Share

Satu tembakan

Aвтор: Jenang gula
last update Последнее обновление: 2024-12-18 23:31:42

Ke tiga orang itu, yang sudah mempersiapkan balok kayu, langsung mengejar Erica, perintah yang didapat hanya melukai dan membuat cacat tanpa menghilangkan nyawa.

Erica terus berlari, meski orang-orang itu menyebut nama Jaxx yang sulit untuk dipercaya, tak mungkin dia diam dan mengharap keajaiban tanpa melawan. Namun, tahu tak memiliki apa pun, Erica hanya berlari sekuat tenaga dan berharap tak sampai tertangkap. “Akh!” Erica terjatuh setelah tersandung balok kayu. Ada lorong gelap di sana, Erica bersembunyi, sambil membawa balok kayu yang menyandungnya tadi.

“Di mana dia?!”

“Tadi lari ke sini, Bos.”

“Kamu ke sana! Kamu ke sana!”

Setelah langkah lari tak terdengar lagi, Erica ke luar dari tempat persembunyian, satu belokan lagi sampai di studio, dia bisa bersembunyi untuk sementara waktu sampai Jaxx menjelaskan apa yang terjadi.

“Kau pikir bisa membodohiku?”

Erica tak menyangka kalau satu di antara tiga masih dekat dengan lorong tempatnya bersembunyi, “Jangan mendekat!”

Terkekeh, “Ini
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Заблокированная глава

Related chapter

  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Tinggal bersamaku

    Jaxx yang menuju studio Erica, mengerutkan kening karena ada dua orang terkapar di jalan, kekhawatirannya semakin meruncing karena dua orang itu juga babak belur. Dia pun berlari, tak peduli dengan gerimis yang turun semakin deras, dia harus segera menemukan Erica. “Berani sekali kau, Wanita sialan!” Erica yang tadi berjalan dengan terseok, menoleh, menggeleng karena sepertinya dia tak bisa selamat, “Aku sudah bilang padamu, aku tidak punya apa pun untuk kuberikan padamu, kenapa kalian terus mengejarku?” “Tanyakan saja ke Mr. Jaxx, tetapi sepertinya kamu tidak bisa melakukannya, aku akan menghukummu setelah menyakiti teman-temanku.” Mengeluarkan pistol dan menodongkannya ke Erica, “Aku akan membuatmu cacat seumur hidup!” Melihat seorang pria menodongkan pistol ke Erica, Jaxx juga mengambil pistol yang selalu disembunyikan di balik jas, dan menarik pelatuk secepat mungkin agar pria gila itu tak sampai menyakiti Erica. Dor! “Aaaakkhhh!” Erica menutupi wajah saat tembakan itu terde

    Последнее обновление : 2024-12-20
  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Kau yang datang

    ‘Meski aku pernah menunggumu lama, aku tahu kamu akhirnya datang dan menjemputku, aku tahu kamu pasti akan melakukannya, Jaxx.’ Mengingat kata-kata itu, Jaxx meneguk minuman yang dipegangnya, “Senyuman itu seperti pernah kulihat di suatu tempat, tetapi di mana?” Jaxx meneguk lagi, “Apa ada yang kulewatkan darinya?” Bill masuk kamar Jaxx, “Mr. Jaxx, Hans menemui Mr. Scott lagi hari ini.” Jaxx meletakkan gelas yang dipegang dan ke luar kamar, “Aku ingin menemui Rose.” Bill terkejut mendengar rencana Jaxx, tetapi dia tak bisa melarang, hanya bisa mengantarkan langsung. Sebagai pengikut setia, tak ada keraguan meski tetap memikirkan keselamatan Jaxx sepenuhnya, “Saya akan masuk bersama Anda.” Jaxx terus melangkah, beberapa orang menatap tajam meski memberi jalan, dan pelayan langsung menyambut untuk mengantarnya langsung menemui Rose. Tersenyum, “Aku tahu kamu pasti datang. Bagaimana perjalananmu tadi? Rumah baruku tidak menyulitkanmu, kan?” Rose menjentikkan jari agar pelayan menja

