Share

Aku Benci Bagas

“Di rumah sakit mana?” raut wajah khawatir terukir di sana.

“Bina Medika Dre,” lirihku, belum juga raga ini mampu untuk berjalan dengan tegap, di tambah lagi kabar duka ini, benar-benar melengkapi derita yang melanda hariku.

“Oke gue ke sana sekarang.” Mengabaikan diriku yang masih terbaring di ranjang, lelaki itu mengambil langkah lebar menuju daun pintu.

“Aku ikut, Dre.” Dia menengok, menghentikan langkahnya, masih dapat kudengar dia berdecak kesal, lalu menatap tajam netraku yang mulai memanas. Aku jelas tak mungkin hanya berdiam diri menunggu kabar darinya.

“Pikirin kesehatan lo dulu!”

“Aku ga bisa nunggu di sini Dre, sedang anak-anakku sedang bertaruh nyawa di sana, bawa aku! Sekali ini saja tolong aku.”

“Ga usah nangis!” dia malah membentakku, membuatku tersentak. Susah payah membujuknya untuk membawaku bersama hingga akhirnya dia luluh melihat keadaanku yang begitu menyedihkan, mungkin.

Diselingkuhi, diceraikan, lalu ditinggalkan anak-anak. Kelak dengan apa lagi Tuhan mengujiku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status