Share

Bab 12

"Ah, coba kau tanya, Bos. Perawannya musti cantik apa nggak? Jelek mau gak dia?" tanya anak buahnya yangn lain lagi.

Deggg.

Aku terkejut mendengar perkataan itu, tiba-tiba tanganku bergetar. Aku memeluk kaki ketakutan, kalau gelisah seperti ini aku alan lebih nyaman jika aku akan memilin-milin bajuku hingga kuwel-kuwel.

"Iya, kutanya dulu ... halo toke Pardi, numpang tanya, perawan yang toke cari apakah wajahnya musti harus cantik? Ooo ... iyo, iyo." 

"Bagaimana, Bos?"

"Gak perlu cantik, yang penting lobangnya masih orisinil," kata Samadin

"Nah ... kalau yang gitu, ada nih anak perawan Makcik Nur," kata salah satu anak buah Samadin.

"Apa?" Pekik Mamak membuatku kaget jantungan ...

"Oiya ... Benar itu," kata Samadin dengan suara dinginnya.

"Maksud kalian apa? Mau menjadikan anakku itu pelacur?" tanya Mamak gugup.

"Kalau mau, nanti kubagi duitnya lima juta, Wak Nur juga bebas berjualan di sini, saya bebasin pajak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status