    Последнее обновление : 2025-01-01
  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Membuatku marah

    Pertemuan barusan membuat Bill kawatir, pasalnya setelah bertemu dengan Rose, Jaxx lebih banyak diam, bahkan dengan adanya Erica di rumah, seolah tak terlihat oleh Jaxx.“Bill, apa Jaxx di rumah?” Erica mendekat dengan kursi rodanya.“Ya, Mr. Jaxx berenang, apa kamu ingin kuantar?”“Tolong, kalau tidak merepotkanmu.” Erica membiarkan Bill mendorong kursi rodanya, “Terima kasih, Bill.” Erica tersenyum sambil memperhatikan Jaxx di kolam renang, saat pria yang selalu menarik perhatiannya itu naik, Erica turun dari kursi rodanya perlahan-lahan agar kakinya tak terasa sakit.“Dokter menyuruhmu istirahat total, kan?” Jaxx mendekat, menggendong Erica, dan memangkunya sambil mengeringkan tubuh dengan handuk.“Kau membuatku basah, Jaxx.” Erica merasa sedang duduk di atas bongkahan es.Jaxx tersenyum, “Oiya? Boleh kulihat di sisi mana yang basah?” Meletakkan handuk dan berniat memagut bibir itu, tetapi Erica malah menjauh dan membuatnya semakin terbahak.“Aku tidak menemukanmu tadi saat makan s

    Последнее обновление : 2025-01-02
  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Dosis tinggi

    “Jaxx!” Hans langsung mengacungkan pistol membuat semua pengunjung berlarian ke luar.Bukannya takut, Jaxx malah terkekeh sambil berjalan mendekat, “Aku berencana mencarimu setelah ini dan kau malah datang sendiri untuk mencari masalah, apa tanganmu yang lemas itu sudah bisa menembak sekarang?”Tangan Hans yang bergetar, dia pun memegang pistol dengan dua tangan agar getarannya hilang, “Kalau madam Rose tak melindungimu, mungkin kau sudah mati sejak dulu.” Hans sering bersitegang dengan Jaxx, pendapatnya selalu berseberangan, dan kini Erica seolah menambah semua semakin rumit. Hans tahu, kemampuannya tak sebaik Jaxx, tetapi dia juga punya bakat yang harusnya diakui juga oleh Rose mau pun Scott.Bill yang juga mengacungkan senjata ke Hans, membuat udara di sekitar memanas karena semua orang saling mengacungkan senjata sekarang.Jaxx tertawa, “Aku tidak akan menyesal mati di tanganmu, hanya saja, apa benar peluru itu akan menancap di dadaku? Seingatku tembakanmu tak pernah tepat sasaran

    Последнее обновление : 2025-01-04
  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Obat mujarab

    Erica berjalan cepat untuk membuka pintu studio, “Ya?” Heran karena Jessie datang ke studionya, “Jessie, apa kabar?” Memeluk begitu saja. Jessie langsung mendorong Erica menjauh, “Hans mencarimu, aku tidak tahu kalau akan berakhir seperti ini, aku hanya bilang kalau kau tinggal dengan Jaxx agar dia tidak kawatir, tetapi malah berakhir fatal.” Erica mengerutkan kening, “Jaxx baik, ada apa memangnya? Aku memang belum bertemu dengannya hari ini, tetapi dia baik-baik saja.” Jessie menggeleng, “Hans menembak Jaxx di Aganta. Semua orang membicarakannya dan itu membuatku langsung ke sini setelah menutup kedai. Aku-" Jessie mengikuti Erica yang masuk dengan kaki pincang, “Kau mau ke mana dengan kaki seperti itu?” Erica mengambil tas yang tadi digeletakkan, “Aku akan ke rumah sakit. Aku tidak bisa diam saja di sini saat Jaxx seperti itu. Aku harus menemuinya, terima kasih karena sudah memberi tahuku, Jessie.” “Bagaimana dengan kakimu?” Jessie masih saja mengekor. Bahkan setelah ke luar st

    Последнее обновление : 2025-01-05
  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Ada apa di kampus?

