Tanpa memberitahu atau menceritakan kepada orang lain, aku dan Rihanna serta kedua anakku mengangkut barang kami untuk pindah ke rumah baru. Kutemukan sebuah rumah yang cukup strategis dengan daerah perkantoran di mana aku akan melamar kerja. Kudapatkan kontrak dengan harga miring, karena pemilik rumahnya memohon padaku agar aku merawat rumah itu dengan baik.Dia bilang itu adalah peninggalan orang tuanya jadi dia tidak ingin ada sedikitpun yang berubah. Aku membayar kontrak lalu dua hari kemudian truk mengangkut barang-barang kami dari rumah lama."Mau pindah ke mana Mbak?" tanya tetanggaku yang memperhatikan kami menaikkan barang ke atas truk."Ke rumah orang tua," jawabku, "mereka tidak ada yang menemani, jadi saya menjual rumah ini," balasku berdusta. Sekalipun begitu banyak konflik dan masalah yang terjadi, tetanggaku tidak pernah menyadari ada masalah apa dalam rumah tangga kami."Kenapa harus dijual sih? kok nggak di kontrakan?""Saya dapatkan tempat yang lebih bagus untuk b
Seminggu kemudian aku yang fokus merealisasikan rencana untuk butik telah mendapatkan tempat yang strategis untuk memulai usahaku itu, aku juga telah memesan mesin jahit dan berbagai alat peraga yang akan kugunakan untuk mendisplay hasil desain dan jahitanku.Setelah membayar lokasi toko, aku langsung menyewa tukang untuk merenovasi bagian depan, mengganti rolling door dengan kaca dan membuat pintu yang lebih estetik. Aku juga memesan berbagai tanaman dan aksesoris pendukung yang akan membuat tempat itu menjadi nyaman untuk pelanggan dan menarik.Setelah selesai dengan masalah toko aku dan Rihanna pergi ke toko kain kemudian memilih bahan-bahan premium yang akan kugunakan untuk membuat pakaian. Tak lupa juga membeli benang dan alat jahit.*Seminggu berjalan tanpa gangguan atau telepon dari Mas Nabil, di penghujung pekan aku pergi ke persidangan di mana Aku dan Dia masing-masing memberikan keterangan di depan hakim. Memang hakim meminta kami untuk berdamai demi mempertahankan rumah t
Bagaimana tidak ketar ketir kalau aku menantunya terlihat sedang akrab dan berkenalan dengan lelaki yang lebih berkelas dibandingkan anaknya Nabil. Dia juga pasti terkejut dengan perubahan yang kulakukan pada diriku. Ya, aku terlihat begitu mempesona dan berubah.Memang seharusnya begitu, jika seseorang dicampakkan maka dia harus berubah jadi lebih cantik dan sukses untuk memberikan pelajaran kepada orang-orang yang membuat dia terpuruk. Aku akan membuktikan diriku kepada dunia dan akan kubuat orang-orang yang menyakitiku hancur lebur hingga kata menyesal sudah tidak berarti lagi."Terima kasih," ucapkan sambil menerima ponselku dari tangan lelaki bernama Hendra itu. Ketika kulit kami bersentuhan lelaki itu nampak tertegun aku tersenyum sementara dia yang gugup hanya menggelengkan kepala sambil mengusap hidungnya dengan canggung."Bersikaplah seperti biasa, karena dengan gugup demikian anda terlihat menggemaskan.""Sungguhkah?" "Iya," jawabku sambil menyentuh bahunya, lelaki itu mena
Entah siapa yang akan kutemui lebih dahulu tapi ini benar-benar menarik.Seperti yang kuharapkan, aku berhasil membuat kesan baik pada sesi perkenalan dan berhasil membuat komunikasi sedemikian rupa hingga seseorang tertarik untuk melakukan pertemuan kedua. Tak kusangka, mereka tertarik berbisnis denganku, ada yang ingin dibuatkan sejumlah pakaian untuk anggota keluarganya, ada yang mau aku bekerja untuknya, ada juga yang ingin memberiku bahan baku kain dengan harga sedikit murah. Selain itu, ada orang-orang yang akan kudekati untuk kuperalat membalaskan dendamku pada Sofia. Ini akan jadi balas dendam epic, karena di hari Sofia, tante dan ibunya tahu, maka keluarga itu akan hancur, tiga orang lelaki dari keluarga yang sombong mengejar satu wanita dan itupun adalah jandanya suami Sofia. Hahaha, aku akan merasa menang dan berada di puncak seluruh pencapaianku jika itu benar benar terjadi.Kuputuskan untuk terlebih dahulu menemui Ayah Sofia. Aku tidak akan buang-buang waktu untuk m
