Share

Bab 52

Sejak malam itu aku memang tidak pernah lagi berkomunikasi dengan tuan Hasan, karena ternyata siangnya dia harus melapor ke kantor gubernur dan pulang sangat larut, aku juga kembali tidur di paviliun.

Pagi-pagi sekali mereka pergi ke Jakarta diantar oleh pak Seno sampai bandara, aku hanya menyaksikan kepergian mereka dari balkon lantai atas, karena aku tengah membersihkan ruangan itu.

Sebelum masuk mobil, kulihat tuan Hasan celingukan seperti mencari sesuatu, hingga ketika matanya mendongak ke atas, aku tak bisa mengelak dari tatapannya. Lama tatapan kami bertaut dari jauh, jika aku tidak menyadari statusku dan dia, mungkin aku akan menduga jika dia keberatan meninggalkan aku.

"Abang! Cepat nanti kita ketinggalan pesawat!"

Hingga panggilan keras Ayuni menyadarkannya dan menaiki mobil, namun kaca jendelanya tetap dibuka, tatapannya masih mengarah padaku. Tanpa sadar aku melambaikan tangan padanya, hingga dia membalas melambaikan tangan dan tersenyum penuh misteri.

Sebelum libur berakh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
hati aina sudah dicuri pak hasan tiada ruang untukmu dimas
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status