Share

Bab 479

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-20 23:35:41

Pagi itu, sinar matahari menyusup melalui celah jendela tinggi ruang kerja Kaisar. Di hadapannya, tumpukan gulungan laporan menumpuk, menanti untuk diperiksa. Kaisar Tian Ming duduk di balik mejanya, matanya menelusuri huruf-huruf dalam diam. Jarinya sesekali mengetuk permukaan kayu, mencerminkan pikirannya yang tengah sibuk.

Tiba-tiba, suara langkah cepat terdengar di depan pintu.

Seorang pengawal elit berpakaian hitam khas pasukan rahasia kekaisaran muncul. Ia berlutut dalam-dalam, menundukkan kepala.

“Salam hormat, Yang Mulia. Hamba membawa laporan penting, Yang Mulia,” ucapnya serak namun tegas, sembari menyodorkan gulungan bersegel merah.

Tanpa berkata apa-apa, Tian Ming langsung mengambilnya. Tangannya segera membuka segel, matanya menyisir baris demi baris isi gulungan itu. Baru separuh terbaca, wajahnya langsung menegang.

Seketika, aura dingin memancar dari tubuhnya. Ia meletakkan gulungan dengan keras di atas meja.

“Wu Liang!” serunya tajam.

Pintu terbuka cepat, Wu Liang sege
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 509

    Wu Liang menatap Kaisar Tian Ming dengan tatapan berat, menahan amarahnya. Dengan suara pelan, Wu Liang mencoba membela. “Tapi Yang Mulia—”Namun ucapannya terputus saat terdengar suara dingin memotong kalimatnya.“Apa kau akan melanggar perintah Yang Mulia Kaisar Tian Ming, Wu Liang?”Semua orang menoleh. Terlihat Ibu Suri Gao berjalan masuk dengan anggun mengenakan jubah sutra merah marun dan mahkota phoenix keemasannya yang berkilau di bawah lampu balairung. Langkahnya perlahan namun penuh wibawa, senyum lebarnya tak pernah lepas dari bibirnya.Wanita tua itu menatap kaisar Tian Ming penuh kasih sayang lalu berkata dengan suara lembut dan bangga, “Selamat datang kembali, putraku, Yang Mulia Kaisar Tian Ming. Ibu merindukanmu.”Kaisar Tian Ming yang mendengar suara ibunya langsung menoleh. Matanya melembut. Dia segera berjalan menghampiri sang ibu dan menunduk hormat.“Ibu … aku juga merindukan ibu,” ucap Tian Ming pelan dengan suara yang terdengar penuh rindu dan hormat.Ibu Suri G

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 508

    Langkah Zhao Xueyan semakin berat. Tubuhnya seolah diseret oleh kekuatan tak terlihat. Dia berhenti tepat di depan Kaisar Tian Ming dan Putri Min Ji. Tangannya gemetar, napasnya memburu menahan emosi dan kesedihan.Niuniu yang berada di belakangnya menatap dengan mata terkejutnya, tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Wu Liang yang baru tiba juga menatap kaisarnya dengan bingung, matanya beralih pada Putri Min Ji yang menempel erat di sisi Kaisar.Dengan suara bergetar, Zhao Xueyan mencoba menahan tangisnya.“Yang Mulia. Kau akhirnya kembali, setelah tiga bulan menghilang tapi apa maksudnya kau bersama Putri Min Ji?”Kaisar Tian Ming menatap Zhao Xueyan dengan tatapan dingin dan tajam, seolah menatap orang asing yang tak pernah dia kenal. Bibirnya bergerak pelan namun suaranya terdengar begitu menusuk.“Kau siapa?”Deg! Jantung Zhao Xueyan mencelos. Tubuhnya gemetar hebat. Matanya menatap sang suami tak percaya.“Aku … aku Xueyan … aku istrimu … Permaisurimu … Kau tidak mengenaliku