    “Bagaimana kata dokter, Jaxx?” Erica menyuapi Jaxx dengan bubur. Meski bisa makan nasi, Erica pikir bubur lebih sehat dan mudah dicerna, jadi Erica menyuruh Bill membeli itu tadi. “Sebenarnya malam ini sudah bisa pulang kalau kau mau merawatku.” Jaxx tersenyum menggoda ke Erica. “Tentu saja aku akan merawatmu, Jaxx.” “Kalau begitu Bill akan mengurusnya. Aku juga sudah bosan di sini. Tidak ada tempat ternyaman selain di rumah.” Jaxx menyuruh Bill mengurus administrasi sedangkan dirinya menghabiskan bubur yang disuapkan Erica. Di tempat lain ... ‘Bug! Bug! Bug!’ Tersenyum dan melempar stik golfnya. Hans yang terkapar di depannya meski masih bernapas, Rose mendongakkan wajah itu, “Sudah kukatakan padamu kalau Jaxx adalah milikku dan kau berani menembak lengannya?” Hans tersenyum, “Anda bahkan lebih mempercayai Jaxx dari pada aku yang sudah kenal lebih lama dan bergabung di sini lebih dulu?” ‘Plak!’ Rose menampar Hans sampai wajahnya kembali mencium tanah, “Kau mau mati hari ini?”

    Последнее обновление : 2025-01-06
  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Peliharaan

    Eva mengajak Erica makan bersamanya, “Kalau dilihat, jalanmu lebih pelan dari biasanya, apa kamu sedang sakit, Er?” Erica tersenyum, “Aku terjatuh di tangga, Eva. Hanya luka ringan, sebentar lagi juga sembuh, bagaimana dengan tugas akhirmu? Aku sangat lama tidak ke kampus.” Eva terkekeh, “Ya, aku sampai merindukanmu meski kita tidak terlalu akrab. Bobi akan mengadakan pesta minggu depan, apa kamu bisa datang? Aku akan menjemputmu.” Erica menoleh ke Bobi, “Hm ....” “Aku juga mengundangmu kok, hanya belum bilang saja, Eva sudah nyerocos dari tadi. Datang, ya?” Bobi tersenyum semanis mungkin untuk meyakinkan Erica. “Aku akan mengusahakannya, pekerjaanku cukup banyak, tetapi aku tidak akan mengecewakanmu.” Erica harus membangun banyak relasi karena sebentar lagi lulus, dia harus menggapai impiannya, tidak mungkin terus menumpang di rumah Jaxx meski dia sangat menyukai hal itu. Bobi mengangguk, “Aku menunggumu, Erica. Aku akan senang jika kamu benar-benar datang.” Erica menoleh ke j

    Последнее обновление : 2025-01-07
  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Membidik target

    Jaxx langsung diarahkan ke lokasi. Melihat beberapa kotak digali agar terlihat semua, Jaxx turun begitu saja, dan memeriksa satu yang paling dekat dengannya. Melihat apa yang ada di dalam, Jaxx tertawa, “Aku menemukannya.” Menoleh ke Bill, “Siapkan tempat yang kita bicarakan kemarin, bawa semuanya ke sana, dan perketat penjagaan."Bill mengangguk dan pergi untuk menyiapkan perintah Jaxx.Abi mendekat, “Saya akan menyiapkan truk untuk mengangkutnya.”Jaxx yang masih tertawa, berbalik menghadap Abi, “Lakukan yang terbaik, jangan lupa menghitungnya, aku akan mengawasi dari atas.” Dia sedang berbahagia. Sepertinya sebentar lagi Scott akan memberikan posisi yang dia inginkan setelah penemuan ini dan dengan itu dia tak perlu lagi bekerja keras karena kedamaian pasti sudah teratasi oleh posisi yang diincarnya itu.Abi turun, mencatat semua penemuan agar tak sampai ada yang tertinggal, dan memerintah anak buah Jaxx yang lain agar menyiapkan truk karena Bill sudah bilang kalau tempat penyimpan

    Последнее обновление : 2025-01-08

Latest chapter

  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Siapa yang kamu sukai?

