Home / Romansa / Di Antara Dua (Istri) / 2. Bangun dan sedih

Share

2. Bangun dan sedih

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2023-07-11 09:22:08

Aku tersadar saat Rihanna sepupuku memanggil diri ini dengan lembut. Dia anak bibiku dari kampung yang sedang bersekolah di kota, di tingkat SMA, aku mengajaknya tinggal di rumah agar dia tidak perlu membayar kos dan hidup tanpa pengawasan.

"Mbak...." Dia mengguncang bahuku dengan lembut sehingga aku tersadar sedikit mengerjap, berat rasanya kepala ini untuk sekedar memaksa kelopak mata terbuka aku benar-benar enggak untuk melihat dunia dan menatap kembali kenyataan yang baru saja memukul mentalku.

Kita sudah berapa lama aku pingsan tapi suasana rumah sudah senyap.

"Di mana Mas Nabil?"

"Sudah pulang."

"Sudah pulang?" Suaraku seolah tidak mau keluar dari tenggorokan mendengar kata bahwa 'dia sudah pulang.'

Ada tempat lain untuk dia pulang dan bukan lagi rumahku, ada rasa sakit yang luar biasa ketika tahu bahwa hatiku bukan lagi pelabuhan untuk dia mendamaikan diri dari peliknya hari-hari yang ia lalui. Sekarang ada cinta dan wanita baru yang layak ia sebut 'tempat pulang' dan itu kenyataan yang benar-benar tidak bisa kuterima.

"Jadi dia pulang mengantar wanita itu?"

"Iya, dia bilang dia harus mengantarnya karena besok anak mbak Sofia mau sekolah."

Wah, penting sekali dia mengantar istrinya tepat waktu agar bisa cepat beristirahat sehingga bangun lebih pagi untuk meniup ke anaknya yang bersekolah. Apa kabar dengan diriku yang selama ini selalu bangun sebelum dia bangun dan dia tidak pernah mengapresiasi atau mengkhawatirkan diriku meski anakku juga bersekolah.

Kemanapun Kami pergi dia tidak pernah mengkhawatirkan jadwal pulang demi agar diriku bisa beristirahat agar tidak terbangun dalam keadaan lemas dan lesu di pagi hari. Mungkin dia terlalu nyaman karena aku adalah ibu rumah tangga yang disiplin dan tepat waktu tidak kusangka pengabdianku adalah sebuah kepolosan yang ia manfaatkan sebagai bentuk kebodohan dan dia begitu yakin kalau aku akan terus mengabdi padanya tidak peduli apapun pilihannya.

Wah, aku memang naif, bodoh yang dianggapnya sangat tolol tanpa obat, ya Tuhan sakit sekali hatiku hingga air mata ini meleleh lagi.

Rihanna yang melihat diriku menangis langsung mensejajarkan dirinya dengan diriku, iya menggenggam tangan diriku dengan tatapan sedih.

"Mbak jangan nangis dong, pasti ada solusi dan cara agar semua masalah ini selesai."

"Aku tidak melihat solusinya jika safia sudah lancang mengambil Mas Nabil dan menikahinya. Aku bisa apa kalau mereka sudah menikah," ucapku dengan suara tertahan karena tidak ingin anak-anak mendengarku, kamar kami hanya dibatas oleh tembok dan itu mungkin saja kedengaran sehingga membangunkan mereka.

"Jika Mbak bersikeras dan bersikap tegas aku yakin Mas Nabil pasti akan memikirkan ulang masalah ini," bisiknya.

"Jadi aku akan terus buat masalah dan terus cari gara-gara? itu bukan gayaku, aku tidak melihat solusi selain sebuah perceraian."

"Kalau mbak mengalah begitu saja, artinya mereka menang dong. Kok bodoh banget sih, minimal kasih dong pelajaran, aku aja yang bukan istrinya gregetan."

"Aku bisa apa?"

Sungguh, dalam pernyataan barusan Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku tidak bisa berpikir saking pusing dalam sok punya diri ini menerima kenyataan bahwa suamiku tiba-tiba membawa pulang istri baru. Haruskah aku pergi ke rumah ibu mertua dan memprotes kebijaksanaan mereka.

Meski aku menangis darah mungkin mereka tidak akan tersentuh, karena kalau memang mereka memikirkan tentang diriku, tentu mereka juga akan mempertimbangkan pendapatku sebelum menjodohkan suamiku dengan wanita itu. Ataukah aku harus memprotes kepada orang yang memegang tahta tertinggi di dalam keluarganya yakni Neneknya?! Wanita tidak berprasaan itu kalau sudah mengambil keputusan dia tidak bisa digoyahkan. Dan aku hanya akan seperti manusia konyol yang pergi memprotes tanpa mendapatkan hasil, ya, konyol sekali.

