Accueil / Romansa / Di Antara Dua Pilihan / Bab 12. Kamu Sangat Egois!

Share

Bab 12. Kamu Sangat Egois!

last update Dernière mise à jour: 2025-12-10 20:58:09

Bibir Langit bergetar, hendak bergumam, tetapi ia menelan kalimatnya kembali karena ini bukan waktu yang tepat. Jadi yang dilakukannya hanya mengusap punggung tangan Dhara dengan ibu jarinya, menyampaikan perasaannya tanpa kata.

Dhara berkata lebih lantang, berbeda dengan sebelumnya yang hanya bisikan, “Kita di sini udah dari tadi, mungkin Mama kamu cari.” Ia segera beringsut dari duduknya, tetapi semua yang ia lakukan hanya pengalihan supaya Langit tidak semakin tenggelam pada cinta tak berbalas.

Rambut panjang yang menutup punggung Dhara menari mengikuti angin, tetapi auranya sangat dingin dalam mata Langit. Namun, ia tetap tersenyum ikhlas bersama harapan yang tak pernah pudar.

Langit siang ini sangat indah, burung-burung berkicau, menari di atas awan, tetapi perasaan tidak tenang terus merasuki Dhara sejak awal duduk di jok mobil.

Keenan kemana? Kok tidak kasih kabar?

Tidak ada notifikasi apapun dari Keenan setelah kemarin mengantar Dhara ke kantor. Laki-laki itu seolah lenyap dit
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Di Antara Dua Pilihan   Bab 23. Firs kiss Dhara dan Langit

    Motor gede milik Langit berhenti di depan wisata air mancur, tetapi lampu-lampu indah hanya menyala di malam hari. Ia menggaruk kepala tidak gatal seiring berkata konyol bersama kekeh, “Padahal masih banyak tempat bagus.”Berbeda dari sebelumnya, Dhara sudah terlihat lebih baik. “Ini juga bagus.” Ekspresinya diwarnai senyuman walau singkat.Rasa syukur diucap Langit di dalam hatinya karena setidaknya Dhara mulai berusaha kuat menghadapi kisah cintanya dengan Keenan. “Emang di sini ada apa?” Ia berjalan santai di samping si gadis. Tidak ada berpegangan tangan, tetapi dengan sengaja Dhara memegangi ujung kemejanya.“Tidak tahu. Ingin saja berhenti di sini.” Bahunya menggendik seiring menikmati semilir angin dan udara sejuk berkat kolam air mancur di sekeliling mereka.“Ada lapak jus.” Tunjuk Langit. “Mau pesan?”Ajakannya dijawab anggukan dan senyuman Dhara. Senyum yang indah, tetapi sayangnya dipenuhi beban. Langit tidak menyukai garis bibir seperti itu karena cintanya harus bahagia.J

  • Di Antara Dua Pilihan   Bab 23. Firs kiss Dhara dan Langit

    Motor gede milik Langit berhenti di depan wisata air mancur, tetapi lampu-lampu indah hanya menyala di malam hari. Ia menggaruk kepala tidak gatal seiring berkata konyol bersama kekeh, “Padahal masih banyak tempat bagus.”Berbeda dari sebelumnya, Dhara sudah terlihat lebih baik. “Ini juga bagus.” Ekspresinya diwarnai senyuman walau singkat.Rasa syukur diucap Langit di dalam hatinya karena setidaknya Dhara mulai berusaha kuat menghadapi kisah cintanya dengan Keenan. “Emang di sini ada apa?” Ia berjalan santai di samping si gadis. Tidak ada berpegangan tangan, tetapi dengan sengaja Dhara memegangi ujung kemejanya.“Tidak tahu. Ingin saja berhenti di sini.” Bahunya menggendik seiring menikmati semilir angin dan udara sejuk berkat kolam air mancur di sekeliling mereka.“Ada lapak jus.” Tunjuk Langit. “Mau pesan?”Ajakannya dijawab anggukan dan senyuman Dhara. Senyum yang indah, tetapi sayangnya dipenuhi beban. Langit tidak menyukai garis bibir seperti itu karena cintanya harus bahagia.J

