu ia melepaskan pegangannya, wanita itu tenggelam masuk ke air karena belum sadar dari tidurnya.

Raja Hao segera menarik wanita itu dan menyanggahnya dalam pelukannya. Wanita itu tetap tertidur hingga harus dipegangi terus menerus.

Raja Hao memandangi wanita itu dari jarak dekat, hatinya berdebar begitu keras karenanya. Ia seharusnya malu dengan perbuatannya tapi ia tidak sanggup menolak keinginan hatinya untuk mengecup bibir wanita cantik dihadapannya itu.

Ia melakukannya! Dia mencium bibir wanita itu. Bibirnya menjadi hangat di dalam sentuhan bibirnya!

Raja Hao menyadari hal itu. Ia membelai pipi wanita itu dan sekarang pipinya menjadi hangat dan tidak dingin lagi.

Raja Hao memberanikan diri membuka pakaian dalam wanita itu dan menyentuhnya.

Benar saja, dugaannya! Tubuh wanita itu tidak lagi menjadi dingin. Sekarang ia sudah sepenuhnya hangat seperti dirinya saat ini.

Raja Hao memanggil-manggil wanita itu berupaya menyadarkannya. Tidak lama kemudian kelopak mata wanita itu membuka dengan indahnya.

Ia mengerjapkan matanya dan melihat sesosok mahkluk yang indah di hadapannya.

Dengan penasaran, ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh pipi mahkluk itu. Lembut dan tampak nyaman untuk disentuh. 

Raja Hao benar-benar terkejut, wanita itu dengan lancang menyentuh wajahnya tanpa merasa takut tapi bukannya ia menghardiknya, ia malah terlalu takut untuk bergerak.

Ia takut, wanita itu melepaskan sentuhan tangannya darinya. Ia merasa malu dengan pemikirannya tapi ia sangat menyukai sensasi sentuhan wanita itu.

Wanita itu mulai menyusuri wajah Raja Hao dengan pelan, “Kau sangat indah, siapakah dirimu wahai mahkluk indah?”

“Aku, …” Raja Hao mendehem ketika tangan wanita itu sekarang menyusuri tubuhnya yang telanjang. Ia merasa dilecehkan tapi anehnya ia tidak mau wanita itu berhenti menyentuhnya. “Apa kau suka tubuhku?” tanya raja Hao pada akhirnya.

“Kau sangat indah. Katakan siapa kau sebenarnya? Aku tidak pernah melihat mahkluk seindah dirimu.”

Sebelum Raja Hao menjawab, wanita itu mendekat padanya dan mulai menciumi tubuhnya.

“Ini gila!” teriak Raja Hao tapi ia tidak sanggup menepis wanita itu dan membiarkan wanita itu mengendus dirinya. 

“Baumu sangat enak, aku sangat suka.”

“Siapa kau sebenarnya?” tanya Raja Hao dengan hati-hati.

“Siapa aku?” tanyanya balik bertanya pada dirinya sendiri dan menjadi kebingungan saat tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menjawabnya. “Siapa aku?” tanya Bai Bao-Yu pada makhluk indah dihadapannya itu.

“Aku tidak tahu siapa dirimu. Aku menemukanmu terjebak di dalam bongkahan Kristal.” 

Bai Bao-Yu melihat bongkahan kristal yang ditunjuk Raja Hao dan tanpa merasa malu, dia berdiri dari dalam air, telanjang dan berjalan keluar dari bak mandi menuju bongkahan kristal dihadapannya itu.

“Aku berasal dari dalam sini?” tanya Bai Bao-Yu merasa hal ini sangat menarik. 

Raja Hao segera menyusul wanita itu tanpa lupa memakai jubahnya dengan cepat dan mengambilkan jubah yang lain untuk wanita cantik itu.

Ia menutupi tubuh wanita itu dengan jubah panjang miliknya dan membantunya berpakaian.

Bai Bao-Yu menatap jubah yang menutupi seluruh tubuhnya itu. “Terima kasih,” katanya sambil tersenyum manis kepada Raja Hao.

Raja Hao melihat tato yang tertulis di pergelangan tangan wanita itu dan kemudian membacanya. “Bai Bao-Yu itukah namamu?” tanya Raja Hao merasa sedih karena menemukan tato di tubuh mulus milik wanita itu.

Itu artinya dia tidak akan bisa menjadikan wanita itu sebagai salah satu selirnya.

Bai Bao-Yu melihat tulisan yang tertulis di pergelangan tangannya. “Bai Bao-Yu adalah namaku? Apa artinya?” tanya Bai Bao-Yu merasa sangat senang mengetahui siapa namanya.

“Bai itu berarti putih, jernih sementara Bao-Yu itu artinya permata yang berharga. Bisa diartikan, arti namamu adalah permata putih atau kristal yang berharga.”

“Indah, aku suka namaku. Lalu siapa namamu?” tanya Bai Bao-Yu merasa penasaran sambil menyusuri permukaan kristal itu. “Nyaman sekali,” desahnya sambil menutup matanya.

Sebuah kabut terserap oleh tangan Bai Bao-Yu lalu ia menutup matanya dan  menyerap seluruh kekuatan yang mengalir ke dalam tubuhnya melalui kedua belah tangannya.

Tanpa sadar tubuhnya melayang dan sebuah badai kristal mengelilingi tubuh indahnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status