Bagaimana pun ...meski ayah sofia memberiku miliaran rupiah, aku tidak akan pernah memaafkan anaknya. Meski nantinya, aku dibutakan oleh persona lelaki itu, tapi aku tidak akan pernah melenceng dari rencana awalku bahwa aku akan menghancurkan kehidupan Nabil dan anak mereka. Bolehlah sekarang Nabil dan Sophia merasa tenang karena aku tidak mengganggu mereka lagi , tapi perlahan-lahan aku akan menghancurkan kehidupan mereka seperti rayap yang memakan kayu dari dalam. Perlahan semuanya rapuh lalu tumbang begitu saja. Bukan cuma itu ...aku yakin kalau Nabil akan terkejut dengan perubahanku kemudian pasti akan mengejar diri ini lagi.Yang namanya laki-laki, tidak akan semudah itu lepas dari kenangan tentang istri pertama yang sudah membersamai mereka, terlebih jika pelayanan dan service istri kedua tidak benar, maka standar mereka akan kembali kepada pelayanan istri pertama. Jika Nabil sedang berada di posisi stres dan tertekan maka penyesalan itu akan datang dan kemudian ia akan berusah
Sewaktu om richard keluar dari kamar mandi aku telah siap dengan membuka jaketku, kubaringkan diriku dengan posisi miring lalu memberinya isyarat dengan ujung jari untuk mendekatiku.Pria yang memberingas seperti kambing lapar itu nyaris menjatuhkan air liurnya saat menatap leher jenjangku, ia segera mendekat dan menghamburkan dirinya ke atas tempat tidur hingga ranjang itu bergetar bukan main."Aku sudah terpesona dari pertama melihatmu, sayang aku harus menahan diri karena secara tidak langsung, kau adalah kerabatnya Sofia," ucapnya sambil mencium pipiku."Tahan dulu, jangan buru-buru agar sesi percintaan kita bisa berlangsung lebih lama," ucapku sambil menempelkan bibir di telinganya, lelaki itu semakin tidak kuasa mengendalikan diri."Bagaimana kalau kita minum-minum dulu.'"Apa kau bisa minum wine?""Tentu, aku mencobanya sebelum menikah jadi aku familiar dengan rasanya.""Tak kusangka, dibalik dirimu yang tertutup kau punya sisi liar dan sesuatu yang menakjubkan, aku benar-bena
"Iklima, tunggu!" Lelaki itu berusaha menahanku tapi aku tidak memperdulikannya, segera aku dan Rihanna meninggalkan rumah keluarga Sofia kemudian meluncur pulang."Aku benar-benar puas melihat apa yang terjadi," ucap Rihanna saat kami berboncengan dan berhenti di lampu merah."Aku juga, Sofia pantas mendapatkan kesedihan itu atas musibah yang ia berikan padaku.""Sekarang apa Mbak sudah bisa bernapas lega?""Iya, aku lega sekali, tapi aku belum puas.""Apalagi yang Mbak rencanakan?""Belum ada," balasku.*Keesokan hari,Setelah usai dengan aktivitas pagi dan membersihkan rumah, aku kemudian mandi, berdandan rapi lalu mengantar anak-anakku ke sekolah, rencananya aku akan langsung ke butik Setelah dari sekolah Arumi dan Novia."Mbak sekarang jauh lebih cantik, penampilan Mbak sangat elegan seperti seorang wanita bangsawan. Dulu hanya pakai baju panjang dan penutup kepala saja, sekarang Mbak lebih trendi memakai celana panjang, blazer dan tas bagus itu. Mbak seperti seorang pekerja k
"Kau!"Hendra hanya menyerigai saat melihat Nabil datang, lelaki itu melepaskan tangannya dengan santai dari tanganku."Apa kau tidak bekerja, Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Nabil pada Hendra."Apa kalian saling kenal.""Apa kau lupa kalau kita mengenalnya!" tanya Mas nabil dengan raut wajah merah karena murka, dia tidak mampu menyembunyikan kecemburuannya, semua perasaaannya terlihat dengan jelas."Apakah kau tidak bekerja.""Aku kebetulan lewat sini dan mampir di sini," jawab Hendra, sambil menyilangkan tangannya."Apa yang kau lakukan di sini? Ini kan butik pakaian wanita dan anak-anak?""Aku berencana memesan pakaian untuk keluargaku, apa itu masalah?" ucap Hendra.Sepertinya Mas Nabil tidak akan berani bicara berlebihan kepada Hendra karena secara teknis keluarga Hendra adalah atasan keluarga Mas Nabil. Mereka lebih kaya dan berpengaruh jadi tidak akan punya kuasa untuk lebih banyak ikut campur."Kau sendiri apa yang kau lakukan, bukannya kau menyiapkan persiapan acara unt