"Aku yakin ini adalah keputusan neneknya. Aku yakin wanita itu tidak mau Sofia hidup sia-sia tanpa ada yang menjaminnya. Satu-satunya satu-satunya orang yang bisa menjamin keselamatan dan keuangannya hanya suamiku."

Tapi suamiku tidaklah benar-benar kaya, beraninya lelaki itu memutuskan untuk menikah kembali tanpa mempertimbangkan bagaimana sulitnya kami mencukupkan ekonomi keluarga. Beraninya dia!

"Lalu apa yang akan Mbak lakukan esok hari?"

"Aku... tolong bantu aku agar anak-anak tidak tahu dulu, Aku tidak ingin dan belum siap menerima tangisan atau keluhan mereka untuk sementara waktu karena aku sendiri belum bisa menata hatiku."

"Baik Mbak. Tapi bagaimana kalau Mas Nabil pulang dan terjadi pertengkaran lagi pasti mereka akan mendengarnya...."

"Usahakan ajak mereka menjauh begitu aku memberimu kode ketika aku ingin bicara dengan mas nabil, aku mohon..."

Sekarang waktu sudah bergulir di jam 11 malam, Suamiku belum kunjung pulang di dalam benak ini aku mulai berhalusinasi dan membayangkan kalau dia sedang tidur dengan istri barunya. Bercinta dengan saling melumat bibir, berpelukan dan saling melepaskan pakaian satu persatu hingga tenggelam dalam madu asmara yang begitu nikmat. Anganku bukan angan-angan porno yang menjijikan tapi entah kenapa itu berkelebat di dalam benakku dan hampir membuatku gila.

"Arrrgggh!" Aku membanting bantal dan meremas rambutku sendiri. Aku mengambil handuk lalu menggigitnya, menyumpal mulutku dan mencoba melampiaskan isi hatiku dengan cara berteriak agar anak-anak tidak mendengarnya. Aku menangis, lalu terdiam menatap pantulan diriku dari kaca di mana Aku terlihat bodoh sekali tapi kepiluan yang ada di dalam diri ini tidak bisa kuelakkan, sakit dan tidak tertahankan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Vanda Marla
ceritanya mirip2, suami2 pada kawin lg
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Di Antara Dua (Istri)   75. Sofia : taubat

    Aku sadar bahwa jika kamu ini terus berkepanjangan maka sebentar lagi aku akan berada di ambang perceraian dengan mas Nabil. Jika aku bercerai dengannya maka sekali lagi semua usahaku untuk punya suami akan sia-sia aku terpaksa harus menjanda untuk kedua kalinya.Satu-satunya hal yang bisa kulakukan untuk menyelamatkan keluarga ini adalah berdamai dengan iklim serta mendukung pernikahannya dengan Hendra. Meski aku sakit hati dan ingin sekali balas dendam tapi aku tidak punya cara untuk melakukannya wanita itu terlampau cerdik ditambah Hendra ada di latar belakang untuk melindunginya. Sekali saja aku menginjakkan kaki ke butik iklima, maka kami semua akan berada di penjara.Ya, setegas itu Hendra memperlakukan orang. Juga ia yang kehilangan cinta pada Cici dan kini tergila-gila pada iklima pasti akan melakukan apapun untuk melindungi kekasih hatinya itu.Aku benar-benar berada di jalan buntu, aku terkena karma dan menjadi sangat pusing dengan begitu banyaknya masalah yang mendera. F

  • Di Antara Dua (Istri)   74. Sofia: Nabil menegurku

    Selama berhari-hari aku berusaha mengambil hatinya dan membuat dia percaya serta yakin kalau aku memang beritikad baik untuk mengurus keluarganya dan berbaikan dengan ibu anak-anaknya.Tapi seminggu kemudian aku sudah tidak tahan lagi, kuputuskan untuk meminta bantuan keluargaku agar mereka mencarikan seorang asisten dan pengasuh untuk ibu mertua yang lumpuh serta membantunya membersihkan rumah. Aku mempekerjakan mereka dan membayar mereka dengan mahal, aku berjanji juga akan memberi bonus kalau mereka bisa bertahan.Kupikir semuanya akan beres, tapi dugaanku salah, ternyata nabil tidak menerima itu sebagai niat yang tulus, dia malah menganggapku menghindari tugas serta jijik dengan keluarganya."Apa kau mendatangkan pembantu rumah ibuku?" Dia bertanya padaku saat ia baru kembali ke rumah di malam hari, untuk apa yang dia lakukan dari pagi di luar sana sampai pulang kantor pun harus malam hari. Aku kesulitan menanyainya karena setiap kali bertanya dia pasti akan mengamuk. Ia bukanlah

