Share

6 judul masuk ke dunia mimpi

Bab 6

Bao-Yu masuk ke alam mimpi dan bertemu dengan makhluk yang sangat indah. Ia menghela napas mendesah dan tersenyum kepada makhluk indah di depannya itu.

Bai Anming tersenyum geli melihat adiknya yang masih kehilangan ingatan karena ia harus turun ke dunia untuk menjalani ujian naik tingkat menjadi Dewi Kristal.

Ia harus menemukan dan merasakan arti cinta agar dia bisa menerima jabatan resminya sebagai penerus Dewa Kristal, Bai Haocun.

Bai Anming mengecup bibir adiknya lalu membuka ingatan Bao-Yu.

Bao-Yu mengerjapkan mata indahnya lalu matanya terbelalak senang memeluk kakak tercintanya, Bai Anming. “Kakak, aku merindukanmu! Apa aku sudah berhasil dalam ujianku?” tanya Bai Boa-Yu dengan penuh harap.

“Coba lihat ini di mana?” sahut Bai Anming sambil tertawa geli melihat adiknya bergirang sia-sia.

Bao-Yu melihat ke sekelilingnya lalu tertunduk lesu, ini dunia mimpi!

Mengesalkan sekali! ucapnya dalam hati sambil melesat terbang ke sebuah dahan ranting pohon ara.

Bai Anming menyusul adiknya dan segera duduk di sebelahnya sambil membelai rambut adiknya dengan penuh kasih sayang.

Bao-Yu bersandar di bahu kakaknya sambil mengenang kebersamaan mereka. “Aku merindukan kalian. Kapan aku bisa menyelesaikan ujianku? Bagaimana kalau aku tidak bisa merasakan yang namanya cinta itu, kak?”

“Aku akan selalu menemuimu di dalam dunia mimpi agar kau tidak kesepian. Lihat tanganmu. Kau sudah berhasil menemukan satu, semoga kau bisa memberikan hatimu padanya, merasakan hancur hati dan bisa segera lulus dari ujian ini.”

“Aku tidak mengerti mengapa hal ini harus dilakukan untuk lulus ujian! Menyebalkan sekali,” keluh Bao-Yu sambil menguncang tubuh kakaknya.

“Karena hanya itu yang bisa membuat kita sempurna. Kita para dewa tidak memiliki perasaan cinta karena itu kita perlu memilikinya. Kita hanya bisa melakukannya dengan manusia. Mereka diberi kelebihan untuk memperlengkapi perasaan dalam diri kita. Itulah mengapa kita menjadi dewa dan manusia yang penuh hawa napsu memperlengkapi kita. Dengan begitu kita bisa memperoleh keturunan dewa-dewi.”

“Kenapa butuh waktu lama untuk merasakan cinta?” keluh Bao-Yu.

“Karena hati kita murni, karenanya kita lama merasakan hal ini.”

“Bagaimana denganmu, kak? Kenapa kau tidak mencoba lagi untuk lulus ujian? Dewi pasanganmu sudah menunggumu terlalu lama, kalau kau tidak segera mencoba lagi, dia pasti akan meminta pisau pembatalan kepada Kaisar! Dan lagi kalau kau lulus tentu, Kaisar tidak akan mengutusku untuk naik pangkat.”

“Jadi kau menyalahkan aku?” sela Anming sambil terkekeh.

“Yah, karenamu semuanya jadi melibatkan aku. Aku lebih senang bersantai sendirian di atas pohon ara di puriku. Bermain dengan kupu-kupuku dan menari sepanjang hari!" keluh Bao-Yu lagi.

“Kau juga perlu menikah, Bao-Yu. Heng Fengying menanti kau mengikatnya dengan tali pernikahan dengan setia," tukas Anming memberi pengertian.

“Aku tidak merasakan apa-apa terhadapnya kak, untuk apa aku harus menikah?”

“Itulah mengapa kita membutuhkan manusia untuk dapat mengajarkan kita apa itu cinta dan penghianatan. Setelah merasakan semuanya itu, kita bisa jadi sempurna untuk meneruskan keturunan dewa dewi,” ucap Anming lagi sambil menjawil pipi adiknya dengan gemas. “Kakak merindukanmu,” tambah Anming sambil mencium Bao-Yu.

Ciuman dewa dewi itu tidak ada rasanya. Dingin hanya dingin, tidak ada perasaan apapun saat bibir bertemu dengan bibir.

“Kita hanya merasakan dingin, tidak merasakan apa-apa, tapi ciuman dengan manusia biasa akan menghangatkan kita, bukan hanya bibir kita tapi melalui sentuhan mereka dapat membuat tubuh kita hangat. Mereka adalah pelengkap kita.”

“Kita dapat naik tingkat saat bisa merasakan apa itu cinta, tapi kenapa manusia tidak dapat naik tingkat menjadi dewa karena sudah menolong kita?” tanya Bao-Yu dengan bingung.

“Karena mereka memiliki hawa napsu dalam hati mereka. Mereka tidak dapat bersatu dengan dewa dewi, hidup mereka hanya untuk memperlengkapi kita. Setelah mereka melakukan hal itu, mereka akan melupakan kita dengan cepat, juga kau tidak akan mengingat keberadaanmu di dunia sana.”

“Aku masih tidak mengerti,” sahut Bao-Yu dengan sedih lalu mengingat sesuatu dengan mata berbinar. “Apa kau membawa air suci?” tanya Bao-Yu sambil menahan kerinduannya terhadap air suci. 

Air suci adalah minuman alami dari embun salju yang berasal dari daun embun yang murni. Rasanya sangat manis, ada rasa begitu menyegarkan yang begitu dashyat di setiap tetesnya. 

“Kau tidak boleh meminumnya!” bentak Anming dengan kesal.

Bao-Yu merengut mencoba membujuk kakaknya lagi.

“Kau tahu semakin kau meminumnya hatimu akan semakin dingin, kapan kau akan bisa merasakan cinta dan pulang! Apa selamanya kau ingin tinggal di dunia manusia?”

Bao-Yu menatap Anming dengan tatapan memohon belas kasihan. Ia ingin sekali menikmati air suci.

“Aku tidak membawanya," jawab Anming dengan tegas.

“Aku tahu, kau bohong, kak!” sergah Bao-Yu sambil mendorong kakaknya, Anming dengan kesal.

“Segera selesaikan misimu dan kau boleh menikmati air suci sepuasnya.”

Bao-Yu melihat guntur membelah cakrawala. 

“Cepatlah pergi, dunia manusia memanggilmu.”

“Baik, aku pergi. Jangan lupa temui aku senantiasa di dunia mimpi, kak!”

Anming membelai pipi adiknya dan memeluknya. “Bersemangatlah meski kau tidak akan ingat siapa dirimu yang sesungguhnya,” goda Anming sambil tertawa geli.

Bao-Yu membuka matanya.

Ju-Long memberi hormat kepada Dewi Kristal Bao-Yu.

Melihat mahkluk indah di hadapannya membuat Dewi Kristal Bao-Yu memejamkan mata dan menikmati bau nikmat yang berasal dari tubuh makhluk indah ini. “Kemarilah makhluk indah, mendekatlah padaku,” erang Bao-Yu sambil tersenyum kepada Ju-Long.

Tubuh Ju-Long mendekat dengan sendirinya tanpa bisa dicegah! 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
QueerasJay
lanjut penasaran.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status