    ‘Brak!’ Johan kaget bukan main saat pintu ruang kerjanya dibuka paksa dari luar dan setelah orang itu mengutarakan tujuan, dia lebih terkejut lagi, “Apa?!” “Kalau kau tidak menjualnya aku bisa menghancurkannya sekarang.” “Ti-tidak, bukan begitu, ak-aku akan mengurus surat-suratnya dengan cepat.” Johan membuka laptop dan mengurus surat-surat yang diperlukan. Jaxx ... menekan rokok di asbak saat dokter pribadinya datang. Membuka kancing kemeja dan melepas juga sebelum dokter itu duduk di sampingnya. Berdecap, “Aku sudah menyuruhmu mengurangi rokok, kan? Apa kamu mau cepat mati?” Jaxx tertawa, “Seperti yang kamu katakan, bahkan terkadang aku tidak tahu apa tujuanku hidup di dunia ini. Semua seolah berjalan bukan tentangku dan aku pun tidak tahu apa yang kucari.” “Itulah kenapa kau harus mencari pendamping. Wanita yang sesuai dengan seleramu dan bisa menerimamu apa adanya.” Jaxx tertawa lagi, “Omong kosong.” Dokter itu mulai mendekat dan memeriksa luka Jaxx, “Jangan terlalu keras

  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Tiga hati

    Hans tidak mengerti dengan jawaban itu. “Pulanglah malam ini dan kamu akan menemukanku di sini.” Erica bangun, mencium bibir Hans singkat dan berlalu ke kamar mandi. Hans hanya mencebikkan bibir, tetap meninggalkan ponsel itu di nakas, dan berangkat ke rumah Rose. Di sana, hampir semua orang menyambut kedatangannya, “Selamat pagi, Madam.” Rose tersenyum sambil meletakkan teh, dia baru saja selesai sarapan, “Sepertinya kamu baru menang lotre, Hans. Apa aku benar?” Hans terkekeh, “Apa tugasku hari ini, Madam?” “Aku ingin kamu ke tempat kontruksi, apakah pembangunan di sana masih berjalan? Markas besar sangat sulit dikuasai, aku kawatir Scott benar-benar menyabotaseku. Apa kamu sudah menemukan harta karun kita di Aganta? Johan cukup sulit diajak kerja sama. Tanganku sampai gatal.” “Tentang Johan, aku tetap tidak bisa mengambil tindakan apa pun karena banyak orang yang terlibat dengan Aganta, sepertinya Mr.Scott sengaja melakukan semua ini agar Johan tidak melepas Aganta. Aku akan b

  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Bermalam dengan Hans

    Hans mengulurkan garpu yang membawa daging steak di dalamnya, “Sepertinya punyaku lebih enak.” Erica tersenyum dan membuka mulut, setelah mengunyah, dia tersenyum lebih lebar, “Ini rasanya sama, Hans.” “Oiya? Bagaimana mungkin?” Hans bahkan mengerutkan kening karena tidak bisa mempercayainya. Erica menyuapi Hans dan menunggu respons dari Hans. “Punyamu ternyata lebih enak. Apa aku boleh minta sesuap lagi?” Hans membuka mulut. Erica tertawa, meski begitu dia tetap menyuapi Hans, dan keduanya tertawa bersama. Setelah makan, keduanya membereskan bersama, dan ke kamar untuk menonton TV, komedi, itu adalah pilihan terbaik. “Aku mungkin tidak bisa mengantar atau menjemputmu, tetapi tempat ini sangat dekat dengan Aganta, dan berjalan kaki akan membuatmu lebih kreatif. Aku pernah dengar ada yang mengatakan itu.” Erica tertawa lebih keras, “Apa karena sering jalan kaki aku jadi diterima oleh Aganta?” “Sepertinya begitu.” “Oiya? Apakah benar?” Erica mendekat dan menggelitiki Hans. “Ha

