Share

Bab 45

Ekspresi Rudy terlihat membeku. "Ini ... ini pasti ada kesalahpahaman. Aku sudah menegurnya. Dia, dia mau meminta maaf kepadamu."

"Tidak perlu." Peter melambaikan tangannya. "Aku tidak membutuhkan permintaan maaf."

"Ah, begitu. Hmm, baiklah, aku akan mengantarmu turun." Rudy berusaha untuk membujuk Peter.

Peter mengangguk sambil memandang ke arah meja perawat. Dia melihat beberapa perawat yang berdiri sambil tersenyum ramah. Selain beberapa perawat yang tersenyum ramah, hanya Citra sendiri yang meringkuk di sudut dan menangis tersedu-sedu.

Citra tidak tahu karma apa yang sedang menimpanya. Kenapa dia begitu bodoh sampai menyinggung orang sepenting Peter?

Peter hanya mendengus dingin, lalu pergi dan masuk ke dalam lift. Rudy sangat sigap, dia bergegas mengikuti dari belakang.

Sesampainya di dalam lift, Rudy baru menghela napas lega. "Siapa orang yang kamu temui tadi? Aku tidak pernah mendengar kamu membahasnya?"

"Dia?" Peter bertanya kembali.

"Iya, pemuda yang bernama Nicholas itu," bis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status