Share

Bab. 5. Awal Mulanya (1).

Hana melihat jam tangannya dengan gelisah, rapat yang diadakan tiba-tiba oleh General Manager tempatnya bekerja itu membuyarkan rencana Hana malam itu.

Sebuah pesan masuk di ponsel gadis berkulit putih langsat dengan rambut panjang sepunggung itu.

[Santai saja, aku menunggumu kok.]

Hana tersenyum membaca pesan dari pacarnya itu. Andra, kepala bagian keuangan yang sedang menjalin hubungan dengan Hana baru sebulan yang lalu, dan tak ada satupun rekan sekerja mereka yang tahu.

Kembali gadis berambut panjang itu tersenyum sebelum mengetikkan beberapa pesan manis untuk pacarnya itu.

“Baik, kita akhiri sampai hari ini saja. Saya mau hasil kerjaan yang sudah kalian paparkan di rapat ini dilaporkan besok siang setelah waktu makan siang,” tandas Axel sembari menutup pertemuan pegawai divisi marketing. 

Hal itu sontak membuat Hana terlonjak girang walau dalam hati, tapi perkataan Axel selanjutnya, langsung menyerap kebahagiaan gadis itu. 

“Hana notulensi rapat beserta laporan tiap divisi saya tunggu dalam bentuk dokumen rapi sampai nanti-.” Axel menggantung kalimatnya sendiri kemudian melihat jam tangan merk Rolexnya. “sampai jam setengah sembilan ya,” lanjut pria itu. 

‘Cuma satu setengah jam lagi, dasar raja neraka!’. Gadis berambut panjang lurus sepunggung itu langsung mengerucutkan mulutnya sambil menjawab, “baik, Pak.” 

Setelah merapikan semua perlengkapan rapat, Hana kembali duduk di mejanya, siap membuat laporan. Satu persatu teman sekantornya undur diri.

“Sabar ya Han, ditemenin cowok cakep juga tuh,” ucap Bu Sri sambil nyengir lebar melempar pandangan pada pintu ruang kerja Axel Harrison.

“Ih, ibuk! Suruh mbak Sita jangan lama-lama cuti melahirkannya nih. Aku bisa jadi perawan tua kalau nemenin raja neraka mulu lembur,” keluh Hana.

“Hust! entar kedengeran raja neraka,” sela Zidan sembari tertawa kecil. “Jomblo juga lu, pepet sana.”

Hana cuma mendelik pada pria tambun dengan leher berlipat yang baru menyindirnya itu. ‘Cih, belum tahu aja ini anak, temannya sudah laris pacaran sama si ganteng Andra dari divisi keuangan sejak bulan lalu.’

“Sudah pulang sana, kalian malah memperlambat Hana si rajin ini bekerja,” usir gadis mungil berkulit putih itu yang membuat kedua temannya itu tertawa sebelum masuk ke dalam lift menuju lobby.

Sepeninggalan teman-temannya, Hana memencet sebuah kontak bertuliskan ‘suami masa depan’ di handphonenya kemudian menekan tombol berwarna hijau.

“Halo,” ujar Hana ketika layar gawainya berubah menjadi terhubung.

Tapi bukan hanya suara kekasihnya saja di ujung sana yang terdengar, melainkan suara tawa seorang wanita.

“Ndra, aduh kamu sukanya yang begini sih. Ahh- ahh-,” desah wanita itu.

“Masuk sedikit saja, jangan berisik-.”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
waduh, si Andra
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status