  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Awal permainan

    Erica menoleh saat pintu ruangannya terbuka, melihat Hans di sana, dia tersenyum, “Apa aku ke sini untuk menjemputku?” Hans mendekat dan berdiri di belakang Erica untuk memperhatikan lukisan itu lebih dekat, “Aku kebetulan ke sini dan Johan bilang ini ruanganmu, jadi aku memeriksanya.” Erica terkekeh, “Aku bisa menyelesaikan ini besok.” Menghabiskan cat yang tinggal sedikit dan mencuci semua peralatan tempurnya. “Hans, bagaimana kalau kita mampir ke tempat Jessie? Aku tiba-tiba merindukannya.” Hans mengangguk. Dia tidak menyangka kalau lukisan Erica sebagus ini. Pantas saja galeri ternama seperti Aganta langsung mengajak Erica bekerja sama. “Ayo!” Erica sudah siap dengan tasnya. Hans menoleh, melihat Erica sudah melepas celemek dan menampilkan leher indah berkalung darinya, senyumnya seolah tanpa beban untuk menggandeng Erica ke mobil. “Hans, di mana kamu menyuruh anak buahmu pergi?” Erica jadi penasaran karena tak menemukan seorang pun. “Aku mendapatkan cuti tiga hari dan itu

  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Penawaran dari Rose

    Rose mencondongkan tubuh lebih mendekat ke Erica, “Apakah orang sepertiku mau membohongi orang sepertimu?” Erica menunduk setelah sadar kalau dia baru saja bersikap lancang, “Ini adalah debut pertamaku, meski aku janji akan menjauhi Jaxx, aku tetap tidak bisa pergi dari Aganta. Aku akan tetap bekerja di sana sampai Aganta sendiri yang membuangku. Kuharap Anda cukup memahami saya.” Berdiri, membungkuk hormat, dan berbalik untuk pergi. “Pastikan saja kau tidak menemui Jaxx lagi dan aku akan melepaskannya.” Menyeringai, Rose yakin Erica sangat paham dengan permintaannya. Jaxx ... mengerutkan kening saat Erica baru saja masuk ruang rawatnya, “Dari mana? Kau pergi cukup lama.” Erica tersenyum sambil mendekat, setelah Bill pergi, dia duduk di tepi ranjang, dan memeluk Jaxx manja, “Pak Johan menyuruhku cepat masuk, ada lukisan yang harus kuselesaikan, dengan begitu dia akan menjamin tugas akhirku ditampilkan dan sertifikat lulus menjadi milikku seutuhnya.” “Bukankah itu bagus?” Jaxx iku

  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Demi Jaxx

    “Jadi, kau mengingatku?” Erica menangis sampai tergugu, “Aku menunggumu dan mencarimu ke mana-mana. Kenapa kau pergi jauh sekali.” Erica tak menyangka kalau Jaxx telah mengingatnya selama ini. Tersenyum, “Aku ingin kau hidup lebih baik. Mendapatkan keluarga dan disayangi seperti anak-anak lain.” Jaxx dan Erica memang dari panti asuhan yang sama. Dulu, Jaxx memang sudah lebih dewasa dan dia benci dengan pengurus gereja yang sering ca bul ke anak-anak. Dia selalu mengabaikan orang itu, tetapi saat Erica yang diganggu, rasanya tak rela, dan Jaxx memukul dengan membabi buta. Barulah dia kabur ke kota karena tak ingin berakhir di penjara. Erica menggeleng, “Hanya kamu yang baik padaku. Aku tidak ingin keluarga lainnya. Aku tidak ingin kasih sayang dari orang lain. Cepatlah sembuh, Jaxx. Aku takut kamu pergi lagi dariku.” Jaxx membuka tangan agar Erica memeluknya. “Bukankah itu sakit?” Menunjuk perban yang melingkar di lengan dan dadanya. “Kau bisa memelukku dengan hati-hati.” Erica m