  • Di Antara Dua (Istri)   73. setelah jadi babu

    POV Sofia Setelah seharian berjuang jadi babu, menangis frustadi karena harus pegang sapu dan alat lap, aku membersihkan semua kotoran dan debu-debu, membersihkan kotoran dan najis serta memandikan ibu mertua yang bertubuhnya nyaris membuat punggungku patah.Tanganku lecet karena terkena cairan pencuci piring, kulitnya melepuh dan perih, kuku yang kurawat dengan mahal juga patah. Ya ampun, aku menangis memperhatikan diriku yang menyedihkan. Setelah semua pekerjaan selesai dan aku berhasil memberi makan kedua tua renta itu dengan makanan pesanan, aku memilih untuk pulang. Sebelum meninggalkan tempat itu aku menelepon ayah mertua dan memintanya pulang untuk menemani ibu mertua. Aku bilang aku ada acara jadi tidak bisa menjaganya sampai pagi. Untungnya ayah mertua mau."Ah lagi pula kenapa sih sudah tua bangka begitu masih menikah? Kenapa tidak fokus aja mengurus rumah dan cucu! Dasar centil." Aku menggerutu sendiri sampai hampir melempar sepatu yang aku kenakan."Sofia...." Aku hen

  • Di Antara Dua (Istri)   72. Nabil marah

    "Maksudku baik Mas ... Aku ingin punya waktu untuk diri sendiri , kamu dan merawat tubuhku, Aku ingin tetap terlihat cantik di hadapanmu dan santai dengan waktuku. Bisakah kau bayar orang lain saja?""Astaghfirullah teganya kau Sofia. Itu ibuku sofia, dia merendahkan iklima demi membelamu, dia melakukan apapun yang kau inginkan serta selalu berada di pihakmu. Teganya kau. Setelah dia dalam keadaan sakit dan tak berdaya, kau memintaku untuk membayar perawat, sementara kau akan menghabiskan waktu untuk merawat kukumu?""Aku tidak ahli mengurus orang tua, Sayang""Tapi tetap saja, setidaknya kau menghargai mereka sebagai orang tuaku."Ah, gawat, Kalau kami berdebat dia pasti akan membandingkanku dengan istrinya pertamanya."Maaf, sayang, aku benar-benar bingung, lagi pula ini semua bukan salahku. Ini salahnya Iklima, dia yang sudah membuat bencana dan menimbulkan banyak masalah. Dia yang sudah menjodohkan Ayah dengan teman sekolahnya, hingga ibu syok dan sakit, harusnya dialah yang harus

  • Di Antara Dua (Istri)   71. POV Sofia

    Biar kuceritakan kenapa aku sampai akhirnya pergi minta maaf dan bersikap baik kepada iklima. Biar ku beritahu yang sebenarnya.*Aku telah resah sejak awal, kupikir pernikahan kami akan berlangsung lancar dan bisa diterima oleh semua orang tapi ternyata itu tidak semudah yang kupikirkan. Iklima, dia membalas dendam dengan seburuk-buruknya pembalasan. Dia membuat adikku bercerai, menimbulkan keraguan dalam diri suamiku serta kerenggangan hubungan kami, lalu memisahkan ayah dan ibu mertua. Bola panas ini harus segera dihentikan sebelum menghancurkan segalanya.Aku tahu dan dari lubuk hatiku terdalam aku menyadari kesalahanku, aku tahu aku sangat keliru telah menyetujui perjodogan dari ibu mertua yang meminta aku untuk menikahi Nabil.Saat itu pikiranku sedang tidak jernih, aku terlalu sedih dengan kematian Mas Faisal. Kupikir aku tidak bisa menjalani semua ini sendirian, hidup menjanda dan menjadi stigma buruk di antara masyarakat. Aku tidak suka direndahkan, hanya karena tidak puny

  • Di Antara Dua (Istri)   70. Sofia minta maaf

    Seminggu kemudian.Setelah peristiwa yang terjadi di rumah mantan mertua kujalani hari-hariku seperti biasa, berusaha bersikap dan berpikir normal sambil berusaha menutupi luka-luka dan lubang di hatiku. Ruang hampa dan rasa kehilangan, tetap ada mengingat aku pernah begitu mencintai Mas Nabil. Tapi, aku sudah berdamai dengan kenyataan, sudah ikhlas bahwa inilah kehendak tuhan.Memang tidak mudah melupakan orang yang pernah mengukir namanya di hati, terlebih Aku punya dua orang putri, yang setiap kali menatap mereka, aku pasti akan teringat pada ayahnya. Aku teringat setiap detail peristiwa pahit dan manis dalam hidupku begitu memandang Arumi dan Novia. Tapi, mereka juga motivasi agar aku tetap bertahan dan menjadi kuat, aku punya motivasi untuk sukses dan tetap bekerja keras demi mereka. Aku bertekad untuk memperbaiki hidupku dan menemukan orang yang tepat di suatu hari nanti, insya Allah, aaamiin.*Suasana rumah kami jauh lebih tenang sekarang, karena orang-orang yang sering mente

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status