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 507

    Pintu paviliun naga tiba-tiba terbuka lebar, suara kayunya menggema hingga membuat semua orang di dalam ruangan menoleh. Seorang pelayan menerobos masuk dengan napas tersengal-sengal. Wajahnya panik tapi juga diliputi rasa gembira.Wu Liang yang terkejut, langsung berbalik dan berseru tegas, “Berani sekali kau masuk tanpa izin! Apa kau tidak tahu di mana kau berada?”Namun pelayan itu buru-buru menunduk dan berkata nyaris setengah berteriak, “Yang Mulia Permaisuri! Yang Mulia Kaisar … beliau telah kembali!”Semua yang ada di ruangan seketika terdiam. Zhao Xueyan yang semula duduk lemas di kursinya, kini berdiri dengan cepat. Wajahnya yang pucat langsung berubah, matanya membelalak, suaranya bergetar hebat.“Apa … apa yang kau katakan itu benar?”Ia melangkah maju, suaranya menajam, “Jika kau hanya menyampaikan lelucon atau kabar palsu maka aku sendiri yang akan menghukummu.”Pelayan itu menggeleng cepat dan menunduk semakin rendah, “Hamba tidak berani, Yang Mulia! Yang Mulia Kaisar, b

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 506

    Saat itu, langit di atas istana Kekaisaran Tianyang sedang mendung. Awan kelabu seolah mencerminkan suasana hati semua orang di sana yang masih berkabung dalam diam, menantikan kabar sang kaisar yang tak kunjung kembali.“Belum ada kabar dari pihak prajurit yang mencari Yang Mulia?” tanya prajurit satu pada temannya. “Belum.” Mereka semua terlihat putus asa dan sedih. Para prajurit penjaga gerbang utama itu berdiri di posisi masing-masing dengan tatapan kosong menatap jalanan sepi di depan mereka. Hembusan angin sore mengibaskan bendera Kekaisaran Tianyang yang berkibar setengah tiang.Tiba-tiba, langkah kaki terdengar mendekat. Seorang prajurit yang bersandar menoleh dan langsung menegakkan tubuhnya saat melihat dua orang asing berjalan perlahan menuju gerbang utama. Mereka mengenakan pakaian sederhana dan menutupi wajah mereka dengan topi lebar berkerudung tipis yang menjuntai, menutupi hampir seluruh wajah.“Berhenti di sana!” seru salah satu prajurit sambil menurunkan tombaknya

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 505

    Sudah dua bulan berlalu sejak pemberontakan itu mereda. Musim berganti, dan istana kembali tenang meski ada satu kehampaan yang belum terisi yaitu ketiadaan Kaisar Tian Ming.Di ruang kerja kaisar, Zhao Xueyan duduk anggun di balik meja besar berlapis cat emas. Di hadapannya tertumpuk beberapa gulungan laporan hasil panen dari wilayah selatan, pemasukan tambang emas, dan pencatatan batu spiritual dari provinsi timur. Tangannya yang ramping bergerak lincah membuka gulungan, mencatat hal penting. Hanfu lembarnya menutupi perutnya yang kini mulai membuncit, namun belum seorang pun mengetahui kondisi sebenarnya kecuali orang-orang terdekat.Orang tua Zhao Xueyan telah kembali ke kakaisaran sebulan yang lalu setelah memastikan Zhao Xueyan benar-benar telah pulih. Pintu diketuk pelan.“Masuk,” ujar Zhao Xueyan tanpa mengalihkan pandangan.Niuniu masuk membawa nampan besar. “Yang Mulia, ini saatnya makan siang. Jangan abaikan kesehatan Anda dan bayi,” ucapnya lembut sambil meletakkan mangk

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 504

    Medan perang yang semula penuh dentuman dan gemuruh kini mulai mereda. Asap membumbung tinggi di antara reruntuhan, sementara suara denting senjata berganti dengan desah napas kelelahan dan jeritan para prajurit yang terluka.Pasukan Kekaisaran Tianyang berdiri tegak, membentuk barisan rapi. Wajah mereka serius namun penuh kemenangan.Raja Wu Lang, Raja Liang, dan Raja Mu kini terpojok di tengah lapangan, tubuh mereka kotor berdebu, jubah lusuh dan tercabik. Napas mereka memburu, mata penuh ketakutan. Jenderal dan pasukan mereka telah terpukul mundur, sebagian melarikan diri, sebagian tak sadarkan diri berserakan di tanah.Wu Liang melangkah maju, pedang di tangannya masih berlumur darah musuh. Di sisi lain, Yu Qie berdiri tegap dengan tatapan tajam menusuk.Akhirnya, Raja Liang melemparkan pedangnya ke tanah. Disusul Raja Mu yang menjatuhkan tombaknya. Lalu Raja Wu Lang berlutut dengan susah payah, wajahnya penuh debu dan darah."Ampunilah kami .…" suara seraknya pecah, "Kami … kami

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status