  • Di Antara Dua Pilihan   Bab 22. Hubungan yang Kandas

    Malam ini hujan turun dengan deras. Di sebuah bar kecil yang sepi, Langit duduk menatap gelasnya ketika kursi di sebelahnya ditarik. Tanpa menoleh, ia sudah tahu siapa yang datang.Keenan Wijaya duduk di sana, ia terlihat jauh dari sosok pewaris, justru tampak seperti brandalan mahal karena aura elegannya sangat kental.Langit berkata dingin, “Tidak usah berbelit-belit.”Kepalan tangan Keenan lebih kuat dari sebelumnya, saat menghadapi Anggara. Suaranya dipenuhi perasaan keberatan. “Ada hal yang tidak bisa saya lakukan, tapi kamu bisa.”Langit tersenyum sinis. “Tidak usah berteka-teki.” Dia menegak minuman dalam gelas kecil. Itu minuman beralkohol rendah.“Ini tentang Dhara.” Tatapan Keenan sangat tajam, dipenuhi aura permusuhan.“Kenapa tidak urus sendiri!” Suara dingin Langit sangat mendominasi.“Jujur saja, sebenarnya saya tidak mau melibatkan kamu, laki-laki yang selalu mencintainya, tapi tidak pernah dibalas.” Senyuman mengejek itu sangat sarkasme.Langit mendengus. “Cuma buang-b

  • Di Antara Dua Pilihan   Bab 21. Permusuhan Keluarga Superior

    Suasana di ruang kerja pribadi Anggara Wijaya berubah mencekam. Ruangan yang biasanya tenang itu kini dipenuhi aura permusuhan yang pekat. Dia atas meja jati yang kokoh, tersebar beberapa dokumen, lengkap dengan foto-foto dari surat kabar beberapa tahun ke belakang.Anggara berdiri di balik mejanya, menatap Keenan dengan sorot mata yang seolah bisa menembus tulang rusuk. Keenan berdiri di depan meja, wajahnya pucat, tetapi rahangnya mengeras, mencoba mempertahankan sisa-sisa pendiriannya.Anggara berkata dengan suara rendah, bergetar karena amarah yang ditahan, “Kamu pikir Papa melarangmu hanya masalah kasta, kamu pikir Papa sepicik itu, Keenan? Papa adalah seorang pebisnis yang dapat melihat resiko sebelum melihat keuntungan. Dan Dhara ... Dhara akan menjadi resiko terbesar dalam hidup kamu.”“Papa cuma cari-cari alasan! Apa hubungannya cinta kami dengan audit perusahaan atau strategi ekspansi? Dhara tidak bersalah atas apapun!”Map cokelat dilemparkan ke depan Keenan. “Bukalah. Itu

  • Di Antara Dua Pilihan   Bab 20. Gadis Polos itu Pengamat Ulung!

    Wajahnya memang bagaikan kertas kosong yang harus diisi dengan hal-hal baik, ia juga tampak lemah karena penyakitnya, lalu ia bagaikan gadis yang tidak bisa melakukan apapun, apalagi hal-hal berat seperti kasusnya sekarang yang harus berurusan dengan keluarga superior.Namun, siapa sangka jika Dhara mengetahui banyak hal tentang orang-orang di sekitarnya. Dimulai dari kasus ayahnya di masalalu, kemudian silsilah keluarga Keenan.Saat itu ia memang masih bodoh, tetapi Dhara tidak diam. Ia mencari tahu dengan caranya sendiri hingga akhirnya mengetahui berita tentang Amir Dirgantara-seorang kriminal kelas berat. Namun, hingga hari ini ia masih belum menemukan jejak ibunya dan alasan kepergiannya walau prasangkanya selalu mengarah pada kemungkinan alasan kepergian ibunya disebabkan kasus ayahnya.Begitupun dengan silsilah Keenan, ia mencari tahu sejak hari pertama mereka resmi berpacaran. Pertama, ia menemukan Asyifa di hatinya. Kemudian dalam jangka waktu cukup lama menemukan Anggara Wij

  • Di Antara Dua Pilihan   Bab 19. Keluarga Superior!

    Seolah dihantam batu, kepala Anggara seolah pecah. Namun, ia berhasil menguasai dirinya dari amarah yang meledak. “Kamu pikir Papa salah menilai Amir? Heuh!”Keenan menatap ayahnya, santun, tetapi menusuk. “Mungkin ada kesalahan. Ada beberapa hal janggal yang Keenan temukan. Di ....” Ia menjeda karena yang dilakukannya memang hal kriminal. “Di laporan yang Papa simpan.”Kedua mata elang Anggara menyipit, mengiris. “Kamu menyusup ke brankas?”Lelaki berstelan santai dengan celana jeans robek di bagian lutut kembali menunduk. “Maaf. Keenan cuma mau cari tahu dan mendapat jawaban dari pandangan Keenan pribadi.”Anggara berdecak kecil, ia tidak pernah semarah ini pada putra semata wayangnya. Keenan dikenal sebagai anak nakal, status jeleknya itu menyebar di kalangan konglomerat maka dari itu ia tidak pernah membawa putranya ke rapat mana pun, karena Keenan bukan anak yang patut dibanggakan pada rekan-rekannya.Namun walaupun begitu, Anggara tidak mempermasalahkan kenakalan Keenan. Mabuk,

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status