  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Di gereja kala itu

    Dokter yang sibuk dengan komputer di depannya itu, melepas kaca mata, dan mempersilakan duduk.Erica menarik napas panjang dan dalam sebelum mengajukan pertanyaan, “Aku tidak tahu di mana dan kenapa Jaxx tertembak, tetapi ini bukan pertama kalinya, dan aku yakin ini juga bukan yang ke dua kalinya, kan? Kemarin kamu yang menangani Jaxx, kurasa kalian saling kenal, sedangkan aku hanya orang asing yang mencintai Jaxx saja. Bolehkah aku tahu ada apa sebenarnya?”Dokter itu tersenyum, “Sebenarnya aku bukan orang yang tepat untuk menjawab pertanyaan itu. Aku hanya membantu Jaxx selama ini dan kebetulan saja dia mempercayaiku. Jaxx punya gangguan tidur yang parah, aku memberinya obat tidur dosis tinggi awalnya, lalu menurunkan dosis seiring berjalannya waktu, dan kurasa dia mulai terbiasa.”Erica menyimak dengan saksama.“Jaxx sempat protes dan minta dosisnya dikembalikan, tetapi Bill bercerita kalau dia akhir-akhir ini bisa tidur tanpa obat itu, dan kurasa karena kehadiranmu.” Dokter tersen

  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Sesama pundak kiri

    Melihat pria di depannya jatuh setelah tertembak, Jaxx yang tadinya mulai lengah, kini waspada kembali, bahkan dia pun menem baki juga beberapa orang yang dia tahu anak buah Rose. “Kita cari jalan ke luar sekarang!” Bill membuka jalan, berjibaku dengan pis tolnya sendiri, dan sesekali menoleh ke arah Jaxx, “Sebelah sini, Mr. Jaxx!” Abi pun sama, dia juga sibuk dengan pistol di tangan, menembak siapa saja yang terlihat membahayakan, dan mengikuti ke mana pun Jaxx pergi. Bosnya itu harus tetap di tengah agar aman sampai di luar markas besar. “Mereka ke sana!” terika seorang anak buah Rose. Mendengar itu, Rose yang juga membawa pistol, ikut berlari, menatap setiap sudut dengan awas, dan menyeringai melihat sekelebat orang berlari ke arah kanan, “Aku tahu ke mana mereka pergi.” Meninggalkan anak buahnya dan menuju ke arah lain. “Apa benar ini tempatnya?” tanya Jaxx melihat Bill sibuk membuka pintu. “Hanya ada pintu ini di sini.” Bill mengungkit lagi sekali dan tersenyum saat pintu i

  • Di Bawah Selimut Mr. Jaxx   Kekacauan di markas

    “Bagaimana pun juga aku punya hak di markas ini!!” Rose melempar gelas yang isinya baru saja diminum seteguk saja, “Aku bisa menem bak tempat ini dan membuatnya bisa menjadi abu dalam sekejap mata. Apa kalian ingin melihatnya lebih cepat lagi?” Mengulurkan tangan dan siap menerima pis tol dari anak buahnya. Semua orang jadi gugup, “Ma-maafkan kami, Madam Rose. Mr. Scott sudah memberikan markas besar sepenuhnya kepada Mr. Jaxx, dengan begitu kami tidak berani menerima apa pun permintaan Anda, Mr. Jaxx mengubah beberapa aturan secara tertulis, dan kami tidak mau kehilangan pekerjaan karena kelalaian kami sendiri.” Rose tersenyum sambil menggeleng, “Kalau begitu,” Menopang dagu dan memainkan kakinya sendiri untuk diayun-ayunkan, “di mana harta karun yang ditemukan di lokasi kontruksi? Aku hanya ingin melihatnya saja. Setelah itu aku akan pergi, dan tidak mengganggu tempat ini lagi.” Tersenyum semanis mungkin. Meski begitu, tak ada seorang pun yang berani merendahkannya, apa lagi menata

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status