Share

Bab 62

Aku berangkat ke kantor dengan mengendarai sepeda motor, terasa sekali energik lebih efesien, sampai kantor masih wangi tidak keringatan lagi, dan waktunya juga lebih singkat, sehingga masih ada waktu berleha-leha di kantor. Amran dan Wandi merasa surprise melihatku mengendarai motor.

"Motor siapa, Ai? Bagus banget," ujar Amran

"Kau bisa mengendarai motor, Ai?" seru Wandi

"He ... He ... He..., Aku baru belajar kemarin diajari Fendi," jawabku sambil cengengesan.

"Itu motor Fendi?" Amran yang belum kujawab pertanyaannya langsung tidak sabaran.

"Bukan, motor abangku."

"Wah, ternyata abangmu cukup kaya juga ya? Memangnya motornya tidak dipakai abangmu?" tanya Wendi sambil mengelus motor itu.

"Abangku sedang pergi, selagi motornya nganggur akan terus kubawa," jawabku.

Teman kantorku memang tidak tahu hubunganku dengan bang Syarif, mereka tidak tinggal di komplek ini, Wandi berulang dari desa sebelah mengendarai motor bebek, sementara Amran dan Ayu tinggal di kecamatan, karena kant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Arifrahman Muhamma
pak Suyono iri ya,,Sono cari pacar juga daripada nyinyir
goodnovel comment avatar
Trial48801072
bener nai, sobek2 aja mulutnya, ngeselin banget ni orang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status